Bahkan terkait konfirmasi detail ini, ia sempat mengatakan bahwa sebenarnya tidak punya wewenang untuk menjawabnya karena itu tentang operasional dan teman-teman direksi yang punya hak jawab.
“Tapi secara garis besar bisa saya kasih informasi sedikit ya. Pertama Dewan Komisaris sering memberi saran kepada direksi untuk segera melakukan upaya-upaya terkait pembangunan pabrik 3. Kedua pada rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) Semen Baturaja sangat concern dengan rencana investasi tersebut,” katanya.
Ia menyebut, Dewan Komisaris awalnya berencana untuk memulai progres ini pada akhir tahun 2020. Tetapi karena pandemi COVID-19 ini memukul sektor usaha mau tidak mau pihaknya masih melihat kemampuan perusahaan di akhir tahun ini.
“Tapi secara keyakinan kita akan tetap mempertahankan rencana investasi Semen Baturaja 3 di Sarolangun.
Sekaligus saya mewakili Dewan Komisaris mohon maaf sekali atas telatnya rencana investasi ini. Bukan tidak ada keinginan untuk meneruskan tapi pandemi COVID-19 ini membuat kita harus berhitung ulang masak-masak,” kata Kiki.
Selanjutnya dari hal tersebut tentang investasi ini pihaknya akan menyampaikan juga dalam laporan Dewan Komisaris Semen Baturaja dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) ke pemegang saham.
Dari obrolan ini, detail diminta melanjutkan konfirmasi ke pihak yang berkompeten di Perusahaan tersebut. Ia memberikan kontak sekretaris perusahaan atas nama Bastoni.
“Itu nomor Sekretaris Perusahaan. Dia yang salah satunya yang punya wewenang menjawab,” ujar Kiki.
Namun ketika dihubungi atas nama Bastoni, setelah diajukan beberapa pertanyaan terkait keseriusan dan rencana tindaklanjut investasi perusahaan, ia kembali memberikan nomor kontak lain atas nama M Septiadi.
“Ke sini ya, Mas,” balasnya melalui pesan singkat WhatsApp pribadinya tanpa menuliskan jabatan yang bersangkutan.
Detail kembali melakukan konfirmasi kepada M Septiadi, dihubungi sejak pukul 20.41 WIB hingga pukul 22.04 WIB namun tidak dijawab.
Reporter: Warsun Arbain
Discussion about this post