DETAIL.ID, Batanghari – Kebakaran hebat sumur minyak illegal di kawasan Taman Hutan Raya Syaifuddin, Desa Jebak, Batanghari masih terus jadi sorotan. Asap hitam pekat tak henti-henti membumbung tinggi di udara.
Parahnya lagi tak jauh dari sumur titik api yang terbakar atau tepatnya beberapa meter dari titik kebakaran, terpantau puluhan subur minyak ilegal dengan ceceran berupa minyak serta aroma gas yang pekat.
Puluhan sumur minyak terpantau mengisi areal tahura dengan luas sekira 1 hektare itu. Di awal sumur tersebut meledak pada Jumat kemarin, 9 Februari 2023. Kapolres saat dikonfirmasi awak media menyampaikan terdapat 1 korban jiwa dengan kondisi luka bakar di sekujur badan. Korban diduga merupakan pekerja di sumur ilegal tersebut.
Namun terkait pemilik atau pemodal sumur sampai saat ini masih jadi tanda tanya besar. Informasi yang dihimpun awak media di TKP kepemilikan puluhan sumur tersebut mengarah kepada beberapa nama dengan inisial C, Y, S, dan juga W.
Namun hal tersebut belum terkonfirmasi oleh pihak kepolisian. Kapolres Batanghari, AKBP Bambang Purwanto menyampaikan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.
“Sementara ini kita lagi lidik pemiliknya siapa, reskrim sudah jalan. Kita sudah kerahkan anggota untuk menyisir lokasi,” ujar Bambang.
Di tempat yang sama Dirkrimsus Polda Jambi yang juga turun ke TKP menyampaikan bahwa peristiwa ini sudah dalam atensi Kapolda Jambi.
“Kalau saya sudah turun, ya pasti ini sudah jadi atensi Pak Kapolda,” ujar Dirkrimsus.
Sementara itu salah satu pihak yang diduga merupakan pemilik sumur ilegal berinisial W saat dikonfirmasi awak media, tidak merespons. Upaya konfirmasi lewat telepon berkali-kali maupun pesan WhatsApp diabaikan saja oleh dia.
Dengan kobaran api serta asap yang masih terus membumbung tinggi di TKP pada Sabtu 10 Februari 2024, belum dapat diprediksi kapan api akan dapat dipadamkan.
“Kita akan rapat dulu, nanti dari Pertamina juga ada yang turun,” ujar Dirkrimsus.
Peristiwa berulang kebakaran sumur minyak ilegal di daerah Batanghari pun kini semakin jadi sorotan, dan peran besar aparat dalam menjaga daerahnya dari aksi-aksi pelanggaran hukum para pemain ilegal kini jadi hal yang sangat utama.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post