DAERAH
STAIN Madina Jadi Lokasi Terakhir Roadshow BIK 2024 OJK dan Forkom IJK Sumut
DETAIL.ID, Panyabungan – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kabupaten Mandailing Natal (STAIN Madina) menjadi lokasi terakhir roadshow kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (Forkom IJK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Kegiatan di STAIN Madina ini menjadi acara penutup dari rangkaian program edukasi Forkom IJK Goes to School/Campus/Community yang dimulai dari Kabupaten Labuhanbatu, Karo, Nias, Nias Selatan, Tapanuli Tengah, hingga Mandailing Natal.
Kepala OJK sekaligus Ketua Pengarah Forkom IJK Sumut, Khoirul Muttaqien, seperti keterangan resmi yang diterima media di Medan pada Kamis, 23 Oktober 2024, bilang kegiatan BIK 2024 di STAIN Madina digelar pada 17 Oktober 2024 lalu dan dihadiri oleh 300 peserta yang didominasi oleh para mahasiswa.
“BIK 2024 digelar untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang merata dan setara di Sumut, guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” ucap Khoirul Muttaqien.
Di acara itu Khoirul Muttaqien menegaskan pentingnya edukasi keuangan bagi generasi muda, terutama mahasiswa, dalam membentuk kebiasaan finansial yang cerdas dan berkelanjutan.
“Mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami cara mengelola keuangan pribadi, tetapi juga mampu memanfaatkan produk dan layanan keuangan untuk merencanakan masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Untuk mendukung kelancaran acara dan memberikan informasi lebih lanjut kepada para peserta, acara ini juga dihadiri oleh 9 lembaga jasa keuangan yang berpartisipasi melalui kegiatan Mini Expo.
Antara lain Bank Sumut, Bank Syariah Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, PT Pegadaian, BPRS Sindanglaya, Bursa Efek Indonesia serta Korea Investment dan Sekuritas Indonesia.
Lembaga Jasa Keuangan tersebut menyediakan informasi tentang produk keuangan serta memberikan konsultasi langsung kepada peserta mengenai cara memanfaatkan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam rangkaian ini, OJK dan Forkom IJK Sumut telah menjangkau lebih dari 2.850 masyarakat yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, petani, dan aparatur sipil negara (ASN).
Di situ OJK dan Forkom IJK memberikan edukasi keuangan mengenai berbagai produk perbankan, industri keuangan non-bank (IKNB), pasar modal, serta materi mengenai perlindungan konsumen khususnya terkait modus investasi ilegal, pinjaman online ilegal dan judi online.
Seluruh rangkaian kegiatan edukasi di 6 kabupaten tersebut dilaksanakan juga kegiatan mini expo dengan capaian pembukaan 192 rekening dengan nominal transaksi sebesar Rp 388 juta.
Rinciannya meliputi 188 pembukaan rekening tabungan, deposito, RDN, tabungan emas dengan nominal sebesar Rp 174 juta, 4 pembiayaan atau pembiayaan emas dengan nominal Rp 214 juta, dan 873 transaksi QRIS.
Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan BIK 2024 ini, OJK dan Forkom IJK Sumut menegaskan komitmennya untuk terus memperluas jangkauan literasi dan inklusi keuangan di seluruh wilayah Sumut.
Melalui berbagai program dan kegiatan edukasi keuangan, OJK bersama Forkom IJK Sumut berupaya mendorong masyarakat agar lebih mudah mengakses produk dan layanan keuangan yang aman, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan serta stabilitas ekonomi lokal.
OJK bersama Forkom IJK Sumut terus berkomitmen untuk mempercepat pencapaian target inklusi keuangan nasional sebesar 90 persen pada tahun 2024.
Melalui berbagai program edukasi keuangan, kolaborasi strategis dengan lembaga jasa keuangan, serta inisiatif-inisiatif yang menjangkau masyarakat hingga ke pelosok daerah, OJK dan Forkom IJK Sumut secara aktif mendorong peningkatan literasi dan akses terhadap produk serta layanan keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.
OJK berharap melalui kerja sama dengan berbagai pihak di sektor jasa keuangan, edukasi yang terus menerus dilakukan dapat memperkuat pemahaman masyarakat mengenai pentingnya literasi keuangan dan mengurangi kerentanan terhadap praktik-praktik keuangan ilegal.
Reporter: Heno
DAERAH
Proyek DAK SMAN 16 Tanjabbar Rp 2,7 Miliar Garapan Kepsek Jadi Temuan BPK, Hasilnya Tak Sesuai Perencanaan

DETAIL.ID, Tanjungjabung Barat – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jambi menemukan sejumlah penyimpangan dalam pelaksanaan proyek pembangunan gedung SMAN 16 Tanjungjabung Barat tahun anggaran 2024. Proyek tersebut dilaksanakan secara swakelola tipe I dengan total anggaran mencapai Rp 2,77 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Dalam laporan hasil pemeriksaan BPK, disebutkan bahwa pekerjaan gedung dikerjakan oleh tim swakelola yang diketuai oleh Kepala SMAN 16, yang tidak memiliki kompetensi teknis yang memadai untuk mengerjakan konstruksi bangunan. Hal ini pun terbukti sebagaimana pemeriksaan fisik yang dilakukan pada 24 Februari 2025 mengungkap sejumlah ketidaksesuaian, seperti dimensi ring balok kolom beton bertulang yang lebih kecil dari standar dan ditemukannya retakan pada beberapa struktur bangunan.
“Pelaksanaan pembangunan secara swakelola pada SMAN 16 Tanjungjabung Barat tidak disertai dengan kompetensi teknis yang memadai dan menghasilkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan dokumen perencanaan,” tulis BPK dalam laporannya yang diperoleh DETAIL.ID.
Selain masalah teknis, BPK juga menemukan ketidaksesuaian dalam pertanggungjawaban belanja. Terdapat kelebihan belanja bahan material yang dipertanggungjawabkan tidak sesuai kondisi rill sebesar Rp 59.918.500. Dana tersebut berasal dari lima paket pekerjaan yang meliputi pembangunan ruang guru, kepala sekolah, laboratorium fisika, perpustakaan, dan tata usaha.
Atas temuan tersebut, Kepala SMAN 16 lantas mengembalikan kelebihan belanja tersebut ke Kas Daerah pada 5 Juni 2025.
BPK juga menyoroti lemahnya pengawasan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi selaku pengguna anggaran. Kepala dinas dinilai tidak cermat dalam menentukan metode pengadaan dan menetapkan pelaksanaan swakelola.
Menanggapi hal ini, Dinas Pendidikan dan Gubernur Jambi menyatakan sepakat dengan temuan BPK dan berkomitmen menindaklanjuti sesuai rekomendasi.
BPK merekomendasikan agar Gubernur Jambi menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan untuk lebih cermat dalam memilih metode pengadaan, serta meminta Kepala SMAN 16 Tanjungjabung Barat bertanggung jawab atas penggunaan dana secara sesuai.
Sementara itu Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Zet Herman dikonfirmasi lebih lanjut lewat pesan WhatsApp, belum merespons hingga berita ini terbit.
Reporter: Juan Ambarita
ADVERTORIAL
Bupati H M Syukur Buka Pelatihan Lembaga Adat Desa se-Kabupaten Merangin

DETAIL.ID, Merangin – Bupati Merangin H M Syukur, didampingi Sekda Merangin Fajarman, membuka pembinaan dan pelatihan lembaga adat desa se-Kabupaten Merangin, yang berlangsung di Aula kantor Bupati Merangin, pada Selasa, 15 Juli 2025.
Pelatihan lembaga adat desa yang diikuti sebanyak 175 orang peserta lembaga adat desa itu, dihadiri Ketua Lembaga Adat Melayu Kabupaten Merangin Azrai, Kadis PMD Andrei Fransusman dan undangan lainnya.
Dikatakan Bupati pada sambutan pembuka acara, salah satu tujuan dilakukannya pelatihan lembaga adat desa, untuk memperkuat posisi lembaga adat desa dan kecamatan dalam meningkatkan sumber daya manusia.
Selain itu guna mewujudkan sinergi antar budaya dan pembagunan daerah.
“Salah satu visi misi kami adalah Merangin pintar dan beradat. Ke depan bagimana untuk melestarikan adat ini bisa dituangkan dalam kurikulum pendidikan di tingkat SD dan SMP,” ujar Bupati.
Jadi lanjut Bupati, dalam seminggu itu ada satu kali dilakukan proses belajar mengajar adat istiadat, sehingga adat budaya Melayu yang dijalankan dapat terus dilestarikan sampai ke generasi berikutnya.
Tidak hanya itu, intinya Bupati ingin program lembaga adat Melayu Kabupaten Merangin, sejalan dengan program Pemerintah Daerah, sejalan dengan program pendidikan. Bupati tidak membedakan adat antar suku.
“Saya sebagai Bupati akan berkomitmen melestarikan adat dan menghormati adat. Nanti meskipun warga Merangin asal Jawa dalam melakukan pesta perkawinan menggunakan adat Jawa, tapi di acara pembuka tetap memakai petitah-petitih seloko budaya Melayu,” kata Bupati.
Untuk itu jelas Bupati perlu dibuat peraturan adatnya. Diakui Bupati, selama lima bulan menjabat bupati, banyak masalah-masalah yang berhubungan soal adat terjadi, termasuk masalah yang menimpa kades sendiri, sebagai ketua lembaga adat desa. (*)
DAERAH
Mulai 14 Juli 2025 Polres Sarolangun Gelar Operasi Patuh, Ini Pelanggaran yang Jadi Target

DETAIL.ID, Sarolangun – Sarolangun – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Polres Sarolangun akan menggelar Operasi Patuh 2025 secara serentak di seluruh Indonesia mulai 14 hingga 27 Juli 2025.
Operasi Patuh 2025 bertujuan meningkatkan keselamatan dan ketertiban lalu lintas di jalan raya untuk menyambut peringatan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Kapolres Sarolangun AKBP Wendi Oktariansyah, S.I.K, M.H diwakili oleh Wakapolres Kompol Aswindo Indriadi, S.Kom, MH mengatakan bahwa pelaksanaan Operasi Patuh akan digelar serentak se-Indonesia serta bertujuan untuk menciptakan kondisi Kamseltibcarlantas.
“Polres Sarolangun dalam hal ini Satuan Lalu Lintas akan melaksanakan kegiatan Operasi Patuh, yaitu operasi mandiri kewilayahan yang dilaksanakan secara serentak pada tanggal 14 Juli sampai dengan 27 Juli 2025,” kata Wakapolres pada Senin, 14 Juli 2025.
Dalam pengawasan dan pencegahan, polisi akan mengedukasi masyarakat dengan berdialog bersama komunitas kendaraan roda dua dan empat, serta pengemudi untuk membahas keselamatan berkendara.
Operasi Patuh 2025 menyorot berbagai pelanggaran lalu lintas, dengan prioritas utama terhadap kendaraan Over Dimensi dan Over Load (ODOL), agar mencegah kecelakaan lalu lintas yang sering berakibat fatal.
Beberapa jenis pelanggaran lalu lintas lain yang menjadi perhatian di antaranya adalah:
- Kendaraan tanpa kelengkapan surat (SIM/STNK)
- Pelanggaran marka dan rambu lalu lintas
- Tidak menggunakan helm SNI atau sabuk keselamatan
- Penggunaan ponsel saat berkendara
- Pengemudi di bawah umur
- Pelat nomor tidak sesuai spesifikasi
- Knalpot bising (brong)
- Penggunaan rotator dan sirene tak sesuai ketentuan.
Fokus utama Operasi Patuh 2025 adalah sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat serta para pengusaha angkutan terlebih dahulu.
“Ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas sebelum upaya penegakan hukum diberlakukan. Penindakan hukum dapat menjadi langkah lanjutan apabila para pengendara abai dengan edukasi yang disampaikan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga melibatkan kolaborasi antar Pemkab Sarolangun, TNI, Dinas Perhubungan, Sat Pol PP dan Dinas Kesehatan, serta komunitas dan sejumlah elemen masyarakat.
Reporter: Daryanto