DETAIL.ID, Medan – Hingga bulan Februari 2024 yang lalu, sektor perbankan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengalami peningkatan modal dan likuiditas.
“Pertumbuhan kredit yang solid tercatat sebesar 2,96 persen secara tahunan atau year on year (yoy), menandai adanya sebuah peningkatan,” kata Wan Nuzul Fachri, kepada para wartawan di Medan, kemarin.
Sebagai informasi, Wan Nuzul Fachri adalah Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) kantor Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) Provinsi Sumut.
Peningkatan itu, kata dia, terutama bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 2,79 persen yoy.
Pihaknya melihat hal ini mencerminkan adanya kekuatan dan pertumbuhan ekonomi daerah yang terus berlanjut.
Penyaluran kredit didominasi oleh kredit produktif, mencapai Rp 178,10 triliun atau 69,50 persen dari total kredit.
Pihaknya menilai pencapaian ini mengalami pertumbuhan yang cenderung stagnan dan sedikit termoderasi sebesar negatif 0,17 persen yoy.
Perlambatan kredit produktif turut dipengaruhi oleh distribusi kredit Investasi yang terkontraksi sebesar negatif 10,95 persen yoy.
Situasi tersebut, ucapnya, dipengaruhi oleh sektor perkebunan dan industri pengolahan komoditas kelapa sawit yang melambat seiring dengan masih lemahnya harga crude palm oil (CPO) di pasar global.
Reporter: Heno
Discussion about this post