Jambi – 3 Pelaku pengedar sabu yang ditangkap oleh polisi di Muarojambi merupakan kakak beradik. Polisi menyebut ada jaringan napi lapas yang terlibat dalam perkara ini.
Kapolres Muarojambi AKBP Muharman Arta mengatakan bahwa dari penangkapan awal, polisi mengamankan 5 orang terduga pelaku. Namun dari hasil gelar perkara, hanya 3 orang ditetapkan sebagai tersangka.
“Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka, dan dua orang dilakukan rehabilitasi,” AKBP Muharrman Artha kepada wartawan, Selasa, 19 September 2023.
Ketiga tersangka adalah Herinaldi alias Heri, Mahudin alias Udin, dan kakak perempuan mereka Marsito. Sementara dua pelaku yang direhabilitasi adalah M Nasir dan Ariandi.
“Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka, karena mereka merupakan pemilik, pengedar, dan kurir dari barang haram tersebut,” katanya.
Polisi menggulung para pelaku dari dua lokasi berbeda. Pertama, di Desa Kasang Solok Kecamatan Kumpeh Ulu, Muarojambi. Di sana petugas mengamankan 8 paket sabu.
Dari hasil pengembangan, petugas menuju ke lokasi kedua di Kelurahan Rajawali, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. Di sana polisi juga mengamankan 2 paket sabu. Sehingga total ada 10 paket yang diamankan.
“Barang bukti yang berhasil diamankan seberat 644,5 ons atau lebih dari setengah kilogram,” tuturnya.
Arta mengatakan, bahwa dalam jaringan ini, mereka menggunakan sistem sel atau sistem ranjau untuk pengirimannya. Sistem ini tidak mengharuskan para tersangka bertemu langsung dengan jaringan di atasnya, melainkan hanya meletakkan barangnya di suatu tempat. Kemudian barang itu dijemput atau diambil oleh salah satu tersangka.
“Itulah kesulitan kami dalam mengungkapnya. Kemudian barang ini dibawa ke kontrakan, yang rencana akan dipecah-pecah oleh para tersangka untuk dijual ke mana, pembelinya siapa,” tuturnya.
Polisi mengendus adanya dugaan jaringan napi lapas di Jambi yang terlibat dalam peredaran narkoba ini.
“Untuk jalurnya pengakuan tersangka memang narkotika ini dari jalur lapas Jambi. Untuk pemilik barang dan bandarnya masih belum kami tetapkan, karena masih kami kembangkan,” katanya.
Dalam perkara ini, barang bukti narkotika jenis sabu yang diamankan pihak kepolisian, jika dikonversikan bernilai sekitar Rp 837 juta.
“Untuk para pelaku diterapkan pasal 114, 112 dan 132 Undang-Undang Narkotika, dengan ancaman pidana penjara 20 tahun,” tuturnya.
Discussion about this post