Connect with us

DAERAH

Kunjungan Fadhil Arief Lepas Rindu Masyarakat Minang Kampung Baru

DETAIL.ID

Published

on

Bakal calon Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief, menggelar silaturrahmi bersama masyarakat Minang Kelurahan Kampung Baru, Muara Tembesi.

DETAIL.ID, Batanghari – Bakal calon Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief, menggelar silaturrahmi bersama masyarakat Minang Kelurahan Kampung Baru, Muara Tembesi.

Pria akrab disapa Bang Fadhil ini tiba didampingi istri tercinta, Zulva Fadhil dan istri bakal calon Wakil Bupati Batanghari, Nuraini Bakhtiar beserta rombongan emak-emak Arah Baru Batanghari.

Silaturrahmi berlangsung di kediaman pribadi Lembang, RT 9, Lingkungan 2, Muara Tembesi, Sabtu malam (11/7/2020). Kehadiran Fadhil Arief rupanya telah lama dinanti masyarakat Minang Kelurahan Kampung Baru.

“Kedatangan Bang Fadhil dan sangat ditunggu masyarakat Minang yang ada di Kelurahan Kampung Baru ini,” kata Amri.

Menurut Amri, masyarakat Minang Kelurahan Kampung Baru, ingin mengenal “Sultan Mudo” Fadhil dan Bakhtiar lebih dekat. Dia berharap Fadhil-Bakhtiar dapat membawa perubahan Kabupaten Batanghari.

“Kami masyarakat Minang Kampung Baru siap mendukung Sultan Mudo Fadhil dan Bapak Bakhtiar menjadi Bupati dan Wakil Bupati Batanghari, dan kami do’akan atas izin Allah, niat Sultan Mudo Fadhil dan Bapak Bakhtiar membangun perubahan Batanghari dapat terwujud,” ucapnya.

Amri dengan gamblang mengatakan dia bersama masyarakat minang mendukung perjuangan Sultan Mudo Fadhil dan Bakhtiar, serta Bundo Kanduang Zulva dan Nuraini selaku istri Bakhtiar. Dia berkata pasangan Fadhil-Bakhtiar sangat cocok dan serasi dan harus menang pada Pilkada 9 Desember 2020.

“Kami ingin perubahan, sehinggo tidak ado lagi mendengar cerito yang lamo, masyarakat minang dimano bumi dipijak disitu langit di junjung, kami semua bersatu dengan masyarakat yang kami singgahi,” ucap Amri.

Salah seorang rekan Amri bernama Muk Itam mengatakan, masyarakat Minang Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Muara Tembesi, mayoritas bekerja sebagai pedagang. Mereka ingin para pedagang diberikan koperasi simpan pinjam dari pemerintah.

“Muara Tembesi ini sering terjadi kemacetan, kami harap ada pelebaran jalan untuk daerah perdagangan,” ujarnya.

Muk Itam ingin pemuda-pemudi khusus Kampung Baru dapat program keolaharagaan. Sehingga aktivitas olahraga bisa aktif kembali dengan sarana dan prasarana memadai.

“Kami harap Bang Fadhil dan Muk Bahtiar tidak melupokan kami sebagai masyarakat perantauan Minang,” katanya.

Fadhil Arief menyambut baik semua keluhan perwakilan masyarakat Minang Kelurahan Kampung Baru. Ayah empat anak ini mengatakan Kabupaten Batanghari tak akan ramai tanpa kehadiran orang Minang.

“Saya mengucapkan terima kasih dengan kehadiran masyarakat minang yang akan bersama-sama membangun ekonomi pedagang di Batanghari,” ujarnya.    

Fadhil ingin silaturahmi bersama masyarakat Minang Kelurahan Kampung Baru tak boleh terputus. Hanya dengan silaturrahmi seseorang mudah dalam menyelesaikan setiap masalah.

“Masyarakat jangan sungkan untuk menyampaikan keluhan atas permasalahan yang ada. Kita sama sama bangun perubahan untuk Batanhari ke arah yang lebih baik,” ucapnya.

Sambutan Fadhil mendapat respon positif masyarakat Minang Kelurahan Kampung Baru, Hairul. Dia sangat setuju dengan program pasangan Fadhil-Bakhtiar. Apalagi Fadhil-Bakhtiar memberi ruang bagi masyarakat Minang ikut membangun Kabupaten Batanghari.

“Kami harap pemerintah dapat memperhatikan pedagang kaki lima, dan juga membentuk struktur pedagang, sehingga ada tempat kami para pedagang untuk mengadu kepada ketua kami,” katanya.

Sebagai salah satu penegak ekonomi, Hairul dan rekan sesama pedagang tak mau hanya jadi penonton, apalagi menonton keberhasilan orang lain. Dia lantas mengutip istilah “urang lah laju, awak tecengang negok urang”.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” newsticker_animation=”vertical” number_post=”8″ post_offset=”2″]

“Kami harap ada beasiswa bagi anak-anak pedagang yang berprestasi dan tak mampu,” ujarnya.

Reporter: Ardian Faisal

DAERAH

Bendera Raksasa Santri Kauman Curi Perhatian di Pawai HUT RI ke-80 Padang Panjang

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Padang Panjang — Suasana kemeriahan menyelimuti Kota Padang Panjang pagi ini. Jalanan yang biasanya ramai dengan aktivitas warga, kini dihiasi oleh ribuan peserta pawai alegoris dari berbagai sekolah dan instansi di Padang Panjang, Batipuh, dan Sepuluh Koto pada Senin, 18 Agustus 2025.

Sorak-sorai, dentuman musik, dan kibaran bendera merah putih menandai semangat peringatan HUT RI ke-80. Salah satu peserta yang paling mencuri perhatian adalah kontingen dari Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, yang tampil dengan gagah membawa bendera raksasa berukuran 15×3 meter, mengibarkan semangat nasionalisme di tengah keramaian.

Pawai dibuka secara resmi oleh Wali Kota Padang Panjang, yang memberikan sambutan penuh semangat tentang pentingnya memaknai kemerdekaan dengan karya nyata. Ratusan santri Pesantren Kauman Muhammadiyah turut memeriahkan acara dengan berbagai atribut khas, mulai dari seragam organisasi, pakaian adat Minangkabau, hingga barisan Hizbul Wathan yang kompak. Beberapa santri juga memeragakan tokoh-tokoh legendaris seperti Buya Hamka dan Buya AR Sutan Mansur, menghidupkan kembali semangat perjuangan para ulama-pejuang bangsa.

Perjalanan pawai dimulai dari kompleks Pesantren Kauman Muhammadiyah menuju Lapangan Anas Karim, tempat seluruh peserta berkumpul. Dari sana, rombongan bergerak mengelilingi kota, melewati Pasar Kuliner, Jalan Jenderal Sudirman, Pasar Pusat Pertokoan, Kelurahan Balai-Balai, dan berakhir di Gor Chatib Sulaiman Bancah Laweh. Sepanjang perjalanan, sorakan warga yang menyaksikan dari pinggir jalan menambah semarak suasana.

Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah, Dr. Derliana, M.A., menyampaikan kebanggaannya atas partisipasi santri dalam pawai ini.

“Ini adalah bentuk pendidikan karakter sekaligus pengabdian santri kepada bangsa. Melalui pawai alegoris, kami ingin menanamkan nilai-nilai perjuangan, persatuan, dan kecintaan terhadap tanah air. Bendera besar yang kami bawa adalah simbol bahwa generasi pesantren siap mengibarkan semangat Indonesia di manapun berada,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu santri peserta, Fajar, mengungkapkan antusiasmenya.

“Ini pengalaman pertama saya ikut pawai sebesar ini. Sangat membanggakan bisa turut serta memeriahkan HUT RI dengan membawa bendera besar. Rasanya seperti ikut mengangkat nama pesantren dan Indonesia sekaligus,” ucapnya dengan senyum lebar.

Pawai alegoris ini bukan sekadar parade, melainkan media edukasi untuk menanamkan nilai-nilai sejarah dan nasionalisme. Pesantren Kauman Muhammadiyah sengaja menghadirkan tokoh-tokoh seperti Buya Hamka dan Buya AR Sutan Mansur untuk mengingatkan generasi muda akan kontribusi ulama dalam perjuangan kemerdekaan. Bendera raksasa yang dibawa juga menjadi simbol bahwa kemerdekaan harus dijaga bersama dengan semangat gotong royong.

Dengan semangat “Bersatu Berdaulat”, pawai ini menjadi bukti bahwa generasi muda, khususnya santri, tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan mengisi kemerdekaan dengan karya nyata. Semoga di usia ke-80 ini, Indonesia semakin kuat, maju, dan berdaya saing di kancah global.

Reporter: Diona

Continue Reading

DAERAH

Gema Proklamasi di Puncak Gagoan, Pesantren Kauman Muhammadiyah Buktikan Komitmen Cinta Tanah Air

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Padang Panjang – Di antara hamparan hijau pepohonan dan udara sejuk yang menyelimuti Puncak Gagoan, Paninggahan, Kabupaten Solok, Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Upacara yang digelar pada Minggu, 17 Agustus 2025 itu berlangsung khidmat, diikuti oleh seluruh unsur pimpinan pesantren, Badan Pembina Pesantren (BPP), serta Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat.

Sebanyak 80 santri yang tergabung dalam Dewan Penghela (DP) dan Dewan Kerabat (DK) Kepanduan Hizbul Wathan Pesantren Kauman turut memeriahkan upacara tersebut. Drs. Apris, M.M, Ketua Badan Pembina Pesantren Kauman yang juga Kwartir Pusat Gerakan kepanduan Hizbul Wathan, bertindak sebagai inspektur upacara, sementara Dr. Derliana, M.A, Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, membacakan teks Proklamasi dengan penuh semangat kebangsaan.

Dalam wawancaranya, Dr. Derliana, M.A menyampaikan kebanggaannya atas semangat para santri yang turut memperingati hari bersejarah ini.

“Upacara ini bukan sekadar seremonial, tetapi pengingat bahwa kemerdekaan harus diisi dengan pembangunan karakter dan intelektualitas generasi muda, khususnya santri, sebagai penerus bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Drs. Apris, M.M menekankan pentingnya nilai-nilai kemandirian dan kebangsaan dalam pendidikan pesantren.

“Kami berharap para santri tidak hanya pandai mengaji, tetapi juga menjadi pemimpin yang berintegritas, mencintai tanah air, dan siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia,” tuturnya.

Upacara ditutup dengan taujih (wejangan) berkemajuan yang disampaikan oleh Dr. Bakhtiar, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat. Dalam pesannya, ia mendorong para santri untuk menjadi “generasi unggul yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, siap memimpin Indonesia di masa depan,” ujarnya.

Upacara di Puncak Gagoan ini menjadi simbol harmoni antara kecintaan pada alam, semangat kebangsaan, dan visi pendidikan pesantren yang berorientasi pada kemajuan. Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang kembali meneguhkan komitmennya dalam mencetak kader bangsa yang religius, cerdas, dan berjiwa patriotik.

Reporter: Diona

Continue Reading

DAERAH

Sumbar dan Jambi Siap Bersinergi Jadi Tuan Rumah PON 2032

DETAIL.ID

Published

on

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah (pakai topi merah) saat melepaskan peserta jalan sehat peringati HUT RI ke 80, Sabtu, 16 Agustus 2025. (ist)

DETAIL.ID, Padang – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, membuka wacana untuk mengusulkan daerahnya bersama Provinsi Jambi sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXIII tahun 2032.

Gagasan tersebut lahir setelah Mahyeldi melakukan pertemuan dengan Gubernur Jambi, Al Haris, beberapa waktu lalu. Menurut Mahyeldi, sinergi antarprovinsi dinilai menjadi langkah strategis untuk mempercepat peremajaan fasilitas olahraga yang kini sudah mulai membutuhkan renovasi besar-besaran.

“Kemarin kita bicara dengan Gubernur Jambi, kita sama-sama menyadari sejumlah fasilitas olahraga di kedua daerah memang sudah perlu direnovasi agar tetap layak. Anggaran daerah terbatas, karena itu salah satu cara untuk mempercepat perbaikan adalah dengan mengajukan diri sebagai calon tuan rumah PON, dengan harapan ada dukungan APBN untuk pembiayaan peremajaan,” ujar Mahyeldi di Padang, Sabtu, 16 Agustus 2025.

Mahyeldi menegaskan, hingga saat ini usulan resmi ke KONI Pusat dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memang belum disampaikan. Wacana tersebut masih dalam tahap kajian bersama antara Pemerintah Provinsi Sumbar dan Jambi.

“Kendati kita berharap dukungan penuh dari pemerintah pusat, tentu kita juga perlu menghitung dan mengkaji dukungan apa saja yang bisa disiapkan daerah sebagai pendamping,” katanya.

Rencana pengajuan sebagai tuan rumah bersama PON 2032 ini sekaligus menjadi momentum bagi Sumbar dan Jambi untuk meningkatkan kualitas sarana olahraga, memperkuat kolaborasi antarwilayah, serta membuka peluang percepatan pembangunan sektor lain yang terkait dengan event olahraga berskala nasional.

Reporter: Diona

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs