PERISTIWA
Jembatan Batanghari 1 Ditabrak Tongkang Batu Bara, Masyarakat Pemerhati Konstruksi Sayangkan Sikap Acuh Pengelola

DETAIL.ID, Jambi – Dunia maya dihebohkan dengan peristiwa tongkang batu bara dengan kode MJS 2001 yang menabrak jembatan Batanghari 1 atau akrab disebut jembatan Aur Duri 1 pada Senin siang, 13 Mei 2024.
Pihak kepolisian bergerak cepat dan selang beberapa saat tongkang dan tugboat disebut sudah diamankan di daerah Talang Duku, Muarojambi.
Kepada sejumlah awak media Dir Polairud Polda Jambi juga mengungkap 3 orang yang terlibat dalam peristiwa ini sudah diamankan guna pemeriksaan lebih lanjut.
Namun soal ini, upaya konfirmasi lebih lanjut yang diupayakan awak media kepada Dir Polairud Polda Jambi Kombes Pol Agus Tri Waluyo lewat seluler belum membuahkan hasil. Nama atau inisial para kru kapal yang diamankan maupun sang bos tongkang batu bara berkode MJS 2001 itu pun belum ada mendapat konfirmasi dari aparat penegak hukum.
Pihak pengelola jembatan yakni BPJN IV lewat Kasatker PJN 1, Azwar Edi belum merespons upaya konfirmasi awak media atas peristiwa yang sudah heboh dimana-mana ini.
Konfirmasi lebih lanjut terhadap Kabalai BPJN IV Jambi, Ibnu Kurniawan hanya merespons singkat. “Besok dirapatkan di tingkat pemda, kita lihat hasilnya,” katanya.
Sementara itu salah satu pemerhati konstruksi yang tak ingin namanya disebut-sebut dalam peristiwa ini menilai bahwa sikap yang ditunjukkan oleh para pemangku kepentingan dalam hal ini menunjukkan seolah mereka tutup mata.
“Kalau slow respons ya bisa dibilang acuh tak acuh dong itu. Saya jadi lihatnya seperti itu,” ujar pria paruh baya itu.
Peristiwa serupa yang sudah 2 kali menimpa jembatan Muara Tembesi dalam kurun wakru 2 bulan belakangan ini pun kembali diungkap. Dimana kasusnya seolah jalan ditempat dan parahnya Jembatan Muara Tembesi yang sudah 2 kali ditabrak tongkang itu malah terkesan dibiarkan saja. Tanpa ada terlibat pembenahan atas fender-fender yang sudah rusak.
“Ini jadi sepertinya mereka menuggu ada korban baru ada tindakan yang berarti kan?” ujarnya bertanya-tanya.
Padahal menurutnya, instansi yang berada di bawah Kementerian macam BPJN IV Jambi bisa saja langsung mengambil tindakan, minimal ada pembenahan di jembatan tersebut, supaya kondisinya tidak semakin memburuk.
“Okelah mereka bilang jembatan masih aman karena yang ditabrak itu fendernya, bukan tiang utamanya. Tapi bayangkan kalau buruk-buruknya di depan ada insiden, terus yang kena itu tiang utamanya. Ya jangan gitulah, kita ini kalau bisa meminimalisir risiko,” katanya.
Apalagi itu yang Jembatan Tembesi, lanjut dia, saya baca Kasatker Wilayah 1 ngomong dia media yang isinya juga terkesan tidak responsif dan malah lempar tangan ke instansi lain. “Dengan alasan untuk masih nunggu karena penyelidikan Airud,” katanya.
Padahal dengan masifnya jalur sungai yang dipergunakan untuk transportasi batu bara ditambah fender-fender di sejumlah jembatan yang sudah rusak imbas indisen sebelumnya. Kekuatan atau daya tahan jembatan semakin mengkhawatirkan.
“Jadi lucu toh! Kita lihatlah ke depan gimana perkembangannya,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
PERISTIWA
Dewan Komisi 3 Cek Masjid Islamic Center, Ajak Masyarakat Bersama Lakukan Pengawasan

DETAIL.ID, Jambi – Masjid Raya Tsamaratul Insan atau familiar dengan nama Masjid Islamic Center masih terus menarik perhatian publik. Dengan berbagai kontroversi yang mengiringinya sejauh ini, sejumlah Anggota Komisi 3 DPRD Provinsi Jambi turun melakukan kunjungan pada Senin, 7 Juli 2025.
Di antaranya Ketua Komisi 3 Mazlan, Sekretaris Ahmad Fauzi, Sapuan Ansori, Putra Absor, Hambali, dan Arwiyanto. Anggota Komisi 3 sekaligus Ketua Fraksi Nasdem, Sapuan Ansori bilang kunjungan tersebut sebagai tindak lanjut dari LHP BPK dan juga Probity Audit Inspektorat serta tindak lanjut atas berbagai kontroversi yang terus disuarakan oleh berbagai kalangan masyarakat di media massa.
“Jadi sekarang ini kan lagi masa pemeliharaan. Kami cek tadi dengan kawan-kawan itu sudah ada tukang yang melaksanakan perbaikan atas temuan BPK. Jadi kita sepakat tadi komisi 3, kita akan awasi terus secara intensif,” ujar Sapuan Ansori pada Senin, 7 Juli 2025.
Menurut Anggota Komisi 3 tersebut, pada saat tinjauan lapangan, secara umum konsultan pengawas maupun konsultan perencana mengklaim bahwa bangunan fisik masjid sesuai dengan perencanaan.
Namun Ansori bilang, bahwa pihaknya bakal mempelajari lebih lanjut terkait dengan berbagai temuan di lapangan. Dia juga mengajak kepada masyarakat Jambi agar bersama-sama melakukan pengawasan.
Atas berbagai temuan BPK serta hasil pemeriksaan Inspektorat dalam proyek senilai Rp 150 miliar tersebut, Sapuan mengaku Komisi 3 sudah ada catatan. Dinas PUPR beserta pelaksana pun diminta segera menindaklanjuti segala temuan pemeriksaan.
“Kita sekarang ini menjalankan fungsi pengawasan sesuai rekomendasi dari BPK maupun Inspektorat. Kalau ada yang menyatakan itu tidak sesuai dengan segala macam, itu biarlah ranahnya APH. Yang penting kita menjalankan fungsi pengawasan, jangan sampai LHP itu tidak ditindaklanjuti,” ujarnya.
Reporter: Juan Ambarita
PERISTIWA
Dua Pria Aniaya Korban Hingga Tangan Kirinya Buntung

DETAIL.ID, Merangin – Nahas nasib yang menimpa Juli (40), warga Desa Nilo Dingin Kecamatan Lembah Masurai, Merangin, Jambi. Ia harus merelakan tangan kirinya buntung dan menderita cacat seumur hidup, setelah dianiaya mengunakan senjata tajam.oleh dua orang pelaku.
Dari data yang dihimpun menyebutkan, aksi sadis yang dilakukan oleh dua orang pelaku PT (20) dan RW (20) berawal rasa dendam pelaku terhadap korban. Kedua pelaku warga Desa Sungai Tebal, Kecamatan Lembah Masurai.
Pelaku dendam kepada korban gara-gara kakak salah satu pelaku ditangkap dan ditahan oleh pihak berwajib atas informasi dari korban.
Sebelum peristiwa sadis tersebut terjadi, para pelaku ternyata sudah merencanakan untuk menghabisi korban, dan waktu yang ditunggu-tunggu saat korban melintas di hadapan kedua pelaku yang sedang memperbaiki jalan dekat Jembatan Sungai Nilo pada Jumat, 4 Juli 2025 pada pukul 11.00.
Kedua pelaku yang melihat korban melintas, lalu menghentikan pekerjaan mereka dan melakukan pengejaran terhadap korban. Saat itu RW mengejar korban dengan sepeda motor miliknya, sementara pelaku PT berlari mengejar korban. Pelarian korban berhasil dihentikan pelaku RW dan langsung berduel, Pelaku yang sudah menyiapkan senjata tajam langsung membacok punggung, dan bagian kepala korban, Bukan itu saja pelaku juga menebas tangan kiri korban hingga putus.
Tidak sampai di situ saja aksi pelaku terhadap korban. Saat pelaku PT datang langsung memegangi tubuh korban seperti memberikan kesempatan kepada pelaku PT untuk melukai tubuh korban dan pelaku PT lalu membacok bagian pipi kanan korban, dan korban langsung tak sadarkan diri dengan bersimbah darah.
Setelah puas menghajar korban yang sudah bersimbah darah, kedua pelaku berniat melarikan diri ke Sumatera Selatan dengan menggunakan mobil travel, namun aksi sadis kedua pelaku dilaporkan ke polisi.
Polisi yang mendapatkan laporan langsung bergerak, mengejar kedua pelaku. Dengan dibantu Polres Merangin, pelarian kedua pelaku berhasil digagalkan. Kedua pelaku penganiayaan diamankan ke Polres Merangin.
Kapolres Merangin AKBP Roni Syahendra melalui Kasat Reskrim Polres Merangin AKP Mulyono SH menyatakan bahwa kedua pelaku serta barang bukti sudah diamankan di Polres Merangin.
“Upaya kedua pelaku yang berupaya melarikan diri berhasil kita amankan. Kedua pelaku ini ternyata berniat menghilangkan nyawa korban terbukti aksi sadis yang dilakukan terhadap korban tak mengenal belas kasihan,” ujar Kasatreskrim.
Sementara para pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP Jo Pasal 53 KUHP Jo Pasal 170 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Untuk diketahui korban pada saat ini masih dirawat intensif di RSUD Abunjani Bangko.
Reporter: Daryanto
PERISTIWA
Ada Wanita Hendak Selundupkan Narkoba ke LP Kelas II Jambi, Aksinya Digagalkan Petugas, Kini Ditangani Polisi

DETAIL.ID, Jambi – Seorang perempuan nekat hendak melakukan penyelundupan narkotika ke Lapas Kelas II Jambi, aksinya lantas memantik kecurigaan petugas lapas saat berada di pos jaga bagian luar lapas. Aksi perempuan tersebut pun berhasil digagalkan pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Kakanwil Dirjen PAS Jambi, Hidayat menguraikan semua berawal dari seorang wanita pengunjung lapas dengan gerak-gerik mencurigakan. Dan benar saja, ketika barang-barangnya dicek oleh petugas, terdapat 3 bungkus klip diduga narkotika jenis sabu-sabu diselundupkan dalam Pop Mie.
“Petugas membuka dan menemukan barang yang diduga narkoba jenis sabu-sabu. Kemudian kita pegang orangnya dan barangnya. Dan berkoordinasi dengan Polresta Jambi,” kata Hidayat pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Hidayat pun mengapresiasi langkah cepat Polresta Jambi, dimana Kapolresta Jambi Kombes Pol Boy Sutan Binangga Siregar bersama tim langsung bergegas mendatangi Lapas Kelas II Jambi.
Usai melakukan pengecekan di LP Kelas II Jambi, Kombes Pol Boy bilang bahwa pihaknya sudah mengamankan sosok perempuan dan anak yang diduga hendak menyelundupkan narkoba tersebut.
“Untuk sementara kita sudah dapat identitas perempuan tersebut, dan kita tindaklanjuti, kita bawa ke Polresta,” ujar Kombes Pol Boy Sutan Binanga Siregar.
Sementara disinggung terkait adanya komunikasi dari dalam Lapas Kelas II Jambi ikhwal percobaan penyelundupan narkoba tersebut, Kakanwil Dirjen PAS Jambi, Hidayat bilang bahwa saat ini masih dilakukan pendalaman.
“Lagi didalami oleh pihak berwenang, dalam hal ini Polresta Jambi,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita