DETAIL.ID, Medan – Sebagai ibukota bagi Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Medan kerap dilanda banjir di banyak wilayah, baik utara, timur, tenggara, maupun selatan.
Salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk mengatasi banjir adalah dengan membangun sejumlah kolam retensi, termasuk di kawasan selatan.
Saat ini diketahui sedang dibangun kolam retensi Selayang tahap II yang telah mencapai 30 persen. Proyek ini dikerjakan mulai 19 April dan sesuai dengan kontrak berakhir 13 Desember 2024.
Kolam retensi Selatan ini direncanakan bisa mengatasi tujuh titik lokasi banjir di Kecamatan Medan Selayang.
“Ini masih dalam masa pekerjaan dan untuk mengantisipasi kendala cuaca, kita targetkan selesai akhir Oktober 2024,” ujar Gibson Panjaitan.
Sebagai informasi, pria ini adalah selaku Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air pada Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Medan.
Ditemui di lokasi proyek di Jalan Abdul Hakim, Medan Selayang pada Kamis, 1 Agustus 2024, Gibson bilang, pekerjaan tahap I telah selesai pada Desember 2023.
“Pada tahap itu dilakukan pemancangan sheetpile atau tiang beton penahan tanah pada kedua kolam,” kata Gibson menambahkan.
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) proyek pembangunan kolam retensi ini melanjutkan, saat ini tengah dilakukan pekerjaan penggalian dan pembersihan sekaligus pembuatan lantai kolam pertama.
“Saat ini kita sedang merakit besi untuk lantai kolam pertama,” tuturnya.
Dia menerangkan, kolam retensi ini terdiri atas dua kolam. Kolam pertama ini berfungsi menampung dan menyaring limpahan air Sei Selayang yang berada di samping lokasi pekerjaan.
Kolam pertama ini memiliki luas 8.910 meter persegi dengan kedalaman 5 meter. Selanjutnya, air dialirkan ke kolam kedua yang memiliki luas 21.700 meter persegi dengan kedalaman 3 meter. Kedua kolam ini memiliki volume 109.650 meter kubik.
“Kolam Retensi Selayang ini menampung dan mengalihkan limpahan air Sei Selayang ke Sei Sikambing,” katanya.
Lebih jauh Gibson menerangkan, pekerjaan Kolam Retensi Selayang ini berhubungan erat dengan Proyek Floodway Sei Sikambing yang mengalihkan air dari Sei Sikambing ke Sei Belawan.
“Artinya, dengan Floodway Sei Sikambing yang dilaksanakan Balai Wilayah Sungai Sumatera II dapat mengurangi debit air Sei Sikambing yang mendapat limpahan dari Sei Selayang,” ucapnya.
Dia menambahkan, proyek Kolam Retensi Selayang ini juga berhubungan dengan rencana pelebaran Sei Selayang yang juga dilaksanakan Balai Wilayah Sungai Sumatera II
“Informasi yang saya dapat, desain telah selesai dan tinggal tahap pembebasan lahan,” kata Gibson.
Dia mengatakan, nantinya Kolam Retensi Selayang dapat mengatasi tujuh titik banjir, yakni di Jalan Dr. Mansur di kawasan aliran Sei Selayang, Bunga Cempaka, Abdul Hakim, Kenanga Sari, Harmonika Baru, Mawar, dan Bunga Teratai.
“Dengan adanya Kolam Retensi Selayang ini, jumlah KK terdampak banjir yang dapat ditangani kurang lebih 8.300,” ujarnya.
Dinas SDABMBK juga telah selesai membangun Kolam Retensi Universitas Sumatera Utara (USU) dan Martubung.
Kolam Retensi Martubung di Kecamatan Medan Labuhan dapat mengatasi banjir di kawasan Martubung dan dapat menangani kurang lebih 1.200 KK terdampak banjir.
Sedangkan Kolam Retensi USU dapat mengatasi kurang lebih 600 KK yang terdampak Banjir di seputaran USU dan sebagian Jalan Jamin Ginting.
Reporter: Heno
Discussion about this post