DETAIL.ID, Jakarta – PT. Hyppe Teknologi Indonesia resmi meluncurkan aplikasi yang mampu mencegah pembajakan konten yang dilakukan oleh pihak lain bernama Hyppe. Chief Strategy Officer Hyppe Teknologi Indonesia, Magin M mengatakan Hyppe fokus pada teknologi proteksi konten.
“Kami menerapkan Blockchain dan Fingerprint Combat sebagai basis teknologi di aplikasi Hyppe agar para content creator dapat menjaga hak kepemilikan konten mereka sekaligus dapat melakukan transaksi jual beli konten kepada sesama pengguna aplikasi Hyppe,” ujar Magin dalam keterangan tertulis, Selasa 4 agustus 2020.
Magin menuturkan Blockchain pada aplikasi Hyppe berfungsi untuk mencatat data berdasarkan jaringan peer to peer yang terdesentralisasi. Teknologi itu diklaim efisien dan aman karena dilindungi oleh penerapan algoritma kriptografi yang kuat.
Penerapan teknologi Blockchain terhadap berbagai macam teknologi juga sudah mulai dilakukan di berbagai sektor. Sedangkan Indonesia adalah negara pertama di kawasan ini yang secara aktif memanfaatkan teknologi Blockchain ini.
Sedangkan Fingerprint Combat dapat membantu dalam memberikan proteksi kepada setiap konten jika terjadi indikasi pembajakan konten.
Lebih lanjut, Magin menyampaikan dengan adanya BaaS atau yang lebih dikenal dengan Blockchain as a Service maka tingkat security layer pada sebuah teknologi aplikasi bisa ditingkatkan hingga tahap mustahil untuk dibobol,
Blockchain juga memberikan transparansi yang lebih baik karena sifatnya yang immutable atau tidak bisa diubah dan aman.
Dengan teknologi Blockchain dan Fingerprint Combat yang diusungnya, Hyppe diklaim akan menjaga kepemilikan hak cipta untuk semua konten yang diunggah ke dalam aplikasi.
Selain itu, pengguna dapat memonetisasi atau menguangkan konten mereka. Hal tersebut dinilai akan sangat membantu para content creator dalam mengembangkan sekaligus menjaga konten yang mereka ciptakan.
Di sisi lain, Chief Operating Officer PT Hyppe Teknologi Indonesia Sammy Goh menyampaikan kehadiran Hyppe mendukung imbauan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia harus segera mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) guna menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Sebab, dia berkata teknologi akan mendorong perubahan perilaku masyarakat, peningkatan kebutuhan, serta terciptanya berbagai peluang bisnis dan pekerjaan baru.
Ke depan, Hyppe Teknologi Indonesia juga mengklaim akan mengembangkan berbagai platform digital lainnya dalam menyongsong era akses internet 5G yang saat ini ekosistemnya sedang dipersiapkan secara menyeluruh oleh pemerintah.
“Saat ini masih kami develop. Kita upayakan aplikasi Hyppe ini dapat siap diluncurkan tahun ini,” ujar Sammy.
Discussion about this post