DETAIL.ID, Medan – Menjadi satu-satunya pemilik perkebunan aren selama belasan tahun di kota Medan, Afrinal Sitepu merasakan berkah sekaligus tantangan tersendiri.
Disebut menjadi berkah karena diketahui sangat jarang orang bisa memiliki lahan perkebunan di kota terbesar ketiga di Indonesia yang sekaligus menjadi ibukota bagi Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Letak perkebunan aren milik Afrinal Sitepu adalah di Jalan Lembaga Pemasyarakatan, Kelurahan Tanjung Gusta, Medan. Saat disambangi DETAIL.ID pada Jumat sore, 6 Desember 2024, Afrinal Sitepu dan seorang pekerjanya sedang menyiapkan minuman nira aren di botol kemasan kecil.
“Kami memiliki usaha skala UMKM bernama Nira Aren Berkah untuk ukuran botol skala kecil dan sedang. Usaha ini sudah kami rintis sejak beberapa tahun yang lalu,” ujar Bendahara Komunitas Aren Indonesia (KAI) ini dengan penuh semangat.
Ia lalu melanjutkan, usaha minuman kemasan Aren Nira Berkah tersebut berbasiskan perkebunan aren warisan orangtuanya yang luasnya tidak sampai setengah hektar (Ha) yang berada di lokasi lahan garapan.
“Setelah bapak dan ibu saya wafat, saya dan abang-abang saya bersepakat untuk mengelola usaha aren masing-masing. Jadi, kebun aren warisan orangtua kami itu kami bagi adil. Jadi, masing-masing kami punya perkebunan aren sendiri,” kata Arinal Sitepu.
“Tetapi jauh-jauh hari atau sejak awal saya sudah merintis usaha minuman aren ini. Dulu saya punya dua gerobak yang menyajikan langsung minuman aren segar di depan Al Jihad Jalan Abdullah Lubis dan depan SPBU di dekat Jalan Gatot Subroto,” kata Afrinal Sitepu lebih lanjut.
Namun seiring berjalannya waktu, Afrinal Sitepu melihat ternyata lebih efesien dan efektif bila menjual minuman nira aren segar dengan botol kemasan dan dijual secara daring atau online.
Hasilnya cukup lumayan bila dibandingkan dengan cara penjualan yang sebelumnya. Akan tetapi di balik itu, Afrinal Sitepu menghadapi tantangan baru.
Ia kekurangan bahan baku. Puluhan pohon aren miliknya engak cukup buat menjadi bahan baku bagi usaha minuman “Nira Aren Berkah” miliknya.
“Terpaksa saya mendatangkan bahan baku Bira dari kawasan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang, yang menuju ke arah Kabupaten Tanah Karo,” tutur Afrinal Sitepu.
“Di sana masih banyak para petani aren yang memiliki lahan perkebunan aren dalam jumlah yang lebih luas dibanding kebun milik saya. Usaha aren di sana pun jauh lebih maju,” ucap Afrinal Sitepu.
Tantangan lain yang ia hadapi adalah soal pendanaan. Dirinya tidak mengetahui pasti apakah bisa menembus kredit usaha dari perbankan untuk memperkuat produksi dan pemasaran minuman “Nira Aren Berkah” miliknya.
Akhirnya ia menyiasati dengan membangun usaha sampingan berupa peternakan domba yang berada di lokasi kebun aren miliknya.
Afrinal Sitepu mengaku belum mau menjual domba-domba dari peternakannya untuk tahap awal karena merasa masih merintis dan masih tahap belajar.
Reporter: Heno