DETAIL.ID, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan anggaran Rp 100 miliar untuk membeli karet dari rakyat. Demikian dikatakan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Anggaran ini masuk dalam program percepatan padat karya tunai yang digenjot Kementerian PUPR. Basuki bilang, nantinya karet ini akan digunakan sebagai bahan baku untuk aspal.
“Kita ingin membeli karet-karet rakyat, kita ingin beli untuk nanti campuran aspal karet. Kita akan siapkan anggaran Rp 100 miliar,” kata Basuki di Jakarta, Seperti dilansir CNBC Indonesia Senin (13/4/20).
Dia menjelaskan, pembelian akan dilakukan secara langsung melalui koperasi-koperasi petani di daerah penghasil karet. Ia mencatat sejumlah wilayah sudah siap sebagai penyedia karet ini.
“Seperti di Pontianak Kalimantan Barat, di Sumatera Selatan, Lampung, Jambi dan Riau, kita akan beli karet karet rakyat,” ucapnya.
Selain itu, Basuki juga ingin membeli rosan dari para petani. Bahan tersebut dapat digunakan sebagai alternatif campuran cat dalam membuat marka-marka jalan.
Di luar itu, banyak program padat karya lain yang disiapkan dan segera direalisasikan dengan total anggaran Rp 10 triliun. Misalnya, pemeliharaan rutin jembatan sepanjang 496 km dianggarkan sebesar Rp 110 miliar, serta pemeliharaan jalan 47.000 km senilai Rp 500 miliar.
“Pemeliharaan jalan itu marka-marka jalan, perapian rumput-rumput di sepanjang jalan dan median, itu adalah swakelola bisa dikerjakan secara padat karya,” ujarnya.
Dikatakan, program padat karya tunai semacam ini banyak digenjot, dalam rangka memberikan pekerjaan yang tidak membutuhkan teknologi tetapi bisa menyerap tenaga kerja di daerah pedesaan.
Langkah ini terutama ditujukan untuk mempertahankan daya beli masyarakat di pedesaan.
“Jadi mendistribusikan uang pembangunan ke desa-desa. Masih bisa dilaksanakan karena kita menggunakan atau memanfaatkan protokol kesehatan,” ujar Basuki.
Discussion about this post