DETAIL.ID, Jakarta – Mantan anggota Kepolisian Minnesota, Amerika Serikat, Derek Chauvin, yang didakwa dalam kasus kematian George Floyd turut didakwa dengan tuduhan penggelapan pajak.
Chauvin bersama istrinya dituduh tidak melaporkan penghasilan dari sejumlah pekerjaan, termasuk penghasilan sebesar US$ 95 ribu di luar pekerjaannya sebagai anggota polisi. Dari hasil investigasi ditemukan bahwa Chauvin tidak melaporkan pajak penghasilan pada 2016, 2017, dan 2018, serta tidak melaporkan semua pendapatan dengan istrinya pada 2014 dan 2015.
“Chauvin dan istrinya, Kellie May Chauvin didakwa di Washington County dengan enam tuduhan yakni membantu dan bersekongkol membayar pajak penghasilan palsu atau penipuan di negara bagian Minnesota,” dikutip dari Associated Press, Minggu 26 juli 2020.
Keduanya juga didakwa dengan tiga tuduhan membantu dan bersekongkol untuk menggagalkan pengajuan pajak penghasilan negara.
Chauvin dan istrinya disebut melaporkan pendapatan bersama sebesar US$ 464.433 dari 2014-2019. Namun dengan pajak, bunga, dan biaya yang belum dibayar, keduanya saat ini berutang sebesar US$ 37.868 kepada negara.
Jaksa penuntut, Imran Ali, mengatakan, tuduhan itu hanya terkait dengan penyimpangan pajak di negara bagian Minnesota. Bukan pajak federal atau pajak di Florida, tempat Chauvin dan istrinya memiliki rumah kedua.
Pajak di Amerika Serikat diketahui memiliki dua jenis yakni pajak federal (pemerintah pusat) dan pajak negara bagian.
“Jumlah pajak yang belum dibayar dapat meningkat karena penyelidikan sedang berlangsung,” kata jaksa Imran Ali.
Chauvin sendiri saat ini masih ditahan atas tuduhan kematian Floyd. Sementara Kellie yang mengajukan gugatan cerai setelah kematian Floyd, tidak ditahan.
Pengacara Chauvin, Eric Nelson, tak berkomentar terkait tuduhan penggelapan pajak tersebut. Namun, dari hasil wawancara dengan penyelidik, Kellie mengaku tak tahu jika harus membayar pajak setiap tahun.
Penyelidikannya sendiri telah dimulai pada Juni setelah Dinas Pendapatan Negara Bagian Minnesota menerima informasi tentang pengajuan pajak yang mencurigakan oleh Chauvin.
Sebagai seorang perwira polisi, Chauvin dapat melakukan pekerjaan di luar tugasnya. Namun, ia harus membayar pajak atas pendapatan yang diperolehnya tersebut. Sementara Chauvin diketahui sempat bekerja di luar tugasnya di sejumlah lokasi sejak 2014 sampai 2020.
Jaksa penuntut, Imran Ali, mengatakan, tuduhan itu hanya terkait dengan penyimpangan pajak di negara bagian Minnesota. Bukan pajak federal atau pajak di Florida, tempat Chauvin dan istrinya memiliki rumah kedua.
Pajak di Amerika Serikat diketahui memiliki dua jenis yakni pajak federal (pemerintah pusat) dan pajak negara bagian.
“Jumlah pajak yang belum dibayar dapat meningkat karena penyelidikan sedang berlangsung,” kata jaksa Imran Ali seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Chauvin sendiri saat ini masih ditahan atas tuduhan kematian Floyd. Sementara Kellie yang mengajukan gugatan cerai setelah kematian Floyd, tidak ditahan.
Pengacara Chauvin, Eric Nelson, tak berkomentar terkait tuduhan penggelapan pajak tersebut. Namun, dari hasil wawancara dengan penyelidik, Kellie mengaku tak tahu jika harus membayar pajak setiap tahun.
Penyelidikannya sendiri telah dimulai pada Juni setelah Dinas Pendapatan Negara Bagian Minnesota menerima informasi tentang pengajuan pajak yang mencurigakan oleh Chauvin.
Sebagai seorang perwira polisi, Chauvin dapat melakukan pekerjaan di luar tugasnya. Namun, ia harus membayar pajak atas pendapatan yang diperolehnya tersebut. Sementara Chauvin diketahui sempat bekerja di luar tugasnya di sejumlah lokasi sejak 2014 sampai 2020.
Chauvin sebelumnya telah menerima surat terkait pajak yang belum dibayar sejak musim gugur tahun lalu. Ia diperingatkan belum membayarkan pajak negara untuk 2016 dan diancam dengan hukuman pidana.
Chauvin diketahui terlibat dalam kematian Floyd yang kehabisan napas usai lehernya ditindih dengan lutut olehnya pada 25 Mei lalu.
Floyd awalnya ditangkap dengan sangkaan ringan karena diduga menggunakan uang palsu untuk belanja di sebuah toko swalayan.
Dalam video yang beredar, polisi menjatuhkan tubuh Floyd ke tanah sementara Chauvin menginjakkan lututnya ke leher.
“Lututmu di leherku. Saya tidak bisa bernapas. Mama. Mama,” kata Floyd meminta ampun.
Tak lama kemudian dia tak bergerak dan dinyatakan meninggal. Insiden tersebut langsung memicu kemarahan di seluruh negeri.
Discussion about this post