DETAIL.ID, Jambi – Belum tuntas kasus kematian santri di Ponpes Raudhatul Muhawwidin, Tebo, kini muncul pula kasus pemukulan atau penganiayaan terhadap puluhan santri di Ponpes Darul Arifin yang terletak di Desa Sarang Elang, Kecamatan Jambi Luar Kota, Muarojambi.
Informasi yang dihimpun awak media dari berbagai sumber menyebutkan bahwa sebenarnya peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan sejumlah santri luka-luka di Ponpes Darul Arifin tersebut bukan hal baru lagi.
Peristiwa terjadi pada akhir tahun lalu tepatnya pada Desember 2023, ini tak lama usai kasus kematian santri di Ponpes Raudhatul Muhawwidin, Tebo akibat penganiayaan oleh seniornya.
Sebanyak 35 santri diduga menjadi korban penganiayaan, 9 diantaranya bahkan dikabarkan sampai masuk rumah sakit namun saat itu dan semuanya diduga disuruh diam oleh pihak Ponpes.
Bukan cuman kali itu, kejadian serupa kembali terjadi pada Februari lalu, kali ini informasi yang dihimpun menyebutkan terdapat 5 santri yang diduga jadi korban kekerasan disana. Minim pembenahan.
Namun, salah satu pihak yang dinilai bertanggungjawab yakni Ustadz Indra, dikonfirmasi malah terkesan enggan untuk bicara. Dengan dalih sedang libur, ia tak lagi mengabaikan pesan konfirmasi awak media.
“Kami lagi liburan pak, sampai tanggal 22 April. Libur pondok dari tanggal 27 kemarin,” kata Indra, singkat belum lama ini.
Masalahnya mengapa Indra tidak langsung mengklarifikasi saja? Ada apa dengan Ponpes Darul Arifin?
Sampai saat ini tim awak media masih terus berupaya menghimpun berbagai keterangan dari sejumlah sumber terkait.
Reporter: Juan AmbaritaÂ
Discussion about this post