DETAIL.ID, Jakarta – Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) disebut mengerahkan tiga bomber siluman B-2 ke pulau kecil Diego Garcia di Samudra Hindia.
Ini dilakukan pertama kalinya sejak 2016, di tengah terus meningkatnya ketegangan dengan China.
Dilansir dari South China Morning Post, Kamis 13 Agustus 2020, aksi ini bertepatan dengan semakin intensifnya latihan militer China di kawasan tersebut.
Pembom bertenaga nuklir itu dilepas pada Selasa, 11 Agustus 2020 dari pangkalan Whiteman Missouri.
Media itu menyebut bomber sempat melintasi Australia dan menuju sebuah pulau koral di Samudra Hindia.
“Pesawat itu bahkan sempat mengisi bahan bakar beberapa kali”, ujar SCMP.
Hal serupa terakhir kali dilakukan AS empat tahun lalu setelah pengadilan arbitrase internasional menolak klaim Beijing soal Laut China Selatan.
China mengklaim 80% LCS sebagai areanya melalui konsep sembilan garis putus-putus.
Sementara itu pengamat dari Carnegie Endowment for International Peace di Beijing Zhao Tong menilai upaya AS adalah demonstrasi kekuatan. Menurutnya biasanya digunakan untuk mengintimidasi musuh.
“Mereka (AS) tidak ingin melakukan serangan,” katanya.
B-2 sendiri berbentuk kelelawar. Ia merupakan bom tercanggih di dunia dengan kemampuan siluman menembus sistem pertahanan udara.
“Sebuah pembom siluman sulit dideteksi atau dicegat,” kata pengamat militer di Beijing, Zhou Chenming
“Jadi jika itu terbang ke wilayah udara China dengan hulu ledak nuklir, terserah pada Amerika untuk memutuskan apakah mereka ingin memulai perang,” ucapnya.
Hubungan AS dan China memanas belakangan karena sejumlah hal. Mulai dari perdagangan hingga teknologi.
Dilansir dari Reuters, China sempat mengirimkan jet tempur memasuki median Selat Taiwan, saat hal tersebut terjadi awal pekan ini. Namun jet, dikatakan militer Taiwan, berhasil ditangkap radar pesawat pemerintah pulau itu.
Discussion about this post