DAERAH
Status Ganda Sang Dokter
Delapan bulan setelah menahkodai rumah sakit umum, kedok Herlambang terbongkar berstatus ganda kepegawaiannya. Bukan diberi sanksi, ia justru diberi opsi memilih. Siapa sebenarnya yang harus bertanggung jawab?
NAMA Herlambang mendadak tenar dalam sebulan terakhir. Bukan karena prestasinya memimpin RSUD Raden Mattaher yang masih seumur jagung. Maklum, ia dilantik menjadi Direktur RSUD Raden Mattaher sejak 25 Mei 2022. Namun ia justru ngetop lewat status kepegawaiannya yang ganda mulai diketahui publik sejak akhir Desember 2022.
Pangkalnya adalah surat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tertanggal 12 November 2022. Surat yang diteken Plt Kepala Biro SDM, Dyah Ismayanti itu meminta Rektor Unja untuk memberhentikan Herlambang dari jabatan dosen dan dimutasikan antar instansi dari Universitas Jambi (Unja) ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi.
Surat ini menjawab surat permohonan penugasan Herlambang tertanggal 20 September 2022. Permohonan itu ditolak Kemendikburistek sesuai pasal 13 Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 62 tahun 2020 tentang Penugasan PNS pada instansi pemerintah dan luar instansi pemerintah yang menyebutkan bahwa ketentuan penugasan tidak berlaku bagi PNS yang ditugaskan dalam jabatan pimpinan tinggi melalui seleksi terbuka.
Surat 12 November ini justru ditanggapi Rektor Unja, Prof. H. Sutrisno dengan lamban. Menurut Humas Unja, Farisi, Sutrisno baru menyurati Gubernur Jambi pada 26 Desember 2022, untuk memohon status Herlambang.
“Jadi Unja kini tinggal menunggu balasan dari Gubernur Jambi,” kata Farisi kepada DETAIL.ID pada Jumat, 20 Januari 2023.
Setelah Unja menyurati Gubernur Jambi barulah kasus Herlambang ini mulai ramai diperbincangkan publik di sejumlah media. Publik kaget, ternyata Herlambang yang menjabat sebagai Direktur RSUD Raden Mattaher, status kepegawaiannya ganda. Ia masih berstatus dosen di Fakultas Kedokteran Unja sejak tahun 2016.
Alih-alih memberi sanksi, Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman justru memberi Herlambang dua opsi. Mundur sebagai Direktur RSUD Raden Mattaher atau mundur dari Universitas Jambi. Ia mendeadline Herlambang pada 20 Januari 2023.
“Kami memberi waktu kepada yang bersangkutan sampai hari Jumat 20 Januari 2023, untuk memberikan tanggapan dan sikapnya,” kata Sudirman kepada awak media pada Senin, 16 Januari 2023.
Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Pemantau Anggaran Negara (Mappan), Hadi Prabowo menilai tindakan Pemprov dan Unja janggal. Ia kaget melihat sikap Pemprov dan Unja yang justru memberikan Herlambang dua opsi, mundur dari dosen atau bertahan sebagai Direktur RSUD Raden Mattaher.
Pembohongan Publik
“Cara berpikirnya kok aneh. Harusnya Herlambang diberi sanksi atas pembohongan publik. Tindakannya dapat dikategorikan tindak pidana penipuan status kepegawaian. Bukankah saat mengikuti seleksi terbuka, Herlambang telah diverifikasi Tim Pansel? Guru besar lho beliau,” kata Hadi Prabowo kepada DETAIL pada Sabtu, 21 Januari 2023.
Hadi mempertanyakan kinerja Tim Panitia Timsel Jabatan Pimpinan Tinggi (JTP) Pratama Pemprov yang diketuai Prof. Dr. Sukamto Satoto, SH, MH. Menurut Hadi, jika Timsel bekerja dengan maksimal, semestinya Pemprov tidak kecolongan.
Soal ini, Sukamto punya alasan. Ia mengatakan, untuk formasi Direktur RSUD Raden Mattaher sepi pendaftar pada awalnya hanya diisi oleh dua orang pendaftar, saja. Dengan dua orang pendaftar, artinya, tidak memenuhi syarat minimal untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya. Oleh sebab itu, pendaftaran untuk formasi Direktur RSUD Mattaher mesti diperpanjang.
Selain diperpanjang, persyaratan juga diperluas. Sebelumnya, pendaftar hanya PNS di Pemprov Jambi atau Pemkab/Pemkot se-Provinsi Jambi. Kemudian diperluas bagi PNS di lingkungan kementerian seperti dosen, asalkan diberi izin oleh atasan.
“Waktu itu tidak cukup pendaftar untuk Direktur RS, kemudian dibuka lebih luas. Waktu itu cuma dua orang, dibuka lagi kemudian tambah yang dari dosen. Syaratnya ada izin atasan tempat bekerja,” ujar Sukamto pada Jumat, 20 Januari 2023.
“Ya, minimal 4 pendaftar. Kalau sudah diperpanjang dan diperluas cuma 3, boleh diteruskan atas rekomendasi Komisi ASN. Kalau tetap 2 pendaftar batal untuk jabatan itu,” ujarnya.
Sukamto menyebut jika saat itu, dr. Herlambang membawa surat tugas dan diizinkan oleh Rektor Unja dengan tujuan mengembangkan Fakultas Kedokteran Unja dan RSUD Raden Mattaher. Lebih lanjut, Sukamto menerangkan jika dalam proses lelang terbuka saat itu penuh dengan pertimbangan dalam meloloskan calon.
Terkait soal penolakan, Sukamto mengatakan jika penolakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tersebut sah-sah saja.
“Argumen dari Kementerian Pendidikan untuk menolak atau mengabulkan juga tidak salah. Kalau Dr. dr. Herlambang dapat surat penugasan juga tidak salah. Kalau mau pindah ke Pemda juga tidak salah,” kata Sukamto.
“Sejak penolakan dari Kementerian, Rektor Unja sudah kirim surat ke Gubernur untuk pilihan yang selanjutnya sudah dibuat Sekda,” ucapnya.
Tidak Punya Niat Baik
Sebaliknya, pengamat kebijakan publik, Noviardi Ferzi menilai Herlambang tidak mempunyai niat baik dalam menyelesaikan persoalan kepegawaiannya.
“Saya menyayangkan ketidakterbukaan dari Herlambang, kenapa dia tidak memberi penjelasan secara utuh dan transparan atas status kepegawaiannya sampai saat ini. Kita melihat beliau tidak punya niat yang baik untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Noviardi pada Sabtu, 21 Januari 2023.
Menurutnya, masalah ini sudah berlarut-larut. Bahkan, kesalahan sudah terjadi sejak Herlambang mengikuti proses lelang, pelantikan hingga menjalankan tugas.
Bukan cuma tidak punya niat baik dalam menyelesaikan permasalahan. Noviardi juga mengatakan bahwa Herlambang selaku pejabat daerah telah melakukan kebohongan publik. Pasalnya, Herlambang telah membohongi Gubernur, Rektor Unja hingga masyarakat Jambi.
“Dia bukan hanya membohongi Gubernur Jambi sebagai atasan langsung. Namun, membohongi Rektor Unja sebagai atasan sebelum jadi Direktur RSUD Raden Mattaher dan juga membohongi masyarakat Jambi atas status kepegawaiannya. Ini merupakan kesalahan fatal bagi pejabat publik,” ujarnya.
Kata Noviardi, mencuatnya masalah status kepegawaian Herlambang ini memperjelas jika semua yang ia lakukan selama menjadi Direktur adalah cacat hukum.
“Ini terkait dengan tata kelola birokrasi yang akuntabel dan bertanggungjawab. Artinya selama ini apa yang dia lakukan selaku Direktur cacat hukum. Baik itu dalam hal pencairan anggaran kegiatan, operasional, maupun kebijakan-kebijakan administrasi keuangan daerah. Ini menjadi sesuatu hal yang tidak akuntabel, karena dilakukan oleh seseorang yang cacat hukum,” ucapnya.
Maladministrasi
Lagipula, persoalan Herlambang ini juga, kata Noviardi, telah mencerminkan terjadinya maladministrasi yang cukup fatal di lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi dalam hal administrasi kepegawaian.
“Saya pikir ini menjadi pembelajaran dan dr. Herlambang harus diberi sanksi tegas dari Pak Gubernur selaku pembina dan Rektor Unja yang membawahi status dosen beliau di kampus,” katanya.
“Ketika dokumen yang menyatakan ia telah pindah sebagai pegawai Pemda itu tidak bisa ditunjukkan, kenapa bisa dilantik sebagai pejabat eselon II di lingkungan Pemprov,” ujar Noviardi bertanya-tanya, Sabtu, 21 Januari 2023.
Berdasarkan hal itu, Noviardi pun menduga adanya tindakan pembiaran dari panitia lelang. Ia juga menduga adanya desakan dari penguasa yang memang menginginkan Herlambang menjadi Direktur RSUD Raden Mattaher tanpa mengindahkan persyaratan administrasi seperti status kepegawaian.
Dalam hal ini, Noviardi menyebut ada 3 pihak yang telah melakukan kesalahan. Yang pertama dr. Herlambang selaku orang yang punya status kepegawaian, Gubernur Jambi, Al Haris yang tidak melakukan pengawasan dan terakhir adalah panitia lelang yang melakukan kesalahan administrasi.
“Masalah ini menjadi preseden buruk di Provinsi Jambi,” katanya.
Dr. Herlambang sendiri memilih bungkam. Ia tak menjawab pertanyaan yang diajukan DETAIL.ID sejak Rabu, 11 Januari 2023 lewat pesan WhatsApp hingga berita ini diturunkan. Ia hanya membaca pesan tersebut tanpa merespons sama sekali.
Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi, Dr. dr. Herlambang, SpOG-FKM akhirnya menyatakan sikap terkait penegasan status kepegawaian yang diminta oleh Pemerintah Provinsi Jambi melalui surat Nomor: S- 204/BKD-3.1/I/2023 tanggal 16 Januari 2023.
Surat yang ditandatangani oleh Sekda, Sudirman itu menawarkan 2 pilihan kepada Herlambang. Tetap bertugas sebagai Direktur RSUD Mattaher, selanjutnya melakukan mutasi dari Kemendikbudristek ke Pemprov Jambi atau kembali bertugas pada Universitas Jambi dan mengajukan pengunduran diri sebagai Direktur RSUD Mattaher.
Surat dibalas surat. Herlambang kemudian menanggapi permintaan pernyataan sikap tersebut melalui surat tertanggal 20 Januari 2023.
Dalam surat yang diterima DETAIL.ID pada Minggu, 22 Januari 2023, Herlambang menyampaikan beberapa hal. Pertama, ia menegaskan jika dirinya telah diangkat sebagai Direktur RSUD Raden Mattaher yang dilantik oleh Gubernur Jambi pada 25 Mei 2022.
“Sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Gubernur Jambi Nomor: 422/KEP.GUB/BKD-3.3/2022 tanggal 25 Mei 2022,” katanya.
Kemudian Herlambang menyampaikan jika dirinya telah melewati proses dan tahapan seleksi secara terbuka sebelum diangkat sebagai Direktur RSUD Raden Mattaher.
Tidak Ada Syarat Pemberhentian Jabatan Dosen
Ia mempertegas tidak ada satu pun yang mensyaratkan adanya pemberhentian dari jabatan dosen dan mutasi dalam persyaratan, seleksi administrasi hingga tahap akhir seleksi. Hal yang sama tidak ia temukan hingga akhirnya ia dilantik oleh Gubernur Jambi sebagai Direktur RSUD Raden Mattaher.
Sebagai ASN, Herlambang mengaku sangat menaati aturan dan arahan serta perintah dari Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) di lingkungan Pemprov Jambi, yakni Gubernur Jambi, Al Haris.
Ia menyebut patuh terhadap perintah Gubernur Jambi yang notabene memiliki kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian ASN dan pembinaan manajemen ASN di Pemerintah Provinsi Jambi.
“Di samping itu saya sebagai Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi diangkat oleh Gubernur Jambi dan sampai saat masih menjabat sebagai Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi. Sebagai ASN/PNS tentunya saya akan mengikuti arahan dan keputusan dari Gubernur Jambi selaku PPK, yang saat ini sedang proses di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan R.I,” tuturnya dalam surat tersebut.
Menunggu Keputusan Gubernur
Di akhir, dalam menyelesaikan persoalan tersebut, ia meminta untuk menunggu arahan dan keputusan dari Gubernur Jambi sekaligus selaku PPK yang saat ini sedang menunaikan ibadah Umroh di Makkah.
“Bahwa jamak diketahui saat ini Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H. sedang menunaikan ibadah Umroh di Makkah, tentunya tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada Bapak H. Sudirman, S.H.M.H selaku Sekda Provinsi Jambi untuk menunggu arahan dan keputusan dari Gubernur Jambi sekaligus selaku PPK, hingga persoalan ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baik mungkin sesuai dengan Surat Gubernur Jambi Nomor: S-3300/BKD-2.3/VII/2022 tertanggal 28 Juli 2022 dan ketentuan hukum yang berlaku,” katanya.
Dengan jawaban Herlambang ini, jelas dia menolak tenggat yang diultimatum Sekdaprov, Sudirman. Ia menunggu keputusan Gubernur Jambi, Al Haris pulang Umroh dari Makkah. Kita tunggu saja, keputusan Al Haris!
Reporter: Jogi Sirait dan Frangki Pasaribu
DAERAH
Pesantren Kauman Muhammadiyah: The International School of Quran, Science, and Technology – Merajut Sejarah, Turats, dan Teknologi untuk Melahirkan Generasi Pemimpin Peradaban

DETAIL.ID – Di tengah hiruk-pikuk dunia modern, pesantren seringkali terjebak dalam stereotip: lembaga yang kolot, tertutup, dan terasing dari denyut nadi zaman. Namun, dari jantung Kota yang sejuk yaitu tepatnya di kota Padang Panjang, Pesantren Kauman Muhammadiyah telah hampir seabad berdiri tegak mematahkan semua stigma itu. Berdiri sejak 1928, pesantren ini bukan hanya menjadi saksi bisu sejarah pergerakan kebangsaan dan keislaman, tetapi telah melahirkan tokoh-tokoh nasional yang mewarnai Indonesia. Dengan bangga memegang tagline “The International School of Quran, Science, and Technology”, pesantren ini dengan tegas menyatakan posisinya di garda depan pendidikan global yang mengintegrasikan spiritualitas, sains, dan teknologi. Kini, dengan semangat yang sama seperti para pendirinya dulu, pesantren ini menjadi pelaku aktif dan Pusat Keunggulan Tamaddun (Peradaban) Islam yang modern. Ia membuktikan bahwa kesalehan tradisi dan kecakapan modern bukanlah dua kutub yang bertolak belakang, melainkan dua sayap yang akan membawa para santri terbang tinggi menjemput zamannya.
The International School of Quran, Science, and Technology: Sebuah Manifesto Visi Global
Tagline ini bukan sekadar slogan, melainkan sebuah pernyataan sikap dan manifesto dari visi pendidikan Pesantren Kauman. Setiap kata dalam tagline tersebut dipilih dengan penuh makna:
“The International School”: Menegaskan komitmen pesantren untuk melampaui batas-batas geografis. Kurikulum, perspektif, dan jaringan dibangun dengan standar global. Bahasa Inggris dan Arab dikuatkan tidak hanya sebagai mata pelajaran, tetapi sebagai alat komunikasi internasional. Pesantren membuka wawasan santri pada isu-isu global dan mempersiapkan mereka untuk berkontribusi di kancah dunia.
“of Quran”: Menjadi pondasi utama yang tidak tergoyahkan. Al-Qur’an tidak hanya diajarkan sebagai bacaan (tilawah), tetapi sebagai sumber ilmu, etika, dan panduan hidup (way of life). Penghafalan (tahfiz), pemahaman (tafsir), dan pengamalan Al-Qur’an menjadi ruh yang menjiwai seluruh aktivitas pembelajaran.
“Science”: Mewakili semangat ijtihad dan eksplorasi terhadap ayat-ayat kauniyah (alam semesta). Sains diajarkan secara integratif, di mana hukum fisika, keindahan biologi, dan logika matematika dilihat sebagai tanda-tanda kebesaran Allah. Santri didorong untuk menjadi ilmuwan Muslim yang mampu berkontribusi pada perkembangan sains modern dengan landasan iman.
“and Technology”: Merupakan alat ampuh untuk berdakwah dan memudahkan kehidupan umat. Teknologi tidak dilihat sebagai ancaman, tetapi sebagai anugerah yang harus dikuasai dan dimanfaatkan untuk kebaikan.
Pemrograman, robotika, dan media digital diajarkan dengan dilandasi etika Islam, mencetak santri menjadi generasi yang melek digital dan kreatif.
Tagline ini dengan sempurna merangkum esensi dari pola “pembelajaran berkemajuan” ala Muhammadiyah: menjadi Muslim yang kokoh akidahnya, unggul dalam sains, dan menguasai teknologi untuk berdaya saing global.
1. Warisan Kepemimpinan Buya Hamka: Fondasi Keulamaan dan Kemodernan
Sebelum menjadi nama besar yang dikenang sepanjang masa, Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, atau Buya Hamka, telah meletakkan pondasi kokoh bagi Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang sebagai Mudir (Direktur) pertamanya. Jejak intelektual dan spiritual Buya Hamka menjadi DNA yang terus mengalir dalam denyut nadi pesantren hingga hari ini. Sebagai ulama-ensiklopedis yang menguasai turats klasik sekaligus sastrawan produktif dan pemikir modern, Buya Hamka telah menjadi role model nyata dari tagline “The International School of Quran, Science, and Technology” jauh sebelum konsep itu populer.
Kepemimpinannya mewariskan semangat integrasi ilmu yang sempurna: kedalaman tafsir Al-Qur’an (seperti dalam Tafsir Al-Azhar) berpadu dengan apresiasi sains, sastra, filsafat, dan sejarah. Warisan inilah yang membuat Pesantren Kauman tidak pernah melihat dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum. Semangat Hamka untuk merangkul kemajuan tanpa kehilangan jati diri keislaman menjadi kompas yang tetap menuntun setiap inovasi kurikulum dan pengembangan karakter santri. Setiap santri dididik untuk mengikuti jejaknya: menjadi pribadi yang faqih fid din, luas wawasan dunianya, dan mampu menyuarakan kebenaran dengan pena dan lisan yang bijaksana.
2. Mematahkan Stereotip dengan Akar Sejarah yang Kuat: Lembaga Berkembang Sejak 1928
Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang adalah sebuah living monument. Sejak didirikan pada 1928 dengan kepemimpinan perdana Buya Hamka, ia telah menjadi episentrum pembaruan pemikiran Islam di Sumatera Barat. Berdirinya tidak lepas dari semangat K.H. Ahmad Dahlan untuk memurnikan tauhid dan memerangi kebodohan, yang kemudian diteruskan oleh para tokoh muda Muhammadiyah seperti Hamka. Pada era itu, pesantren ini sudah menjadi pelopor dengan pola “pembelajaran berkemajuan” ala Muhammadiyah—sebuah konsep yang sangat visioner untuk zamannya.
Yang lebih membanggakan, dari balik dinding pesantren inilah lahir para tokoh nasional yang gigih memperjuangkan kemerdekaan dan memimpin bangsa di berbagai bidang. Mereka adalah produk dari pola pendidikan yang menekankan pada integritas, kecerdasan, dan kepedulian sosial. Jejak mereka membuktikan bahwa Pesantren Kauman bukanlah menara gading, melainkan bengkel para pemimpin yang sejak awal telah terlibat aktif dalam membangun peradaban bangsa. Warisan sejarah inilah yang terus memompa semangat para santri hari ini untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pelaku sejarah di generasinya.
3. Blended Learning: Simfoni Indah Turats dan Modernitas Warisan Para Pendahulu
Jiwa dari inovasi di Pesantren Kauman terletak pada kurikulum blended learning-nya, sebuah simfoni indah yang memadukan khazanah keislaman klasik (turats) dengan ilmu-ilmu kontemporer. Ini adalah penyempurnaan dari pola “pembelajaran berkemajuan” yang telah diwariskan sejak 1928 dan merupakan implementasi nyata dari tagline Science and Technology.
Struktur Kurikulum yang Terintegrasi:
Kurikulumnya dirancang dengan porsi yang seimbang dan saling menguatkan.
Para santri menyelami samudera ilmu agama dengan pendekatan yang mendalam, meneruskan tradisi intelektual Islam yang kaya. Mata pelajaran Tauhid tidak diajarkan sekadar hafalan, tetapi dengan dialog kritis merujuk pada kitab-kitab muktabar seperti Kifayatul Awam dan Aqidatul Awam. Pelajaran Fikih dibedah dari kitab Fathul Qarib dan Kailani, mendorong santri untuk tidak hanya paham hukum tetapi juga memahami filosofi dan konteks sosialnya. Bahasa Arab diajarkan sebagai living language, menggunakan metode amtsilati yang mempercepat pemahaman nahwu dan sharaf, dilengkapi dengan percakapan aktif dan muhadatsah.
Selepas zuhur, atmosfer berubah. Labor komputer dan berbagai macam kegiatan madrasah menemani para santri. Para santri beralih kepada Matematika, Fisika, dan Biologi dengan perspektif integrasi sains dan Islam. Pelajaran Bahasa Inggris difokuskan pada practical communication dan content creation, mempersiapkan mereka untuk berdakwah secara global. Teknologi Informasi diajarkan bukan hanya sebagai keterampilan teknis (programming, desain grafis), tetapi juga dilengkapi dengan etika digital (digital ethics) dan fikih teknologi.
Integrasi ini menciptakan santri yang tidak gagap agama ketika membicarakan sains, dan tidak gagap teknologi ketika mendalami agama, meneruskan estafet kepemimpinan para alumni pendahulu mereka.
4. Gudangnya Bakat: Lebih dari 57 Ekstrakurikuler untuk Mengasah Potensi Kepemimpinan
Sebagai upaya nyata membentuk insan paripurna sebagaimana para tokoh yang dilahirkannya, Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menghadirkan sebuah festival talenta melalui lebih dari 57 program ekstrakurikuler. Angka ini bukan sekadar kuantitas, melainkan simbol dari keyakinan pesantren bahwa setiap santri memiliki keunikan dan potensi kepemimpinan yang harus digali.
Ragamnya mencakup segala dimensi kehidupan:
- Seni dan Budaya: Kaligrafi (Khat), Teater Islami, Seni Tradisional Minang, Seni Musik, dan Sastra.
- Olahraga dan Bela Diri: Sepakbola, Futsal, Voli, Bulutangkis, Bela Diri Tapak Suci, dan Panahan.
- Sains dan Teknologi: Robotik, Jurnalistik, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dan Programming Club
- Keterampilan Hidup: Tata Boga (melestarikan kuliner Minang), Jahit Menjahit, Tata Rias, dan Lingkungan Hidup.
- Kepemimpinan dan Dakwah: Debat Bahasa Arab & Inggris, Public Speaking, Kelas Kepemimpinan, dan Manajemen Organisasi.
Melalui lautan pilihan ini, santri tidak hanya ditempa otaknya, tetapi juga dilatih jiwa kepemimpinannya, diperhalus rasa seninya, dan dikuatkan raganya—mempersiapkan mereka untuk menjadi tokoh nasional berikutnya.
5. Life Skill dan Entrepreneurship: Memakmurkan Bumi Sebagaimana Para Pendahulu Memakmurkan Bangsa
Pesantren Kauman memahami bahwa kemandirian ekonomi adalah bagian dari kesalehan sosial dan pilar penting dalam membangun peradaban. Visinya jelas: Menjadi Pusat Keunggulan Tamaddun Islam.
Berbagai program unggulan life skill ditawarkan:
Entrepreneur adalah kegiatan di mana siswa diajak untuk mengembangkan mindset, sikap, dan keterampilan kewirausahaan langsung dalam lingkungan sekolah.
Tujuannya bukan semata untuk mencetak pedagang, tetapi untuk menanamkan jiwa entrepreneur yang mencakup:
Kreativitas dan Inovasi: Menciptakan ide produk/jasa yang unik.
Kemandirian dan Kepemimpinan: Berani memimpin dan mengambil inisiatif.
Kemampuan Memecahkan Masalah: Mengidentifikasi peluang dan mencari solusi.
Manajemen Risiko: Belajar menghitung untung-rugi dan mengelola modal.
Komunikasi dan Kerja Sama: Mempromosikan produk dan bekerja dalam tim.
Jadi, kesimpulannya adalah entrepreneur merupakan laboratorium praktik untuk membekali siswa dengan kemampuan abad ke-21, yaitu berpikir kreatif, kritis, dan berani menciptakan peluang.
Kriya dan Teknologi Kreatif: Workshop desain grafis, editing video, dan sablon digital untuk membuka usaha mandiri.
Dengan bekal ini, para santri diajarkan untuk mandiri, sehingga kelak jika mereka menjadi pemimpin, mereka memimpin dengan integritas dan tidak bergantung pada others.
6. Digitalisasi Pesantren: Dakwah di Era Digital, Meneruskan Semangat Berkembang
Pesantren Kauman tidak hanya mengajarkan teknologi, tetapi juga menghidupkannya dalam ekosistem pesantren, menjadikannya salah satu penanda keunggulan peradabannya.
E-Learning Platform: Seluruh materi pelajaran dapat diakses santri melalui platform Learning Management System (LMS).
Sistem Informasi Terpadu: Administrasi dan monitoring santri terintegrasi secara digital.
Dakwah Digital: Para santri aktif menghasilkan konten dakwah kreatif di media sosial, menjadi mubaligh digital yang menjangkau khalayak global.
7. Model Holistik: Pusat Keunggulan Tamaddun Islam yang Melahirkan Generasi Paripurna
Pesantren Kauman Muhammadiyah, dengan segala inovasinya, telah berhasil merajut sebuah model pendidikan Islam yang holistik dan telah teruji sejak 1928. Ia adalah bukti nyata bahwa pesantren adalah tempat yang tepat untuk mencetak pemimpin. Setiap santri dididik untuk menjadi pribadi yang utuh: berakhlak, mendalam agamanya, menguasai sains, mandiri secara ekonomi, dan kaya akan kreativitas.
Mereka adalah generasi penerus para tokoh nasional yang dihasilkan pesantren ini. Mereka adalah calon-calon pemimpin yang siap memimpin peradaban dengan cahaya ilahi, inovasi yang humanis, dan hati yang berbudaya. Mereka bukan hanya siap menghadapi masa depan, mereka adalah masa depan itu sendiri, meneruskan estafet keunggulan yang telah dirintis sejak hampir seabad yang lalu, menjadi bukti hidup dari tagline “The International School of Quran, Science, and Technology” dan mewarisi semangat keulamaan-modern ala Buya Hamka.
Reporter: Diona
DAERAH
Bertukar Ilmu di Bawah Langit Padang Panjang: Kolaborasi Indonesia-Malaysia di Bidang Pendidikan Madrasah

DETAIL.ID, Padang Panjang – Dalam upaya mempererat hubungan silaturrahmi dan kerja sama di bidang pendidikan Madrasah, Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menerima kunjungan Yayasan Sofia Malaysia pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
Rombongan Yayasan Sofia Malaysia yang dipimpin langsung oleh Tengku Nurhusni Tengku Ab Razak ini disambut dengan sangat hangat oleh Kepala Madrasah Aliyah Kauman (MA KM), Dr. Derliana, M.A., beserta jajaran wakil dan dewan guru. Penyambutan dimulai dengan arak-arakan para tamu menuju halaman utama pesantren, diiringi alunan musik tradisional yang menambah semarak suasana
Bertempat di halaman utama Pesantren Kauman para tamu disuguhi dua penampilan kebanggaan santri. Pertama, adalah demonstrasi Tapak Suci yang memperlihatkan ketangkasan dan kedisiplinan bela diri. Kedua, tarian Pasambahan, sebuah tarian adat Minangkabau yang penuh makna, khusus dipersembahkan untuk menyambut dan menghormati para tamu kehormatan.
Tidak ketinggalan, tradisi sirih dalam carano (daun sirih dalam wadah khusus) pun diserahkan sebagai lambang kehormatan, ketulusan, dan rasa hormat yang mendalam dari tuan rumah.
Usai penyambutan meriah, acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama yang mengabadikan momen kebersamaan ini. Agenda kemudian berlanjut ke ruang pertemuan untuk paparan program unggulan MA KM.
Dalam sambutannya, Kepala MA KM, Dr. Derliana, M.A., menyampaikan rasa syukur dan kegembiraannya atas kunjungan ini.
“Ini adalah sebuah kehormatan bagi kami. Semoga silaturahmi ini dapat mempererat hubungan antara Malaysia dan Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan yang kita cintai bersama,” ujarnya.
Sambutan balasan disampaikan oleh Pimpinan Rombongan, Tengku Nurhusni Tengku Ab Razak. Beliau menyampaikan terima kasih atas sambutan luar biasa dan menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk bertukar wawasan serta pengalaman tentang metode pembelajaran dan pengelolaan madrasah.
Acara semakin menarik dengan pemaparan tema “Wanita di Mata Buya Hamka” yang dipandu secara apik oleh Wakil Bidang Humas, Ustadz Surya Bunawan. Para tamu dari Malaysia terlihat antusias menyimak pemaparan yang mendalam tentang pemikiran ulama besar Indonesia tersebut.
Sebelum acara ditutup, sebuah penampilan spesial kembali memukau para tamu. Seorang santri membacakan puisi dengan penuh penghayatan, menunjukkan bakat dan kualitas pendidikan di madrasah ini. Kunjungan ditutup dengan penyerahan cenderamata sebagai kenang-kenangan dari kedua belah pihak, mengukuhkan komitmen untuk terus menjalin hubungan yang erat di masa depan.
Kunjungan ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi menjadi jembatan nyata dalam memperkuat ikatan persaudaraan, memperkaya wawasan pendidikan, dan memperkenalkan kekayaan budaya Minangkabau kepada dunia.
Reporter: Diona
DAERAH
Dapat Informasi Rumah Warga Tidak Layak Huni dan Kurang Mampu, Wabup Ardani dan Baznas Gerak Cepat Tinjau ke Lokasi

DETAIL.ID, Indralaya – Mendapat informasi rumah warga tak layak huni atau kurang mampu, Wakil Bupati Ogan ilir, H. Ardani bersama Baznas, Dinas Sosial, dan Perhubungan gerak cepat kunjungi rumah warga yang kurang mampu, pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Rumah tidak layak huni atau warga kurang mampu tersebut adalah milik Ning Isah, warga RT 06, Dusun 3, Desa Sungai Rotan, Kecamatan Rantau Panjang dan serta rumah Jang Husen, RT 04, Dusun 2 Desa Cahaya Marga, Kecamatan Pemulutan Selatan.
Wabup Ardani mengajak warga untuk banyak-banyak sedekah, berinfaq baik keadaan lapang dan sempit. Harapannya kepada pemerintah desa (Kades) yang mendapatkan bantuan tolong dicek datanya jangan sampai yang berhak menerima dia tidak menerima, begitu juga tentang BPJS kesehatan tolong dicek lagi.
Ketua Baznas Drs. H. Sidharta S.E, M.Si. mengatakan berdasarkan kunjungan bahwa rumah yang perlu dibantu adalah rumah Ning Isah dan Jang Husen.
“Kita akan gerak cepat, hari Senin dianggap selesai segala sesuatunya, hari Selasa apabila dari Desa sudah siap dengan tukangnya langsung kita drop bahan-bahan materialnya. Untuk itu diharapkan Pemerintah Desa(kades) agar dapat mengarahkan warganya untuk berpartisipasi membantu, bergotong royong untuk kelancaran pembangunan rumah tersebut,” tuturnya.
Reporter: Suhanda