DAERAH
Atasi Geng Motor, Ketua Forum RT Kota Jambi Instruksikan Semua RT Aktifkan Siskamling
DETAIL.ID, Jambi – Maraknya aksi brutal dan kriminalisme dari gerombolan-gerombolan remaja bawah umur, yang menamakan dirinya Geng Motor, dua tahun belakangan ini, semakin meresahkan masyarakat Kota Jambi. Aksi yang mereka lakukan sangat sadis, berupa tindakan pembacokan membabi buta pada penduduk yang mereka temui di sepanjang jalan yang mereka lewati.
Aksi ini tidak saja dilakukan pada masyarakat yang mereka temui di jalanan. Namun juga kerap mereka menyerbu, mengobrak-abrik warung dan toko yang mereka lewati. Tak peduli itu orang tua, muda, laki-laki, perempuan, anak kecil sekali pun. Bukan hanya brutal pada barang, tapi sadisnya, mereka melukai korbannya, membacok membabi buta dengan menggunakan pedang, samurai, golok dan celurit.
Tindakan seperti ini sudah berlangsung hampir dua tahun di Kota Jambi, dan pelaku yang ditangkap, akhirnya selalu dilepaskan, tanpa proses pidana, dengan alasan mereka masih berusia di bawah umur. Padahal tindakan yang mereka lakukan adalah tindakan kriminal yang sangat sadis dan seharusnya dijatuhi hukuman seberat-beratnya.
Kondisi ini membuat Ketua Forum RT Kota Jambi yang juga adalah Ketua Umum Paguyuban Puja Kesuma Provinsi Jambi, H Suparyono SE, merasa geram.
Karena menilai, tindakan aparat saja, tak cukup untuk membasmi perilaku brutal para remaja tersebut. Semua pihak harus turun tangan bekerja sama dengan pihak berwajib, untuk mengatasi keberadaan geng motor tersebut.
Pada Minggu, 25 September 2022, H Suparyono mengeluarkan instruksi pada seluruh Ketua RT di Kota Jambi, yang totalnya berjumlah 1.650, untuk mengaktifkan kembali Jaga Malam atau Sistem Keamanan Keliling (Siskamling) dan memperketat pengawasan remaja di lokasinya masing-masing.
Larang Remaja Keluar Malam
H Suparyono mengimbau, agar seluruh Ketua RT melarang para remaja di lingkungan masing-masing untuk keluar malam. Jika ada remaja dan warga yang pulang malam, harus dicatat identitasnya dan diverifikasi secepat mungkin. Untuk apa dan apa keperluannya di luar rumah.
Para orang tua di seluruh lingkungan RT yang ada di Kota Jambi, juga diminta untuk mengawasi anak-anaknya masing-masing dan diminta untuk bertindak tegas pada anaknya yang tidak patuh serta tetap keluar malam, jika tidak bisa, segera laporkan ke RT masing-masing, agar segera secepatnya dicarikan solusi. Agar tidak terkontaminasi dengan hal-hal yang dikhawatirkan, termasuk bergaul dengan anak-anak Geng Motor.
Hal ini harus cepat diantisipasi, agar anak-anak tersebut secepatnya kembali ke jalan yang benar, serta terhindar dari amukan warga, yang selama ini sudah merasa sangat geram, dengan perbuatan mereka yang tidak berperikemanusiaan.
“Jangan sampai anak-anak remaja ini nantinya malah menjadi korban amukan warga yang marah,” ujar H Suparyono. Ia menjelaskan, imbauan ini tidak hanya disampaikan oleh pihaknya pada Forum RT Kota saja. Tapi juga pada seluruh Ketua Forum Kecamatan dan Kelurahan.
Menurut H Suparyono, secepatnya imbauan ini harus dijalankan, untuk menghindari jatuhnya korban lagi di tengah masyarakat. Masyarakat sudah hidup sangat susah beberapa waktu belakangan ini. Beban hidup semakin berat. BBM naik, biaya hidup semua naik.
“Eh malah ditambah susah lagi dengan gangguan dan ancaman dari Geng Motor. Entah apa yang ada di pikiran mereka. Seperti tidak punya hati nurani sama sekali,” ujar H Suparyono.
Dalam waktu dekat ini, dijelaskan H Suparyono, Forum RT Kota Jambi akan menggelar pertemuan bersama Ketua Forum Kelurahan dan Bimas Polda Jambi untuk membahas tentang teknik pengamanan untuk menekan geng motor di Kota Jambi.
DAERAH
Bahas Kisruh Renah Alai, Bupati Syukur Terima Kunjungan Bupati Bengkulu Selatan
Merangin – Bupati Merangin, M. Syukur, menerima kunjungan kerja Bupati Bengkulu Selatan, Rifa’i Tajudin pada Minggu, 2 November 2025 di Rumah Dinas Bupati.
Pertemuan yang berlangsung sejak siang hingga sore ini membahas kisruh antara petani asal Bengkulu Selatan dan warga Desa Renah Alai, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin yang terjadi baru-baru ini.
Rombongan Bupati Rifa’i Tajudin tiba di Rumah Dinas Bupati Merangin sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka langsung disambut oleh Bupati M. Syukur dan dijamu makan siang. Setelah santap siang, pertemuan dilanjutkan dengan diskusi intensif membahas konflik di Desa Renah Alai hingga pukul 15.00 WIB.
Dalam diskusi tersebut, Bupati M. Syukur didampingi oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Merangin, diantaranya Kapolres Merangin, Dandim 0420/Sarko, Wakil Bupati Merangin, dan Sekda Merangin.
Sementara Bupati Rifa’i ditemani oleh Wakil Ketua II DPRD Bengkulu Selatan, Dodi Martian.
Usai diskusi, Bupati M. Syukur menegaskan bahwa penyelesaian masalah ini harus mengedepankan kearifan lokal. Ia menekankan perlunya kesepakatan bersama yang berpegang teguh pada seloko adat.
“Pada prinsipnya, kita semua menginginkan yang terbaik dan tetap menjunjung kearifan lokal (adat dan budaya, red). Dalam hal ini, ada yang perlu disepakati bersama bahwa seloko adat ‘Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung’ harus dipegang teguh. Dan sebagai tuan rumah, semua ingin berjalan dengan baik dan ini akan kita selesaikan dengan baik pula,” tutur Bupati M. Syukur.
Bupati Bengkulu Selatan, Rifa’i Tajudin, menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh Forkopimda Merangin.
Ia memastikan bahwa gesekan yang terjadi di Renah Alai telah mereda dan kondisi di lapangan berada dalam keadaan stabil.
“Saya sudah cek langsung ke atas (Desa Renah Alai, red) tidak ada yang sifatnya akan menimbulkan ‘percikan api’. Artinya semua masih terkendali dan dalam kondisi stabil,” kata Bupati Rifa’i.
Bupati Rifa’i juga berjanji pihaknya akan melakukan penataan dan pembinaan terhadap warganya yang beraktivitas di Merangin.
Pihaknya akan mendata dan mewajibkan pendatang untuk melaporkan diri kepada pemerintah setempat, seperti kepala desa, yang selama ini tidak dilakukan.
Bupati Rifai juga berencana untuk berkunjung kembali ke Kabupaten Merangin.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kami akan kembali berkunjung ke Merangin untuk menyaksikan suatu tradisi perdamaian yang menjadi alasan kami melakukan kunjungan kerja pada hari ini,” tuturnya.
DAERAH
Kejari Jambi Terima Tahap II TPPU Narkotika, Duit Sitaan Rp1,4M Dititip di Bank Mandiri
DETAIL.ID, Jambi – Kejaksaan Negeri (Kejari) Jambi menerima pelimpahan perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait jaringan narkotika internasional dari penyidik Polda Jambi. Dua tersangka, Syarifah Safridayanti binti Said Diauddin dan Said Saifuddin bin Said Ahmad, diserahkan bersama barang bukti pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Jambi, dalam keterangannya menyebut perkara ini merupakan pengembangan dari kasus narkotika dengan terdakwa Alton bin Asrul Nurdin yang saat ini tengah disidangkan di Pengadilan Negeri Jambi. Alton disebut sebagai bagian dari jaringan peredaran narkotika asal Malaysia yang terhubung dengan kedua tersangka serta seorang tersangka lain, Said Faisal yang saat ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Dari hasil penyidikan, kedua tersangka diduga membuka dua rekening di Bank BRI dan Bank BCA untuk menampung dan menyalurkan hasil transaksi jaringan narkotika tersebut sepanjang April hingga Juni 2025. Total dana yang teridentifikasi mencapai Rp 1,44 miliar yang kini telah disita dan dititipkan di Bank Mandiri Cabang Jambi.
Barang bukti yang diserahkan antara lain dari tersangka Syarifah Safridayanti: satu buku tabungan dan kartu ATM BRI dengan saldo Rp 770,2 juta, satu buku tabungan BCA dengan saldo Rp 673 juta, serta satu unit ponsel Vivo Y27s warna hijau. Dari tersangka Said Saifuddin: satu unit iPhone 12 Pro Max warna biru.
Kedua tersangka dijerat dengan sejumlah pasal, antara lain Pasal 137 huruf a dan b UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, serta Pasal 4, Pasal 5 ayat 1, dan Pasal 10 ayat 1 jo Pasal 2 ayat 1 huruf c UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Kejari Jambi menahan kedua tersangka di Lapas Kelas II B Jambi untuk 20 hari ke depan. Setelah proses administrasi selesai, berkas perkara akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Jambi untuk disidangkan.
Reporter: Juan Ambarita
DAERAH
Kejati Jambi Tegaskan Komitmen: Pengedar Narkoba Akan Dimiskinkan Lewat TPPU
DETAIL.ID, Jambi – Kejaksaan Tinggi Jambi menegaskan komitmennya dalam memberantas peredaran narkoba dan tindak pidana korupsi di Provinsi Jambi. Kepala Kejati Jambi, Sugeng Hariadi menegaskan bahwa pengedar narkoba akan dikenai Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) agar aset hasil kejahatan dapat disita.
Hal itu disampaikan Sugeng saat kegiatan coffee morning bersama awak media di Gedung Kejati Jambi pada Kamis, 30 Oktober 2025. Dalam kegiatan tersebut, Sugeng didampingi Wakil Kepala Kejati Jambi, Bima Suprayoga serta sejumlah pejabat utama Kejati lainnya.
“Pengedar narkoba itu harus kita putus mata rantainya. Jika penyidik menemukan aliran uang terkait peredaran narkoba, maka harus dikenakan pasal TPPU. Dengan begitu, aset mereka bisa disita, dan kita miskinkan mereka,” kata Sugeng.
Ia menjelaskan, penegakan hukum terhadap kasus narkotika di wilayah hukum Kejati Jambi telah berjalan dengan baik dan tegas. Namun pemberantasan narkoba, kata Sugeng, tidak bisa hanya dibebankan kepada aparat penegak hukum, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat.
“Penegakan hukum di bidang narkotika sudah baik, tapi kami harapkan masyarakat juga ikut berperan. Ini menjadi tugas kita bersama,” ujarnya.
Sugeng menambahkan penerapan pasal TPPU terhadap pengedar narkoba membutuhkan sinergi antarinstansi, termasuk dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan kepolisian. Langkah ini dinilai penting untuk memaksimalkan pemberantasan narkoba di Jambi.
Selain fokus pada narkotika, Kejati Jambi juga memperkuat penegakan hukum di bidang Tipikor.
“Untuk Tipikor, kami terus melakukan penegakan secara maksimal. Selama ada informasi yang didukung alat bukti kuat, pasti akan kami tindaklanjuti,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita

