DETAIL.ID, Jambi – Setelah sempat diblokir oleh warga pada Sabtu sore, 4 Mei 2024. Proyek preservasi jalan Jalan Lintas Jambi – Palembang yang berada di kawasan Muaro Sebapo, Muarojambi kembali berlangsung.
Sebelumnya lokasi ini viral di media massa karena 3 orang pemuda setempat diamankan aparat kepolisian, masyarakat pun tak terima dan memblokir jalan hingga menimbulkan kemacetan parah, hingga ada warga yang meninggal.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah masyarakat di sana, aksi pemblokiran jalan berlangsung dari sore hingga malam hari. Pemblokiran pun berakhir usai 3 pemuda yang sempat ditangkap polisi, dilepaskan kembali.
Soal ini Ketua RT setempat, Sidik tak mau berkomentar banyak dengan alasan kondisi warganya yang masih dalam keadaan berduka usai shock dan meninggal dalam insiden tersebut.
Sementara salah satu tokoh pemuda setempat mengungkap bahwa sedari awal, kurang lebih 2 pekan proyek preservasi jalan nasional di kampung halamannya itu berjalan semuanya aman-aman saja.
Para pemuda yang membantu melakukan pengaturan lalu lintas atau buka tutup jalan di lokasi proyek itu pun diakui sudah atas koordinasi dan persetujuan pelaksana pekerjaan dan semuanya kelengkapan kerjanya dilengkapi oleh kontraktor.
“APD ado lengkap. 11 hari sudah berjalan itu normal dakdo hal terjadi apopun. Baru Sabtu kemarin ada kejadian,” kata Ir pada Senin kemarin, 6 Mei 2024.
Kalau pada peristiwa 3 orang pemuda yang diamankan aparat kepolisian dari Polres Muarojambi itu, Ir mengaku bahwa saat itu ia memang tidak berada di lokasi. Namun belakangan berdasarkan keterangan warga-warga setempat dan juga Kapolsek Mestong peristiwa ini dianggap hanya salah paham.
Kondisinya saat itu disebut sedang macet namun terdapat mobil patroli kepolisian yang melaju dari arah Sungai Bahar menuju Kota Jambi, menerobos masuk. Tak terima disetop oleh para pemuda itu, cekcok pun berujung pada penangkapan hingga pemblokiran di ruas jalan nasional itu.
“Mereka lengkap pakai APD (sewaktu diamankan). Malamnya pas waktu itu saya depan Alfamart. Kapolsek ngasih penjelasan ado orangtuonyo, ado Pak RT, maka di situ selesai. Karena ada yang ninggal saya langsung balek,” katanya.
Namun Ir tak dapat menjelaskan terkait dengan adanya warga yang meninggal pada kejadian tersebut. Apa karena shock dengan penangkapan 3 pemuda tersebut atau ada hal lain.
Usai kejadian tersebut, aparat kepolisian dari Polres Muarojambi mengantikan para pemuda mengatur lalu lintas di sekitar lokasi proyek.
Namun pantauan awak media di lokasi, aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek pekerjaan preservasi pada Jl Lintas Jambi – Palembang yang berada di kawasan Muaro Sebapo itu memang seolah diabaikan oleh pihak pelaksana dan pengawas kegiatan.
Para pekerjanya yang mengaku dari PT Sumber Cahaya Selara saja terlihat tak ada mengenakan APD dan tak cuma itu, bahkan papan informasi proyek pun tidak tahu entah dipasang dimana.
Sementara hasil rapat lebih lanjut dengan pihak kepolisian termasuk pihak pelaksana pada Senin kemarin, disepakati bahwa untuk pengaturan lalu lintas dikembalikan pada masyarakat.
“Penjagaan kembali ke masyarakat setempat,” kata Ir.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post