DAERAH
Cerita Sosok di Balik SPPG di Jambi: Ini Program Nyata
DETAIL.ID, Jambi – Di samping pro-kontra yang mengiringi, tak dapat dipungkiri program prioritas Presiden Prabowo yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) berperan besar dalam sektor perkembangan generasi muda. Tak hanya menyasar anak-anak bangsa, MBG dinilai berperan besar bagi hajat hidup orang banyak dari berbagai latar belakang.
Di Jambi, Ketua Yayasan Nuansa Mitra Sejati, Novilya Dewi yang menaungi 8 Satuan Pemenuhan dan Pelayanan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai kabupaten menceritakan pengalaman dan sudut pandangnya terkait program prioritas Presiden Prabowo ini.
Wanita dengan latar belakang sebagai ASN yang punya usaha catering (layanan konsumsi) itu bercerita awal mula ia masuk dan berperan dalam program pengentasan stunting dengan makan bergizi gratisnya Presiden Prabowo.
“Waktu itu (September 2024) dapat info dari temen-temen di Pulau Jawa, saya juga lihat di medsos di berita (program MBG). Saya tertarik, saya belajar,” kata Novilya pada wawancara yang dilaksanakan pada Selasa, 2 Desember 2025.
Sampai beliau belajar dengan pihak Badan Gizi Nasional, yakni Kanreg BGN Jambi, Adityo, terkait petunjuk teknis (Juknis) hingga hal-hal teknis lainnya. “Macam SOP dalam pendirian dapur hingga pengolahan makanan sampai didistribusikan pada penerima manfaat,” ujar Novilya.
Novilya pun mengaku bahwa pihak BGN selalu membimbing mulai proses pendaftaran hingga dapur-dapur SPPG-nya beroperasi melayani ribuan penerima manfaat.
Di awal-awal, Desember 2024, Novilya mendirikan SPPG pertamanya di Jl Yulius Usman, Telanai Pura, Kota Jambi dekat Sekolah Nurul Ilmi 1. Selang seminggu, SPPG ke-2 Yayasan Nuansa Mitra Sejati kembali didirikan di daerah Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi. Keduanya mulai beroperasi penuh pada Februari 2025.
“SPPG Telanai, kami dulu langsung (melayani) 3.000 pelajar penerima manfaat. Mungkin karena kita sudah terbiasa di katering, jadi biasa aja sih. Dan waktu itu memang dibantu relawannya di wilayah sekitar,” ujarnya.
“Dari dapur tersebut, penerima manfaat terdiri dari beberapa sekolah, mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA. Respons mereka bagus. Mereka senang sekali,” ucap Novilya.

Novi juga bercerita, bahwa beberapa tenaga pengajar di sekolah-sekolah dekat dapur SPPG-nya menanyakan kenapa saat itu murid-murid disekolahnya belum dapat bagian. Dia pun menjelaskan bahwa sesuai petunjuk dari BGN, SPPG nya diarahkan melayani sekolah-sekolah tertentu di tahap pertama.
“Di SPPG Telanai itu, kita ada beberapa sekolah di Kota Jambi di antaranya SMA 10, SD 66, SMP 17, TK juga ada. Saya tidak begitu hafal, tapi semua itu ada di tahap awal Dan terus berlanjut sampai sekarang,” katanya.
Kini Novi lewat yayasannya melayani puluhan ribu penerima manfaat yang terdiri di 8 Kabupaten di Provinsi Jambi. Mulai dari ujung barat Kabupaten Kerinci, sampai ke Tanjung Jabung Timur. Dimana masing-masing dijatah produksi 3.000 paket makanan.
Novi berpandangan, bahwa program MBG bukan hanya soal makan gratis bagi para pelajar penerima manfaat. Namun juga penyerapan tenaga kerja, hingga penyerapan hasil pertanian para petani. Ada perputaran ekonomi dengan skala besar di samping makan siang gratis bagi anak-anak.
“Ekonominya sih bergerak kalau saya lihat, ibarat itu, maaf sampai pemulung pun menerima manfaat. Kita kan banyak barang habis pakai semacam kardus, bahan plastik dan lain-lain yang mereka bisa ambil. Dan dijual lagi sama mereka. Jadi ini bukan hanya soal makan siang gratis, kalau saya lihat,” katanya.
Dengan sistem yang sudah dibangun, dan terus bergerak dengan penyempurnaan serta berbagai Inovasi dari BGN. Novi meyakini bahwa program ini adalah program yang bakal bertahan jangka panjang. Novi menekankan bahwa program MBG adalah program yang berdampak nyata.
“Jadi ini nyata, bukan hanya pemerintah sosialisasi tentang gizi baik, tapi makanannya dikasih untuk perbaikan gizi anak juga ibu hamil,” katanya.
Tidak Hanya Sosialisasi Gizi Baik, Pemerintah Juga Memberikan Makanan Bergizi
Presiden Prabowo bertekad untuk mendorong tumbuh kembang generasi penerus bangsa lewat program andalannya yakni Makan Bergizi Gratis (BGN). Terus berproses menjangkau para penerima manfaat, salah satunya yakni ibu hamil, menyusui, atau balita.
Menurut Novilya Dewi, selaku Ketua Yayasan Nuansa Mitra Sejati yang kini menaungi 8 SPPG yang tersebar di Provinsi Jambi, Program MBG adalah program nyata, dimana pemerintah tak lagi hanya turun menggelar sosialisasi soal gizi baik, namun makanannya pun langsung disediakan.
Wanita yang juga berprofesi sebagai Bidan tersebut menceritakan kisahnya, dimana ia beserta ahli gizi mendatangi kantor lurah yang berlokasi di dekat SPPG-nya, melakukan pendataan ibu hamil (Bumil), menyusui dan balita.
“Jadi kalau untuk penerima manfaat yang itu kita menyebutnya 3B ya, Bayi, Balita, Bumil. Jadi saya bersama ahli gizi dari SPPG kita turun minta data ke lurah, ke Dinkes, BKKBN. Kita dibantu sama mereka, karena saya nakes juga itu yang bikin saya antusias. Dan respons mereka (penerima manfaat) baik,” ujar Novilya Dewi pada Selasa, 2 Desember 2025.
Skemanya, dari hasil pendataan tersebut pihak SPPG bakal menghantarkan di kantor lurah hingga didistribusikan oleh kader Posyandu pada penerima manfaat 3B. Hitung-hitungan biaya yang digelontorkan tak jauh beda dari penerima manfaat kelas II (Pelajar). Hal tersebut kini tengah berlangsung di berbagai wilayah se-Provinsi Jambi yang kini, per November 2025 setidaknya berdiri 62 SPPG. Dan masih terus berlanjut.

Dari pengalamannya sejauh ini, Novi berpandangan bahwa hal terpenting dalam berpartisipasi pada program MBG adalah keseriusan. Bagaimana menyelesaikan seluruh rangkaian prosedur hingga dapur SPPG terverifikasi dan beroperasi melayani masyarakat.
“Tergantung keseriusan kita lagi, jangan hanya mendaftar terus dibiarkan aja tidak dikelola. Karena banyak orang lain yang mau bangun, sementara ini portal pendaftaran BGN lagi tutup. Karena kalau memang kita serius, pengalaman saya kita dibantu sama pemerintah, tidak ada dipersulit,” katanya Novi. “Banyak anak, ibu hamil yang menunggu paket makan bergizi mereka,”.
Hampir setahun program MBG berjalan, Novi makin yakin bahwa program ini adalah program nyata dan mulia. Dia mencontohkan, dahulu pemerintah menggelar sosialisasi program penurunan stunting dimana anggaran disusun untuk pelaksanaan sosialisasi atau seminar. Kini pemerintah turun dengan kerja nyata secara langsung memberikan makanan bergizi bagi ibu hamil, menyusui, dan balita hingga para pelajar.
“Karena ini kan kembali lagi pada kondisi perekonomian, kalau ibu-ibu kategori kurang mampu. Dikasih ikut program penyuluhan pengentasan stunting, kalau keluarga kurang mampu kan sama saja bohong itu. Nah ini program nyata, bukan hanya ngomong tapi makannya dikasih,” katanya.
Untuk masyarakat di luar sana, yang berkeinginan untuk berpartisipasi dalam pembangunan bangsa lewat gizi anak lewat program MBG atau ingin mendirikan SPPG. Novi kembali menekankan, bahwa program ini mulia, oleh karena itu butuh keseriusan untuk mengelolanya.
“Memang tidak mudah, tapi kita harus semangat. Jika kita serius ingin berbuat baik, saya yakin Insya Allah hasilnya baik juga,” katanya.
DAERAH
Kota Jambi Salurkan Bantuan Rp200 Juta untuk Sumbar, Mahyeldi: Dukungan Ini Meneguhkan Semangat Kami
DETAIL.ID, Padang — Gelombang solidaritas kembali mengalir ke Sumatera Barat (Sumbar). Pemerintah dan masyarakat Kota Jambi menyerahkan bantuan kemanusiaan senilai Rp200 juta untuk warga Sumbar yang terdampak bencana hidrometeorologi.
Bantuan yang diserahkan langsung Wali Kota Jambi, Dr. Maulana bersama Wakil Wali Kota Diza Aljosha Hazrin dan jajaran Forkopimda, diterima oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullahdi Istana Gubernur Sumbar, Kamis, 11 Desember 2025.
Mahyeldi menyampaikan apresiasi mendalam atas kepedulian masyarakat Jambi. Ia menegaskan bahwa kedekatan kedua daerah bukan hanya karena bertetangga, tetapi juga terikat oleh hubungan sejarah dan sosial yang telah terjalin sejak lama.
“Selamat datang Pak Wali Kota beserta rombongan di Ranah Minang. Sumbar dan Jambi ini tetangga dekat, banyak ikatan emosional yang mengaitkannya,” ujar Mahyeldi.
Menurut Mahyeldi, kehadiran Wali Kota Jambi dan rombongan membawa angin segar bagi masyarakat Sumbar yang sedang berupaya bangkit dari bencana. Ini juga membuktikan, bahwa masyarakat Sumbar tidak sendiri dalam menghadapi dampak yang ditimbulkan bencana.
“Dukungan Bapak/Ibu ini membuktikan bahwa kami tidak sendiri dalam menghadapi situasi sulit ini,” katanya.
Ia menambahkan bahwa sejumlah layanan publik di Sumbar sudah mulai pulih kembali, seperti listrik dan komunikasi, kini sudah kembali berfungsi. Hanya, untuk penyediaan air bersih yang masih dalam proses pengupayaan.
Sementara itu Wali Kota Jambi, Dr. Maulana menyampaikan bantuan yang dibawa merupakan amanah dari masyarakat Jambi, termasuk keluarga perantau yang memiliki hubungan kuat dengan Sumbar.
“Banyak warga Jambi yang berasal dari Sumbar dan langsung menitipkan amanah untuk kami bawa ke sini,” ujar Maulana.
Ia menjelaskan, setelah Baznas Kota Jambi membuka penggalangan, donasi dari masyarakat mengalir cepat. Total bantuan yang telah disalurkan ke Sumbar, termasuk yang diserahkan sebelumnya kepada Wali Kota Padang, mencapai Rp480 juta, ditambah berbagai barang kebutuhan darurat.
“Kami tahu jumlah ini kecil dibanding kebutuhan di lapangan, tapi ini bentuk perhatian dan doa masyarakat Jambi. Semoga musibah ini segera berlalu dan masyarakat kembali hidup normal,” katanya.
Maulana juga berharap Jambi dijauhkan dari ancaman bencana serupa, mengingat curah hujan tinggi dan risiko di sepanjang aliran Sungai Batanghari memiliki karakteristik yang mirip dengan kondisi geografis Sumbar.
“Dengan saling mendukung dan saling mendoakan, insyaallah kita semua dijauhkan dari bencana ke depan,” tutur Maulana.
Reporter: Diona
DAERAH
Surya Bunawan, Guru Pesantren Kauman Raih Juara 2 Nasional GTK Berprestasi Kemenag RI
DETAIL.ID, Padang Panjang – Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Dr. Derliana, MA, memberikan apresiasi kepada salah seorang guru terbaiknya, Surya Bunawan, MA, yang berhasil meraih Juara 2 Nasional Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Berprestasi Kementerian Agama Republik Indonesia. Penghargaan tersebut diumumkan pada Sabtu, 6 Desember 2025 lalu dalam grand final yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Surya Bunawan, yang juga menjadi satu-satunya perwakilan dari lembaga pendidikan Muhammadiyah, lolos sebagai finalis nasional untuk kategori Guru Lintas Iman, bersaing dengan dua peserta lainnya.
Perjalanan Surya menuju grand final bukan tanpa tantangan. Di tengah musibah banjir bandang dan galodo yang melanda Sumatera Barat, akses menuju bandara terhambat parah. Jalur yang biasanya ditempuh hanya dua jam kini harus dilalui hingga hampir seharian penuh akibat rute yang rusak dan rawan bencana. Meski menghadapi kesulitan, Surya tetap melanjutkan perjalanan dan berhasil meraih prestasi membanggakan di tingkat nasional.
Sebagai bentuk penghargaan, Mudir Pesantren Kauman menyerahkan apresiasi dan ucapan selamat kepada Surya Bunawan pada apel pagi, Selasa, 9 Desember 2025, yang dihadiri seluruh guru dan santri. Acara berlangsung khidmat dan menjadi momen kebanggaan bagi seluruh keluarga besar pesantren.
Dalam sambutannya, Dr. Derliana menyampaikan rasa bangga dan harapannya agar prestasi ini menjadi motivasi bagi seluruh pendidik di pesantren.
“Prestasi ini adalah kebanggaan bagi kita semua. Semoga menjadi motivasi bagi guru-guru lainnya untuk terus berkarya. Waktu yang mepet dan situasi sulit tidak menjadi penghalang bagi guru Pesantren Kauman untuk berprestasi. Hal ini telah dibuktikan oleh Ustaz Surya Bunawan,” ujarnya.
Prestasi ini menjadi momentum penting bagi Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang dalam mencetak pendidik yang unggul dan mampu bersaing di tingkat nasional. Grand Final Anugerah GTK Berprestasi menjadi bagian dari rangkaian Peringatan Hari Guru Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.
Di tengah musibah banjir bandang dan galodo yang melanda Sumatera Barat, akses menuju bandara terhambat parah
Dengan pencapaian ini, Pesantren Kauman kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong kualitas pendidikan serta peningkatan kompetensi guru sebagai ujung tombak pembinaan santri.
Reporter: Diona
DAERAH
Cerita MBG dari Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jalan Rusak Jadi Salah Satu Kendala
DETAIL.ID, Jambi – Makan Bergizi Gratis (MBG) punya cerita berbeda di tiap daerah. Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, misalnya, Satuan Pemenuhan dan Pelayanan Gizi (SPPG) di Jalan Lintas Jambi – Sabak RT 01, Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur dihadapkan dengan tantangan kondisi infrastruktur, di mana masih banyak ruas jalan yang rusak.
Meski begitu, SPPG yang bernaung di bawah Yayasan Nuansa Mitra Sejati itu tetap berjuang memproses hingga mendistribusikan MBG ke ribuan siswa penerima manfaat, juga penerima lainnya atau kategori 3B (Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui).
Triyanto selaku pengelola menyampaikan bahwa SPPG yang lebih dikenal dengan sebutan SPPG Plabi tersebut baru beroperasi pada 19 Agustus lalu.

“Alhamdulillah, sejauh ini operasional lancar. Itu kita pertama running (operasi) itu 1.900 (porsi) kurang lebih. Alhamdulillah lancar. Sekarang kurang lebih 3.200 porsi,” ujar Triyanto pada Senin, 8 Desember 2025.
Menurut Triyanto, di awal berdiri SPPG Plabi langsung tancap gas melayani 20 sekolah. Mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga Pondok Pesantren di daerah Kecamatan Geragai, lokasi cakupan SPPG-nya.
“Kita lihat respons mereka positif terhadap SPPG Plabi di Geragai ini. Baik dari pelajar, orang tua, juga guru. Untuk sekolah-sekolah, program ini sangat membantu, apalagi pondok pesantren. Membantu sekali,” ujarnya.
Namun, Triyanto juga bercerita, SPPG-nya sempat terhenti lantaran terkendala masalah bahan baku. Ia menjelaskan, pernah seminggu terhenti pendistribusian makanan bergizi gratis.
“Sejumlah orang tua bertanya padanya, ada apa? Mengingat uang jajan anak-anak sudah dikurangi berharap pada pendistribusian MBG,” ujarnya.
Menurut Triyanto, awal ia memutuskan untuk berpartisipasi dalam program MBG tiada lain selain untuk amal jariyah. Program MBG pun bikin Triyanto sendiri senang sekaligus terharu.

“Saya pertama running itu ada siswa SMP yang cerita bahwa dia baru pertama kali makan melon. Bayangin, itu anak SMP. Dan saya pun, alhamdulillah, dengan adanya MBG ini banyak yang terbantu. Karena anak saya di ponpes juga. Jadi saya seperti ngasih makan anak sendiri,” katanya.
Dia pun selalu menekankan pada tim SPPG di SPPG-nya agar menyiapkan menu yang cocok dan bervariatif dengan kualitas gizi yang terjamin. Karena selain melayani para pelajar, dia juga menyuplai untuk kategori 3B, yang saat ini mencapai lebih kurang 500 porsi untuk Kecamatan Geragai.
Infrastruktur jalan serta jangkauan pun kini jadi salah satu persoalan yang dihadapi SPPG Plabi. Dari 50 sekolah penerima manfaat, ada jarak tempuh mencapai 20 kilometer dengan proses pengantaran sekitar 30 menit.
“Jadi itu, bedanya di kota sama desa. Yang dekat itu ada 20-30 menit. Jaraknya memang hanya 10 kilometer, tapi karena jalan itu rusak, proses mengantar MBG ke sekolah-sekolah jadi lebih lama,” katanya.
Dia pun berharap adanya pembenahan infrastruktur jalan demi mendukung percepatan distribusi program andalan Presiden Prabowo, yaitu program MBG.

