DETAIL.ID, Merangin – Tak mau menunggu lama lagi, setelah dapat pengaduan warga atas dugaan limbah pabrik yang dibuang ke sungai, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Merangin bersama dengan Laboratorium Daerah Merangin turun ke lokasi sumur dan parit milik warga yang tercemar.
Kabid Pengendalian DLH Kabupaten Merangin, Sugiono turun ke lokasi bersama dengan petugas dari laboratorium daerah pada Kamis, 5 Desember 2024.
Petugas dari DLH dan Laboratorium Daerah, turun disaksikan oleh KTU PT SGN, Agus dan pengawas Bangun Prakoso serta satu orang sekuriti mengambil sampel di dalam lokasi pabrik PT SGN. Kemudian dilanjutkan pengambilan sampel ke arah Sungai Retik dan mengambil sampel pada sumur milik Sawal serta juga limbah yang masuk ke dalam parit milik Sawal.
Terlihat sumur milik Sawal berwarna seperti karatan, dan tidak bisa digunakan untuk konsumsi sehari-hari. Sawal pemilik sumur mengaku, air sumur tidak bisa digunakan dan jika untuk mandi air sabun tidak berbusa.
Sementara petugas juga mengecek limbah yang dibuang masuk ke parit Sawal. Lagi-lagi sampel air berwarna hitam pekat diambil untuk diuji di laboratorium.
Kadis DLH Kabupaten Merangin, Syafrani melalui Kabid Pengendalian Sugiono mengatakan, sampel yang diambil dari sejumlah titik akan diuji di laboratorium. Hasilnya akan diumumkan kepada masyarakat.
“Saya menegaskan bahwa air di sumur warga, dan limbah yang masuk ke parit sudah kita ambil, Ini akan kita uji di laboratorium hasilnya akan keluar selama 14 hari mendatang dan akan kita umumkan kepada masyarakat,” Sugiono.
Ditegaskan Sugiono, sampel yang diambil akan di bawa untuk diuji, apapun hasilnya akan bisa dilihat, Sesuai dengan baku mutu air atau tidak limbah yang masuk ke parit warga, Dan sumur warga, berapa PH airnya hasilnya bakal terlihat.
“Jangan kawatir kami akan berkerja secara profesional, Jika memang tidak sesuai dengan baku mutu air dan PH airnya tinggi atau rendah nanti bisa di lihat, Kami tetap bekerja sesuai prosedur,” ujar Sugiono.
Reporter: Daryanto