Connect with us
Advertisement

PERISTIWA

Launching Sertifikat Elektronik di Jambi, Agus Harimurti Apresiasi Kebijakan BPHTB di Jambi

DETAIL.ID

Published

on

Foto bersama Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono dengan jajaran Pemerintah Provinsi Jambi. (DETAIL/Jorgi)

DETAIL.ID, Jambi – Bertempat di auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, acara launching implementasi sertifikat elektronik pada tujuh kantor pertanahan kabupaten di Provinsi Jambi berlangsung meriah pada Selasa, 25 Juni 2024. Acara ini juga diwarnai dengan penyerahan sertifikat program prioritas nasional oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono.

Dalam sambutannya, Agus Harimurti menyampaikan apresiasi kepada para Bupati dan Wali Kota di Jambi. “Saya mengucapkan terima kasih dan selamat kepada Bupati Bungo, Bupati Muara Jambi, dan Wali Kota Sungai Penuh atas pengurangan BPHTB yang dijalankan,” ujar Agus. Ia juga memuji Wali Kota Jambi atas pemberian diskon 75% untuk BPHTB di Kota Jambi, berharap kebijakan serupa dapat diikuti oleh daerah lain.

Agus menjelaskan pentingnya pengurangan biaya BPHTB untuk mendorong masyarakat mendaftarkan tanahnya. “Pengurangan atau pembebasan biaya ini mendorong masyarakat untuk lebih banyak mendaftarkan tanah mereka,” katanya. Menurut Agus, program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sedang berada di jalur yang tepat dengan peningkatan signifikan dalam pendaftaran tanah.

Sampai saat ini, sudah ada 113,7 juta bidang tanah yang terdaftarkan dari target 120 juta bidang tahun ini. Agus menambahkan, dalam 100 hari pertama, terjadi penambahan 2,5 juta bidang tanah yang terdaftarkan. “Mudah-mudahan dengan doa dan dukungan dari Bapak Ibu sekalian, kita bisa mencapai target ini,” ujarnya.

Acara tersebut juga diwarnai dengan penyerahan sertifikat tanah ulayat kepada masyarakat hukum adat. “Saya berharap dapat berkunjung ke lokasi tanah ulayat tersebut di masa mendatang,” kata Agus. Ia juga menyatakan kekagumannya terhadap keindahan alam Provinsi Jambi dan berharap dapat menjelajahinya lebih lanjut.

Selain itu, sertifikat redistribusi tanah elektronik juga diserahkan dalam acara ini. Agus menekankan pentingnya redistribusi tanah untuk mengurangi kemiskinan struktural di Indonesia. “Salah satu penyebab utama kemiskinan adalah tidak memiliki tanah. Dengan redistribusi tanah, kita berharap dapat memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat,” ujar Agus.

Penyerahan sertifikat Barang Milik Negara (BMN) dan Barang Milik Daerah (BMD) juga dilakukan dalam acara ini. Agus mengingatkan pentingnya menjaga aset-aset ini dan menyelesaikan sengketa yang sering terjadi. “Sering kali sengketa tanah terjadi antara warga dengan pemerintah atau korporasi. Mari kita selesaikan masalah-masalah ini bersama-sama,” katanya.

Agus mengakhiri sambutannya dengan janji untuk terus hadir di tengah masyarakat dan berupaya menyelesaikan berbagai masalah pertanahan. “Kami berjanji untuk mencari solusi terbaik dan menyelesaikan masalah pertanahan,” ujarnya. Ia juga menyampaikan rencananya untuk mengungkap kejahatan pertanahan oleh mafia tanah di Mapolda nanti sore, mengundang wartawan untuk hadir.

Dengan adanya implementasi sertifikat elektronik ini, diharapkan masyarakat Provinsi Jambi akan lebih mudah mendapatkan kepastian hukum atas tanah mereka dan berbagai masalah pertanahan dapat terselesaikan dengan baik.

Reporter: Jorgi Pasaribu 

Advertisement Advertisement

PERISTIWA

Jaksa Agung Lantik Sugeng Hariadi Sebagai Kajati Jambi

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jakarta — Jaksa Agung Republik Indonesia Prof Dr ST Burhanuddin melantik 17 Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) dan 20 Pejabat Eselon II Kejaksaan Agung. Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan ini dilaksanakan di Gedung Utama Kejaksaan Agung pada Kamis, 23 Oktober 2025.

Salah satu pejabat yang dilantik adalah Sugeng Hariadi, S.H., M.H. yang resmi menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi, menggantikan Dr. Hermon Dekristo, S.H., M.H. yang kini mengemban amanah baru sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

Sebelum menjabat sebagai Kajati Jambi , beliau menduduki jabatan Direktur Perdata pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung.

Dalam amanatnya, Jaksa Agung menyampaikan ucapan selamat kepada para pejabat yang baru dilantik dam menegaskan bahwa para pejabat yang ditunjuk adalah pribadi terpilih yang telah menunjukkan dedikasi, kompetensi, serta loyalitas dalam pengabdian di institusi, dan telah melalui proses kajian mendalam, penilaian objektif berdasarkan hasil kinerja, serta pertimbangan matang.

“Pelantikan ini bukan sekadar seremonial dan pergantian jabatan merupakan hal yang wajar dalam rangka penyesuaian dan peningkatan kinerja institusi, serta bagian dari dinamika dalam upaya membantu mewujudkan visi dan misi Kejaksaan,” kata Jaksa Agung.

Jaksa Agung menekan kepada Para Kajati untuk menegak hukum dengan keadilan bernurani dan menjadi Garda Terdepan Pemberantasan Korupsi melalui penindakan yang tegas, pencegahan yang berkelanjutan serta perbaikan Tata kelola. Kajati baru agar melaksanakan tugas dengan tanggungjawab menjunjung tinggi integritas dan moral serta profesionalisme

Di akhir amanat, Jaksa Agung mengucapkan terima kasih kepada para pejabat lama yang telah melaksanakan tugas dengan baik dan penuh pengabdian, serta kepada para istri yang telah mendampingi para pejabat dengan penuh kesabaran dan ketulusan.

Hadir dalam acara pelantikan ini yakni Ketua Komisi Yudisial Prof. Amzulian Rifai, S.H., LL.M., Ph.D., Ketua Komisi Kejaksaan Prof. Dr. Pujiyono Suwadi, S.H., M.H., Plt. Wakil Jaksa Agung Prof. Dr. Asep N. Mulyana, S.H., M.Hum., Para Jaksa Agung Muda, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, Kepala Badan Pemulihan Aset, Para Staf Ahli Jaksa Agung, Ketua Umum Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Pusat beserta anggota, dan Para Pejabat Eselon II di lingkungan Kejaksaan Agung. (*)

Continue Reading

PERISTIWA

KT Mandiri dan GMNI Jambi Duduki Lahan yang Diklaim PT TML, Desak Pemprov Jambi Tangani Konflik Agraria

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Aksi pendudukan lahan kembali dilakukan oleh Kelompok Tani Mandiri bersama DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jambi di area yang diklaim sebagai Hak Guna Usaha (HGU) milik PT Tri Mitra Lestari (TML) pada Senin, 20 Oktober 2025.

Aksi ini merupakan bentuk protes atas berlarutnya konflik lahan antara petani Desa Purwodadi, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjungjabung Barat, dengan pihak perusahaan.

Koordinator aksi, Wiranto B Manalu menegaskan bahwa pihaknya menilai Pemerintah Kabupaten Tanjungjabung Barat tidak mampu memberikan solusi konkret terhadap konflik yang sudah berlangsung lama.

“Kami bukan bermaksud mengkerdilkan Pemkab Tanjab Barat, tetapi sampai hari ini sudah empat kali kami melakukan aksi pendudukan di lahan milik petani yang direbut PT TML, dan belum ada penyelesaian nyata,” ujar Wiranto di lokasi aksi.

Ia mendesak agar kasus tersebut segera dilimpahkan ke Pemerintah Provinsi Jambi untuk mendapatkan penanganan yang lebih serius.

“Kami meminta Pemkab Tanjab Barat mengeluarkan surat rekomendasi agar permasalahan ini dilimpahkan ke Pemprov Jambi dan diteruskan ke Panitia Khusus (Pansus) Reforma Agraria DPR RI,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPC GMNI Jambi Ludwig Syarif menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendampingi KT Mandiri dalam memperjuangkan hak petani atas lahan tersebut.

“GMNI akan terus berada di barisan bersama KT Mandiri untuk merebut kembali lahan milik petani Desa Purwodadi,” ujar Ludwig.

Ia juga meminta agar Pemerintah Provinsi Jambi dan DPRD Provinsi Jambi, melalui Pansus Konflik Lahan, segera memberikan perhatian dan solusi terhadap persoalan ini.

“Kami menilai Pemkab lalai dan abai dalam menangani konflik ini. Karena itu, kami akan segera bersurat ke Pemprov dan DPRD Jambi untuk meminta atensi dan resolusi konkret,” ujarnya.

Sebagai bentuk simbolik perjuangan, KT Mandiri dan GMNI Jambi berencana mendirikan bangunan berupa mushola di area yang disengketakan, jika tuntutan mereka tidak segera ditindaklanjuti pemerintah.

Langkah itu disebut sebagai pengingat bahwa lahan bagi petani bukan hanya tempat bertani, tetapi juga ruang membangun peradaban.

Reporter: Juan Ambarita 

Continue Reading

PERISTIWA

Dipaksa Potong Adegan di Panggung HUT ke-60, Sutradara Teater Bhavana Prihatin dengan Apresiasi Seni Pejabat Bungo

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Bungo – Penampilan kolaborasi seni Teater Bhavana, Tsavarga Art, dan Batang Bungo Tetra Harmonic dalam acara opening Bungo Expo 2025, yang merupakan bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Kabupaten Bungo, berujung kekecewaan. Pertunjukan teater yang sedang berlangsung di atas panggung dipaksa untuk dihentikan dan dipotong sehingga cerita yang dibawakan menjadi tidak utuh.

Insiden pemotongan ini terjadi atas instruksi dari pihak berwenang. Hasbi Adi Firman, S. S, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo, terlihat memberikan kode silang dengan tangan kepada Ikhwan Fadhil Mauzin, selaku sutradara pertunjukan, dengan maksud agar cerita segera diakhiri dan langsung menuju adegan penutup (ending).

Ikhwan Fadhil Mauzin mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas kejadian tersebut. Alasan pemotongan durasi pertunjukan ini dikarenakan adanya permintaan izin dari Bupati. Namun, ia menyayangkan sikap Dinas Kebudayaan yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan kualitas sebuah karya seni.

“Jika memang pemotongan adegan tersebut dikarenakan permintaan izin dari Bupati, maka seharusnya pihak dinas kebudayaan lah yang berada di garda terdepan untuk menjaga keutuhan cerita dengan cara apapun,” ujar Ikhwan Fadhil.

Menurut Ikhwan, kejadian yang menimpa pertunjukan tersebut bukan hanya sekadar masalah durasi, melainkan juga sebuah indikasi serius. Ia menilai insiden ini menunjukkan masih minimnya pengetahuan dan apresiasi terhadap seni dari pihak berwenang di Kabupaten Bungo yang semestinya bertugas mendukung perkembangan kebudayaan lokal. Akibatnya, esensi dan tujuan dari cerita teater yang telah dipersiapkan matang terpotong di tengah jalan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Bungo terkait insiden pemotongan tersebut. (*)

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs