PERISTIWA
Telkom Beberkan Sederet Rencana Go Digital

DETAIL.ID, Jakarta – Telkom Group menegaskan siap menjawab tantangan Menteri BUMN Erick Thohir untuk meningkatkan kapabilitas digital dan pemanfaatan teknologi untuk kemajuan ekonomi nasional.
Sebelumnya, Erick memang pernah meminta BUMN agar mampu adaptif dan meningkatkan kompetensi digital agar mampu bicara banyak, tidak hanya di dalam negeri tapi juga di ranah global. Apalagi di masa pandemi COVID-19 yang melanda seluruh penjuru dunia, masyarakat dipaksa untuk memanfaatkan teknologi digital untuk beraktivitas.
Upaya Telkom dalam bertransformasi menuju perusahaan telekomunikasi digital ditunjukkan dengan komitmen untuk fokus pada 3 domain bisnis, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital services.
Hingga tengah tahun 2020, melalui program Indonesia Digital Network, TelkomGroup menghadirkan konektivitas secara masif dengan menggelar 165.805 km atau setara 4 kali keliling bumi jaringan tulang punggung fiber optic yang menyambungkan Sabang sampai Merauke ke Eropa dan Amerika Serikat.
Seluruh infrastruktur kabel optik TelkomGroup juga telah menjangkau 489 Ibu Kota Kabupaten (IKK). Kemudian infrastruktur lainnya seperti 228 ribu BTS Telkomsel yang menjangkau 99% populasi, 3 satelit, dan 22 data center.
Tak hanya terus memperkuat posisinya sebagai market leader pada domain digital connectivity dengan menghadirkan layanan berkualitas dengan jangkauan terluas, Telkom juga juga mengakselerasi domain digital platform dengan cara mengembangkan layanan data center & cloud pada tahap awal untuk kemudian menyediakan smart platform di atasnya sebagai enabler berbagai layanan dan solusi ICT.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ include_author=”16″]
Ada beberapa platform digital yang telah dikembangkan Telkom dan dimanfaatkan instansi/korporasi untuk mendukung aktivitas bisnisnya, di antaranya Antares, BigBox Big Data dan BigBox Developer API (Aplication Programming Interface).
Antares merupakan platform IoT (Internet of Things) yang menyediakan fitur data storage, device management, dan provisioning untuk memudahkan pengembangan ide-ide IoT.
BigBox Big Data adalah solusi penerapan platform dan analisis big data untuk menghasilkan pemahaman mendalam (insight) yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan operasional perusahaan.
Sedangkan BigBox Developer API merupakan platform yang menyediakan API siap pakai yang dapat membantu developer atau perusahaan yang akan mengembangkan bisnis baru dengan fokus Time to Market.
Untuk mengakselerasi bisnis digital platform seperti edge computing, 5G services, blockchain dan kebutuhan masa depan lainnya, Telkom juga tengah membangun Telkom HyperScale Data Center (HDC), yaitu data center skala besar berstandar global dengan sertifikasi tier 3 dan 4.
Kehadiran Telkom HDC yang memiliki spesifikasi, fasilitas, dan service level terbaik, melengkapi 22 data center yang sudah ada sehingga TelkomGroup semakin mengukuhkan diri sebagai market leader bisnis data center.
Selanjutnya, produk-produk digital service akan dikembangkan secara selektif, termasuk melalui akuisisi maupun kemitraan, demi memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan.
Telkom mengembangkan berbagai produk dan layanan digital yang ditujukan untuk beragam segmen baik Business to Consumer (B2C) maupun Business to Business (B2B), yang terdiri dari Games, e-Commerce, Video TV, e-Health, e-Education, Logistic Solution, dan Financial Solution.
Tidak hanya dalam konteks bisnis, TelkomGroup juga mendukung penanganan COVID-19 lewat pemanfaatan big data, yaitu dengan menyediakan dashboard digital information management untuk memonitoring dan bahan pengambilan keputusan Satgas Penanganan COVID-19 dalam hal mencegah dan menangani pandemi di Indonesia.
Selain itu, TelkomGroup juga membangun infrastruktur internet di berbagai lokasi penting seperti Wisma Atlet Kemayoran yang kini menjadi Rumah Sakit Darurat COVID-19.

PERISTIWA
GMNI Laporkan Dugaan Korupsi di Disdikbud Tebo ke Kejati Jambi

DETAIL.ID, Jambi — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jambi melaporkan dugaan tindak pidana korupsi di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tebo ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi, Selasa, 7 Oktober 2025.
Ketua DPC GMNI Jambi, Ludwig Syarif Sitohang mengatakan laporan ini merupakan hasil investigasi dan telaah dokumen terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI TA 2024 yang menemukan sejumlah indikasi penyimpangan dalam pengelolaan dana pendidikan di Kabupaten Tebo.
“Korupsi di sektor pendidikan adalah bentuk perampokan terhadap masa depan bangsa. Setiap rupiah yang dikorupsi berarti merampas hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” ujar Ludwig.
Menurut GMNI Jambi, ada lima poin utama dugaan penyimpangan yang menjadi dasar laporan yakni:
- Temuan tindak lanjut rekomendasi BPK 2024, meliputi indikasi kerugian negara dari pembayaran gaji dan tunjangan ASN, honorarium berlebih, perjalanan dinas fiktif, serta pengelolaan dana BOS yang tidak tertib, dengan potensi kerugian mencapai lebih dari setengah miliar rupiah.
- Penggunaan anggaran pendidikan untuk proyek videotron di rumah dinas bupati, yang dinilai tidak relevan dengan peningkatan mutu pendidikan.
- Penunjukan langsung kontraktor dari luar provinsi, yang dianggap menyalahi prinsip transparansi dan mengabaikan pemberdayaan kontraktor lokal.
- Dugaan pengaturan proyek mengatasnamakan kepala daerah, dengan keterlibatan pejabat aktif di Disdikbud Tebo dan kontraktor tertentu.
- Rekam jejak pejabat bermasalah, salah satunya Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Rahman Dwiyatma yang disebut pernah terlibat penyimpangan anggaran dan laporan fiktif pada tahun-tahun sebelumnya.
GMNI Jambi mendesak Kejati Jambi untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut. “Hukum harus berpihak pada kebenaran, bukan pada kekuasaan. Jika ada pejabat yang bermain dengan dana pendidikan, berarti mereka bermain dengan masa depan anak-anak bangsa,” ujarnya.
Organisasi mahasiswa berhaluan nasionalis ini juga menyampaikan empat pernyataan sikap, sebagai berikut:
- Mendesak Kejati Jambi melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat.
- Menuntut pemerintah daerah mengevaluasi pejabat yang terindikasi melanggar etika dan hukum.
- Mendorong Inspektorat, BPK, dan DPRD Tebo memperkuat fungsi pengawasan penggunaan APBD sektor pendidikan.
- Mengajak masyarakat, guru, dan pelajar menjaga transparansi serta integritas di dunia pendidikan.
“Laporan ini adalah bentuk tanggung jawab moral GMNI sebagai bagian dari kekuatan moral bangsa untuk mengawal jalannya pemerintahan yang bersih dan berpihak pada rakyat. Kami percaya, penegakan hukum yang adil dan tegas di sektor pendidikan akan menjadi langkah awal untuk menyelamatkan masa depan anak-anak Jambi dari kebobrokan birokrasi,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
PERISTIWA
Warga Kecewa! DPRD Terkesan Memihak PT SAS, Pembangunan Stockpile Juga Berlanjut

DETAIL.ID, Jambi – Aktivitas PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) kembali menuai kecaman dari warga Aur Kenali dan Mendalo Darat. Pasalnya, perusahaan tersebut tetap beroperasi meski sebelumnya telah ada kesepakatan antara warga, Gubernur Jambi, dan Wali Kota Jambi untuk menghentikan sementara seluruh kegiatan hingga waktu yang belum ditentukan.
Warga menilai langkah PT SAS tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap kesepakatan resmi dan lembaga pemerintahan.
“Kami kecewa, ternyata setelah pertemuan ilegal yang difasilitasi DPRD, PT SAS malah tetap bekerja. Jadi untuk apa ada kesepakatan dengan Gubernur dan Wali Kota?” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
Kemarahan warga makin memuncak setelah mengetahui DPRD Provinsi Jambi justru memfasilitasi pertemuan mendadak antara PT SAS dan sebagian warga pada Jumat 3 Oktober 2025, tanpa sepengetahuan kelompok masyarakat yang selama ini konsisten menolak keberadaan stockpile batu bara di kawasan pemukiman.
Pertemuan yang disebut dialog oleh pihak DPRD itu dinilai warga ilegal dan tidak memiliki dasar hukum yang jelas. Mereka menilai, langkah tersebut seolah membuka jalan bagi PT SAS untuk kembali beroperasi.
“Kalau DPRD malah berpihak pada perusahaan, lalu siapa yang membela rakyat? Kami menduga kuat DPRD sudah menjadi beking PT SAS,” ujar warga lainnya.
Sebelumnya, Gubernur Jambi dan Wali Kota Jambi telah sepakat bersama warga bahwa aktivitas PT SAS harus dihentikan sampai ada kejelasan hasil kajian dampak lingkungan dan tata ruang.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya setelah DPRD Kota dan Provinsi Jambi membuat pertemuan, pengerjaan TUKS dan stockpile PT SAS/RMK masih beroperasi dan aktivitas pengangkutan batu bara tetap berlangsung.
Hingga berita ini diterbitkan, belum diperoleh tanggapan resmi dari DPRD Provinsi Jambi maupun manajemen PT SAS terkait tudingan tersebut.
Reporter: Juan Ambarita
LINGKUNGAN
Pertemuan Mendadak DPRD, PT SAS dan Sejumlah Warga Picu Kontroversi

DETAIL.ID, Jambi – Pertemuan mendadak antara DPRD Provinsi Jambi, PT SAS, dan sejumlah warga Aur Kenali serta Mendalo Darat pada Kamis kenarin, 2 Oktober 2025 menuai sorotan tajam. Warga menilai agenda tersebut melanggar kesepakatan sebelumnya dengan Gubernur Jambi.
Ketua DPRD Provinsi Jambi Hafiz Fattah, Wakil Ketua I Ivan Wirata, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta sejumlah warga hadir dalam forum yang disebut sebagai mediasi. Namun, masyarakat mengaku baru menerima pemberitahuan dua jam sebelum pelaksanaan tanpa adanya surat undangan resmi.
Dalam rekaman video yang beredar, warga menolak berdialog. Mereka menyatakan pertemuan itu tidak sesuai jalur komunikasi yang telah ditetapkan bersama gubernur.
“Kami hadir hanya untuk memastikan tidak ada dialog. Yang harus ditindaklanjuti sekarang adalah adu data PT SAS mengenai rencana aktivitas mereka di lokasi stockpile,” kata perwakilan warga, Dlomiri.
Masyarakat menegaskan bahwa dialog resmi sudah pernah difasilitasi gubernur, sehingga tidak perlu ada pertemuan serupa. Mereka menuntut DPRD menyatakan sikap tegas menolak keberadaan stockpile PT SAS, bukan justru memfasilitasi dialog baru.
Selain itu, warga juga mempertanyakan kehadiran salah satu petinggi organisasi masyarakat dan perwakilan media tertentu dalam forum tersebut. Mereka menduga ada kepentingan lain di balik keterlibatan pihak yang dinilai tidak relevan.
“Yang kami butuhkan dari DPR bukan memediasi pertemuan, tapi berdiri bersama rakyat dengan jelas menolak stockpile PT SAS,” ujarnya.
Rencana pembangunan stokpile PT SAS di kawasan tersebut ditolak warga karena dinilai berpotensi menimbulkan dampak lingkungan dan mengganggu kehidupan masyarakat sekitar.
Reporter: Juan Ambarita