PERISTIWA
Reses di Ponpes Ummul Masakin, Hasbi Anshory Berikan Ambulans

DETAIL.ID, Batanghari – Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai NasDem, Hasbi Anshory menggelar Reses di Pondok Pesantren (Ponpes) Ummul Masakin, Desa Kampung Pulau, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari.
Wakil rakyat asal Mersam ini kemudian memberikan bantuan ambulans bagi Ponpes Ummul Masakin. Ia juga memberikan satu unit laptop yang diterima langsung Ketua Yayasan Ummul Masakin, Ustaz Nizom Muddin.
Kehadiran mantan anggota DPD RI periode 2009-2014 bertepatan dengan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah. Sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Batanghari, Bakhtiar terlihat hadir mendampingi alumnus manajemen konsen keuangan Universitas Trisakti.
“Ambulans ini merupakan sumbangan dari Bank Rakyat Indonesia selaku mitra kerja Komisi XI DPR RI. Saya minta agar BRI memberikan CSR berupa ambulans kepada Yayasan Ummul Masakin,” kata Hasbi Anshory dalam sambutannya di hadapan ratusan santri Ponpes Ummul Masakin, Minggu (8/3/2020).
Pemilik nomor anggota 355 Fraksi Partai NasDem ini berharap kehadiran ambulans bisa bermanfaat bagi pesantren dan bermanfaat bagi masyarakat desa sekitar pesantren. Ia bilang ke depan masih banyak lagi CSR yang diminta kepada perbankan.
“Saya tadi melihat pembangunan Masjid Ummul Masakin masih terkendala. Nanti saya akan berusaha membantu melalui PSBI (Program Sosial Bank Indonesia),” ujarnya.
Pria kelahiran 1971 bilang jabatan dia sebagai anggota DPR RI harus bermanfaat bagi masyarakat. Kalau jabatannya tidak dimanfaatkan untuk masyarakat, maka dia tidak bermanfaat bagi masyarakat.
“Kalau saya tidak anggota DPR RI, mana mungkin permintaan bisa direalisasikan. DPR memiliki tiga fungsi. Pertama fungsi pengawasan, kedua fungsi penganggaran dan ketiga fungsi legislasi,” katanya.
Hasbi memberikan alasan mengapa dia harus memperjuangkan daerah pemilihan. Sebab dia berpikir orang lain tidak akan memikirkan Provinsi Jambi, khususnya Kabupaten Batanghari.
“Saya dua kali ke Senayan. Tidak akan ada orang lain yang akan memikirkan daerah kita. Saya sangat tahu sekali hati orang-orang yang ada di Senayan. Jangan berpikir karena senang lantas memilih orang lain. Tapi Bapak Ibu pikirkan ada tidak orang lain yang akan memikirkan daerah kito,” ucapnya.
Hasbi kemudian teringat sumpah saat dilantik sebagai anggota DPR RI. Salah satu sumpah pelantikan anggota DPR RI, akan memperjuangkan daerah pemilihan.
“Daerah pemilihan sayo adalah Jambi. Kenapo daerah Batanghari yang banyak sayo bantu, kareno sayo orang Batanghari,” ujarnya.
Ayah empat putra ini lalu mengucapkan istilah dalam sambutannya. Kenapa Israel maju, karena mereka takut dengan Arab. Kenapa Taiwan maju karena takut dengan China. Kenapa Indonesia tidak maju, karena tidak ada yang ditakutkan.
“Dengan Tuhan saja tidak takut. Buktinya dengan sumpah jabatan saja masih ada yang dilanggar. Begitulah kira-kira. Saya ingin menjadi anggota DPR RI yang bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Hasbi Anshory memiliki alasan Ponpes Ummul Masakin menjadi prioritas. Pertama sewaktu dia kampanye Pemilihan legislatif (Pileg) 2019 lalu. Ia meminta doa dengan Ustaz dan santri Ponpes Ummul Masakin agar bisa terpilih menjadi legislator.
“Kemudian setelah terpilih, saya melihat langsung apa yang menjadi kebutuhan di sini. Kenapa saya pilih ambulans, karena saya melihat kalau santri sakit agak susah membawa ke rumah sakit terdekat. Makanya harus ada ambulans,” katanya.
Ketua Yayasan Ummul Masakin, Ustaz Nizom Muddin mengucapkan terima kasih kepada Hasbi Anshory dan Bank BRI atas pemberian bantuan ambulans.
“Kami berharap dengan bantuan ambulans ini bisa bermanfaat untuk yayasan, pesantren serta untuk masyarakat sekitar. Selain itu juga kami berdoa untuk beliau ini menjadi amal dan bermanfaat bagi orang banyak. Sehingga Allah tolong beliau dan apa yang menjadi hajat beliau bisa dikabulkan Allah SWT,” ucapnya.
Reporter: Ardian Faisal
PERISTIWA
3 Kendaran Terlibat Kecelakaan Beruntun di Batipuh Selatan Tanah Datar, Diduga Rem Blong

DETAIL.ID, Tanah Datar – Sebanyak 3 kendaraan terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Raya Padang Panjang-Solok, di Jorong Galanggang, Nagari Batu Taba, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Kecelakaan terjadi pada Rabu, 20 Agustus 2025 sekira pukul 17:30 WIB.
Kecelakaan melibatkan 2 truk dan 1 mikro bus, salah satu truk membawa muatan telur, sehingga saat kecelakaan terjadi, telur berserakan di badan jalan.
KBO satlantas Polres Padang Panjang, IPDA Dedi Kuswanto menjelaskan kronologi kejadian.
Kata IPDA Dedi, awal mula kejadian berawal dari kendaraan truk dengan nomor polisi BA 9039 BU yang dikendarai oleh Syafryddin datang dari arah Padang Panjang menuju Solok.
“Sesampainya di tempat kejadian, rem kendaraannya tidak berfungsi dan menabrak mikro bus Hiace dengan nopol BH 7512 FI,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kendaraan mikro bus tersebut dikendarai oleh Hendri Wilyan.
“Setelah truk menabrak mikro bus, kemudian mikro bus menabrak truk nopol BG 8780 yang berada di depannya,” katanya.
“Truk dengan nopol BG 8780 tersebut dikendarai oleh Suardinata yang juga membawa seorang penumpang atas nama Suparman,” katanya.
Kemudian, IPDA Dedi menambahkan, akibat rem blon dan menabrak mikro bus, truk dengan nopol BA 9039 BU membanting stir ke arah sisi kanan jalan.
“Jika dilihat, posisinya dari arah Padang Panjang menuju solok,” tuturnya.
“Akibat kejadian tersebut, kendaraan yang terlibat kecelakaan mengalami kerusakan,” katanya.
Sementara itu, IPDA Dedi mengatakan tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan tersebut.
Reporter: Diona
PERISTIWA
Risetcar Terbukti Penipuan, Ratusan Ribu Anggota Alami Kerugian Puluhan Miliar Rupiah

DETAIL.ID – Aplikasi investasi Risetcar dipastikan sebagai penipuan (scam) setelah dalam sepekan terakhir menutup fitur penarikan dana dari para penggunanya.
Seluruh permintaan pencairan saldo anggota gagal diproses, memicu kepanikan dan menimbulkan kerugian besar di kalangan pengguna.
Risetcar sebelumnya mengklaim sebagai platform investasi kendaraan tanpa sopir berbasis di Amerika Serikat dengan cabang di Jakarta. Skema ini sukses menarik ratusan ribu anggota berkat promosi masif, terutama di wilayah pelosok Indonesia.
Menurut laporan, jumlah anggota Risetcar mencapai sekitar 200.000 orang dengan estimasi kerugian puluhan miliar rupiah. Beberapa sumber bahkan menyebut jumlah akun yang terdaftar bisa menembus lebih dari 600.000 pengguna.
Awalnya Menjanjikan, Berakhir Menghilang
Salah satu korban yang enggan disebutkan namanya mengaku tertarik bergabung setelah diajak teman dekat.
“Awalnya lancar, pembagian keuntungan sesuai jadwal, dan tampilannya profesional. Ada narasi teknologi canggih, jadi terlihat masuk akal,” ujarnya pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Namun, keuntungan mulai macet dan komunikasi pihak Risetcar kian tidak jelas. Puncaknya, anggota menerima pesan WhatsApp bernada ancaman: “Harap selesaikan penyewaan kendaraan Anda di Jakarta dalam 6 jam ke depan, atau Anda akan kehilangan keanggotaan Risetcar Anda.”
Pesan itu dikirim dari nomor berkode negara Hong Kong (+852), disertai klaim sedang bernegosiasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Perhubungan. Dalam pesan tersebut, anggota diminta melakukan “penyewaan kendaraan uji coba” sebagai bukti operasional.
Faktanya, imbauan itu hanyalah taktik untuk menekan anggota agar kembali menyetor dana, padahal saldo dan aset di aplikasi sudah tidak bisa dicairkan.
Legalitas Dipertanyakan
Hasil penelusuran redaksi tidak menemukan nama Risetcar atau entitas terkait terdaftar di OJK maupun lembaga resmi lainnya. Tidak ada transparansi dokumen legal, izin usaha, atau pengawasan yang sah, sehingga memperkuat dugaan bahwa Risetcar merupakan skema investasi ilegal berkedok teknologi.
Langkah yang Harus Dilakukan Korban
- Laporkan kasus ke Satgas Waspada Investasi OJK.
- Laporkan nomor rekening tujuan transfer di cekrekening.id.
- Buat laporan ke Patrolisiber Polri melalui patrolisiber.id.
- Simpan semua bukti komunikasi, termasuk pesan dari nomor luar negeri.
Imbauan untuk Masyarakat
Modus penipuan semacam ini biasanya diawali dari ajakan teman, iming-iming keuntungan cepat, sistem bonus referral, hingga tekanan psikologis agar terus “berpartisipasi”.
Sebelum berinvestasi, pastikan:
- Cek legalitas di ojk.go.id.
- Periksa nomor rekening di cekrekening.id.
- Jangan transfer dana tanpa kejelasan hukum dan kontrak resmi. (*)
PERISTIWA
Aplikasi RisetCar Diduga Investasi Bodong, Pengguna Keluhkan Gagal Tarik Dana

DETAIL.ID, Palu – Aplikasi RisetCar kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah warganet mengeluhkan kesulitan menarik dana. Berdasarkan penelusuran pada Rabu, 13 Agustus 2025, keluhan tersebut ramai dibagikan di berbagai platform media sosial.
“Bisa ditariknya kapan? Kendaraan baru saja habis kontraknya, tapi tombol transfernya masih transparan dan tidak bisa dipencet,” tulis Josh di salah satu grup Facebook.
Pengguna lain mengaku penarikannya terus-menerus ditolak. “Update terbaru, narik dari tanggal 8 sampai sekarang statusnya ditolak dua kali. Ini sudah bahaya, guys,” ujarnya.
RisetCar sebelumnya menjanjikan keuntungan dari mobil tanpa sopir yang diklaim mampu beroperasi dan menghasilkan uang secara otomatis. Namun, penelusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa kendaraan yang dimaksud tidak pernah ada.
“Mobilnya mana? Adanya cuma aplikasinya,” kata Roy Shakti, YouTuber yang kerap mengedukasi masyarakat soal literasi digital dan keuangan.
Menariknya, berbeda dengan kebanyakan platform investasi ilegal, RisetCar tersedia di Google Play Store. Namun, kehadiran di toko aplikasi resmi tidak otomatis menjamin legalitasnya.
Roy menduga, RisetCar menerapkan skema ponzi klasik. “Ini aplikasi ponzi. Prediksi saya, ini dari Kamboja lagi. Cuma ganti casing saja,” ujarnya. Ia menjelaskan, modus yang digunakan mirip dengan investasi ilegal sebelumnya, yakni mewajibkan pengguna melakukan top up serta merekrut anggota baru.
Platform ini menawarkan 10 level keanggotaan, mulai dari LV1 hingga SSVIP3, dengan top up antara Rp 50 ribu hingga Rp 150 juta. Semakin besar nominal top up, semakin besar komisi yang dijanjikan.
Kepala OJK Sulawesi Tengah, Bonny Hardi Putra, mengingatkan pentingnya prinsip 2L sebelum berinvestasi: Logis dan Legal. “Kalau mau investasi, perhatikan dua hal: logis nggak? legal nggak?” katanya.
Ia memastikan bahwa RisetCar tidak terdaftar sebagai Penyelenggara Usaha Jasa Keuangan (PUJK) di OJK. “RisetCar tidak terdaftar,” kata Bonny belum lama ini.
OJK juga menegaskan bahwa semua usaha yang menghimpun dana masyarakat, baik konvensional maupun syariah, wajib memiliki izin resmi. Fenomena serupa sebelumnya pernah terjadi pada kasus OMC Group, yang mayoritas korbannya adalah ibu rumah tangga tergiur janji keuntungan instan. (*)