DETAIL.ID, Batanghari – Kapolri Jenderal Idham Aziz kembali memutasi sejumlah perwira menengah di tubuh Polri. Satu di antaranya adalah Kapolres Batanghari AKBP Dwi Mulyanto.
Berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2250/VIII/KEP/2020 tanggal 3 Agustus 2020, jabatan Dwi Mulyanto digantikan Kapolres Kerinci, AKBP Heru Ekwanto.
Dwi mendapat promosi jabatan sebagai Wakil Direktur Intelkam Polda Sumatra Selatan. Sebelum menjabat Kapolres Batanghari, Dwi menjabat Kapolres Kerinci sebelum digantikan Heru Ekwanto.
“Terima kasih, mohon doanya,” kata Dwi dikonfirmasi detail melalui pesan WhatsApp, Selasa, 4 Agustus 2020.
Dwi Mulyanto resmi bertugas di Polres Batanghari pada 11 November 2019, usai gelaran serah terima jabatan dari Kapolres Batanghari AKBP Moh Santoso. Dia memiliki tiga jurus jitu pencegahan kejahatan yang bernama “Polisi Mencair”.
Baca Juga: Program “POLISI MENCAIR” Kapolres Batanghari Disambut Antusias Masyarakat
Jurus jitu pertama adalah pendekatan secara sosial berupa mencari akar masalah. Jurus jitu kedua adalah pendekatan secara situasional berupa dimana ada kejahatan di situ ada polisi. Jurus jitu ketiga adalah pendekatan secara kemasyarakatan yang dilakukan Bhabinkamtibmas dan Intelijen.
“Tujuannya agar masyarakat menjadi polisi bagi dirinya sendiri dan membuat pintar masyarakat. Begini tidak boleh, begitu tidak boleh, sehingga dia bisa menjaga dirinya tidak melakukan itu dan dia bisa menjaga orang lain,” kata Dwi menjelaskan pada 3 April 2020 lalu.
Konsep “Polisi Mencair” lebih kepada pencegahan kejahatan dengan pendekatan secara sosial dan kemasyarakatan. Pencegahan mencari akar masalah sangat efektif dilakukan karena mendengar langsung keluhan dari masyarakat. Mulai masalah ideologi, politik, ekonomi sosial, budaya dan keamanan.
Agar dapat mencari informasi yang sebenarnya, kata Dwi, polisi harus egaliter. Ia selalu menyampaikan kepada masyarakat setiap pelaksanaan program “Polisi Mencair” bahwa kehadirannya bukan sebagai kapolres.
“Saya datang sebagai masyarakat, kebetulan saya menjadi polisi dan saat ini saya menjabat kapolres. Artinya apa, saya dan Bapak tidak ada jarak. Bapak jangan takut menyampaikan sesuatu, sampaikan saja,” ujarnya.
Jika suatu permasalahan bisa ditangani oleh kapolsek, Dwi akan meminta kapolsek bergerak cepat. Ia telah memberikan bekal setiap anggota dengan laporan informasi. Jadi semua keluhan masyarakat ditulis dan dikumpulkan ke Intel. Selanjutnya Intel nanti menyaring informasi apa yang didapat.
“Apabila permasalahan masyarakat tidak bisa diselesaikan polisi, maka saya selaku kapolres nanti akan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Apalagi itu menyangkut kebijakan pemerintah daerah,” katanya.
Discussion about this post