Connect with us
Advertisement

DAERAH

Begini Sikap yang Harus Diambil dalam Menghadapi Era Society 5.0

DETAIL.ID

Published

on

Ridho Pamungkas selaku Kepala KPPU Kanwil Sumbagut I menerima piagam penghargaan dari HMJ FEBI UINSU. (ist)

DETAIL.ID, Medan – Masyarakat di Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) seharusnya tidak perlu bersikap panik dalam menghadapi era society 5.0 yang segera datang.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah (Kanwil) I Sumatera bagian Utara (Sumbagut), Ridho Pamungkas, kepada para wartawan di Medan pada Kamis, 28 November 2024.

Menurut Ridho, masyarakat seharusnya bisa melihat ada banyak peluang dalam era society 5.0 tersebut, dengan syarat masyarakat harus siap dengan keterampilan bisnis dan keuangan yang mumpuni.

“Serta, selain itu, masyarakat juga harus memiliki komitmen yang kuat untuk bersaing secara sehat dan beretika,” ucap Ridho Pamungkas.

Pandangan seperti itu juga telah ia sampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam acara seminar nasional dan temu wicara atau talk show yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (HMJ FEBI UINSU).

Seminar tersebut, kata Ridho, bertema “Building an Intellectual, Creative and Competitive Milenial Generation in Improving Business and finansial Skills in Society 5.0 Era”.

“Kegiatan itu diselenggarakan para mahasiswa di Gelanggang Mahasiswa Kampus I UINSU, Selasa, 26 November 2024, lalu, dan merupakan puncak acara dari Festival Manajemen FEBI UINSU,” kata Ridho lagi.

Seminar itu, sambung Ridho, dihadiri oleh Dekan FEBI UINSU Prof Dr H Muhammad Syukri Albani Nasution MA beserta jajarannya, dan menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten.

Ridho Pamungkas selaku Kepala KPPU Kanwil I Sumbagut saat berpidato.

Ridho Pamungkas selaku Kepala KPPU Kanwil I Sumbagut saat berpidato.

“Antara lain Babay Parid Wazdi selaku Direktur Utama Bank Sumut, Fika Habbina yang merupakan Manajer Divisi Implementasi Kawasan Ekonomi Khusus Daerah (Kekda) Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sumut,” ucapnya.

“Juga tampil sebagai pembicara adalah Benjamin Gunawan selaku CEO Warrior Investama dan juga pengamat ekonomi Sumut,” ujar Ridho melanjutkan.

Sebagai pembicara kunci, Ridho menjelaskan bahwa era society 5.0 hadir dengan visi besar mengintegrasikan teknologi canggih dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Ia bilang, hadirnya era society 5.0 akan memunculkan banyak tantangan bagi hukum persaingan, antara lain dominasi teknologi oleh perusahaan besar yang cenderung memonopoli akses ke big data dan infrastruktur digital,

“Ditambah lagi penggunaan artificial intelegent
(AI) untuk menetapkan harga dinamis, kolusi algoritmik, atau diskriminasi berbasis data sebagai bentuk kartel otomatis,” kata Ridho Pamungkas.

Di samping itu, sambung Ridho, ada pula sejumlah masalah lain seperti ketidakseimbangan kekuatan pasar antara platform dan pelaku usaha yang bergabung di dalamnya.

Kemudian, kata dia, adanya kompleksitas regulasi teknologi baru yang seringkali lebih cepat dibandingkan adaptasi regulasi serta munculnya persaingan dalam ekosistem berbasis kolaborasi.

“Yang semua itu bisa disalahgunakan untuk menciptakan praktik eksklusif yang menutup peluang bagi pelaku usaha lain,” ucap Ridho Pamungkas.

Ridho bilang, KPPU dan hukum persaingan usaha memiliki peran penting untuk memastikan bahwa inovasi dan perkembangan teknologi di era society 5.0 tetap berjalan tanpa merugikan pelaku usaha lain maupun konsumen.

”Hukum persaingan dan KPPU hadir untuk memastikan bahwa penguasaan data tidak menjadi hambatan bagi inovasi dan persaingan usaha. Inovasi teknologi tidak digunakan untuk mematikan pesaing” ucap Ridho Pamungkas

“Tetapi juga untuk menciptakan nilai baru bagi konsumen. Dan perusahaan besar wajib memberikan akses yang adil kepada pelaku usaha lain atau mitra bisnisnya terhadap akses pasar, data publik atau infrastruktur penting lainnya.” ujar Ridho.

Ridho menambahkan, KPPU juga memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan pasar digital bagi UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah).

“Yakni dengan memastikan bahwa ekosistem digital tetap adil, kompetitif, dan inklusif. sehingga UMKM dapat tumbuh dan berkontribusi lebih besar dalam perekonomian digital Indonesia,” kata Ridho.

”KPPU ikut memastikan bahwa kerjasama kemitraan antara UMKM dan platform digital berlangsung dengan prinsip kemitraan usaha yang sehat, saling membutuhkan dan saling menguntungkan” tutur dia lagi.

Untuk semua itu, Ridho mengajak seluruh peserta seminar untuk dapat ikut serta mengawasi proses persaingan usaha dan kemitraan usaha yang sehat dengan mengikuti program penyuluhan kemitraan yang diadakan oleh KPPU.

Reporter: Heno

Advertisement Advertisement

DAERAH

Beredar di Akun Sosmed, Bilqis Bersama Anak Lainnya yang Diduga korban Penculikan Anak

DETAIL.ID

Published

on

Akun sosmed Ree bon yang menampilkan di status terkait dua bocah yang diduga korban penculikan.(DETAIL/net)

DETAIL.ID, Merangin – Beredar foto Bilqis, korban penculikan dan satu orang anak lainnya tengah duduk berdua di satu lokasi yang diduga di Sudung, milik Suku Anak Dalam Jambi.

Dari akun medsos milik Ree bon, menampilkan wajah dua anak yang berbeda dengan wajah anak dari Suku Anak Dalam Jambi. Bilqis dan satu anak lainnya terlihat lebih berwajah bersih, tengah membelakangi tenda warna biru, dengan mengunakan bando warna pink.

Bukan itu saja, selain menampilkan foto dua anak yang diiringi caption, “Bilqis bersama dengan keluarga kita di Jambi yang viral, banyak kenangan biarpun hanya beberapa hari singgah dengan sanak saudara kita”.

Cuitan tersebut kemudian beredar, dan juga satu foto Bilqis tengah bersama dengan seorang pria dewasa yang di duga warga Suku Anak Dalam Jambi. Kondisi ini membuat publik yakin bahwa bukan satu anak saja hasil dari para pelaku menculik korban kemudian di jual ke Suku Anak Dalam Jambi.

“Saya yakin kawan Bilqis yang menggunakan bando pink juga korban penculikan, sebab terlihat wajahnya sangat bersih jika dibanding dengan satu anak di belakang mereka,” ucap Agus, warga Pasar Bawah Bangko pada Senin, 10 November 2025.

Hal senada juga disampaikan Atik, Warga Pamenang Selatan usai melihat sosmed yang menampilkan wajah Bilqis, meyakini bahwa mereka bisa saja korban penculikan yang sudah dijual.

“Bisa saja mereka korban yang sudah dijual kepada Suku Anak Dalam. Semoga saja polisi bisa segera mengungkap habis sindikat penculikan anak dan menemukan para korban penculikan agar bisa berkumpul kembali bersama keluarganya,” ujar Atik.

Terpisah, Kapolres Merangin AKBP, Kiki Firmansyah melalui Kasubsi Penmas Polres Merangin, Aiptu Rully saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap akun yang mengcaption wajah Bilqis.

“Kita akan cek dulu kebenaran akun tersebut,” ujar Rully singkat.

Reporter: Daryanto

Continue Reading

DAERAH

Menguak Rahasia Sukses: Dinas Pendidikan Kedah Malaysia Tinjau Pengelolaan Pesantren Legendaris Kauman Padang Panjang

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Padang Panjang – Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang kembali mengukuhkan posisinya sebagai rujukan pendidikan Islam terkemuka di Asia Tenggara. Kali ini, Pesantren yang sarat sejarah tersebut menerima Kunjungan Kerja Resmi dari Dinas Pendidikan Baling, Kedah, Malaysia pada Kamis, 6 Oktober 2025 dalam rangka meninjau secara langsung pengelolaan pesantren di Indonesia.

Rombongan tamu istimewa dari Kedah, yang diketuai oleh Hj. Abu Bakar Bin Man, yang juga menjabat Pegawai Pendidikan Daerah Baling, disambut dengan nuansa budaya dan semangat persyarikatan yang kental.

Kedatangan rombongan disambut meriah dengan alunan musik tradisional khas Minangkabau, Tambua, yang membangkitkan suasana. Kehangatan penyambutan semakin terasa dengan peragaan olahraga bela diri kebanggaan Muhammadiyah, Tapak Suci, yang diperagakan secara apik oleh para santri. Para tamu tampak terpukau dengan keterampilan dan kedisiplinan santri Kauman.

Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Dr. Derliana, MA. beserta jajaran pimpinan menyambut hangat rombongan. Selepas penampilan Tapak Suci yang memukau, acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama, mengabadikan momen kebersamaan lintas negara.

Setelah sesi penyambutan, rombongan diajak berkeliling lingkungan Pesantren. Mereka meninjau berbagai fasilitas yang tersedia serta melihat secara langsung bagaimana proses pembelajaran dan kegiatan sehari-hari di Pesantren Kauman.

“Kami tidak menyangka bisa berkunjung dan berinteraksi langsung dengan sekolah yang sarat akan sejarah ini,” ujar Hj. Abu Bakar Bin Man dengan antusias, mengungkapkan kekaguman rombongan atas kesempatan yang didapat.

Tak hanya melihat fasilitas akademik, rombongan juga diajak mengunjungi ruangan Bimbingan Konseling (BK) untuk mengamati bagaimana proses penanganan dan pembinaan karakter santri dilakukan di Kauman.

Acara formal kemudian dilanjutkan di ruangan Majelis Guru Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang. Dalam sesi ini, Dr. Derliana, MA., memaparkan secara komprehensif sejarah dan transformasi yang telah dialami oleh Pesantren Kauman Muhammadiyah dari masa ke masa, termasuk peran pentingnya dalam pergerakan dan pendidikan di Indonesia.

Beliau juga memaparkan perkembangan signifikan pesantren dalam beberapa tahun terakhir, sebuah capaian yang dinilai telah meningkatkan mutu dan kepercayaan publik. Seluruh hadirin, termasuk tamu dari Kedah, tampak takjub dengan paparan yang disampaikan oleh Mudir Pesantren Kauman tersebut.

Dr. Derliana juga turut menyampaikan bahwa, popularitas Pesantren Kauman di tingkat internasional sangat tinggi, terlihat dari fakta bahwa Pesantren Kauman setidaknya mendapat 2 hingga 3 kali kunjungan setiap bulannya dari berbagai institusi pendidikan yang ada di negara Malaysia.

Sementara itu, Ketua Rombongan, Hj. Abu Bakar Bin Man, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas sambutan hangat dan ilmu yang didapat selama berada di Pesantren Kauman.

“Kami berharap ilmu yang didapat di Pesantren Kauman ini menjadi pengalaman berharga bagi seluruh rombongan dan dapat kami aplikasikan di Kedah nanti untuk memajukan pendidikan,” tutur Hj. Abu Bakar Bin Man.

Sesi formal ditutup dengan penyerahan cenderamata sebagai simbol persahabatan dan kolaborasi. Acara dilanjutkan dengan kunjungan rombongan ke Unit Ekonomi Kreatif Pesantren Kauman, yang merupakan penunjang utama bagi kemandirian finansial dan pengembangan entrepreneurship santri di Pesantren Kauman. Kunjungan ini menunjukkan komitmen Kauman tidak hanya pada aspek akademik dan keagamaan, tetapi juga pada kemandirian ekonomi.

Reporter: Diona

Continue Reading

DAERAH

Lapas Kelas III Suliki Gelar Panen Raya Sayuran Dukung Ketahanan Pangan Nasional

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Suliki – Lapas Kelas III Suliki menggelar kegiatan Panen Raya Sayuran di lahan SAE Brandgang pada Rabu, 5 November 2024 sebagai bentuk nyata dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan 13 Program Akselerasi yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas serta kemandirian warga binaan melalui kegiatan pertanian.

Panen raya tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Kelas III Suliki, Farid Wajdi yang turut didampingi oleh jajaran pejabat struktural, pegawai, serta warga binaan. Kehadiran seluruh elemen dalam kegiatan ini menunjukkan sinergi dan semangat gotong royong dalam membangun program pembinaan berbasis kerja produktif. Selain itu, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat nilai-nilai rehabilitasi sosial di lingkungan pemasyarakatan.

Beragam jenis sayuran berhasil dipanen dalam kegiatan tersebut, antara lain terung, bayam, kangkung, dan pakcoy. Hasil panen ini tidak hanya menjadi bukti keberhasilan program pembinaan, tetapi juga berpotensi untuk mendukung kebutuhan pangan lokal serta memberikan keterampilan bertani kepada warga binaan sebagai bekal pasca pemasyarakatan.

Kepala Lapas Kelas III Suliki, Farid Wajdi dalam kesempatan panen ini menyampaikan, “Panen raya ini merupakan bukti nyata bahwa warga binaan mampu berkontribusi positif melalui kegiatan produktif seperti pertanian. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional dan program akselerasi menimipas, tetapi juga menjadi sarana pembinaan yang membekali mereka dengan keterampilan hidup. Dengan semangat kebersamaan, kami akan terus mendorong program-program yang memberdayakan warga binaan secara berkelanjutan.”

Dengan adanya kegiatan seperti ini, Lapas Kelas III Suliki menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang produktif dan berdaya guna. Panen raya ini diharapkan menjadi inspirasi bagi lembaga pemasyarakatan lainnya untuk terus berinovasi dalam mendukung program nasional dan meningkatkan kualitas pembinaan terhadap warga binaan.

Reporter: Diona

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs