DETAIL.ID, Jakarta – Polres Tangerang Selatan menetapkan tiga orang sebagai tersangka penganiayaan dan kepemilikan senjata tanpa izin terkait peristiwa penembakan misterius. Mereka adalah EF, CHA, dan CLA.
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Iman Setiawan mengatakan ketiga tersangka itu dijerat dengan Pasal 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.
“Ditetapkan sebagai tersangka terhadap perkara penganiayaan dan pemilikan senjata tanpa izin, kita gunakan undang-undang darurat,” kata Iman, Selasa 11 agustus 2020.
Iman menjelaskan peran masing-masing tersangka dalam peristiwa penembakan yang terjadi di tujuh lokasi berbeda. Tersangka EF berperan sebagai eksekutor dalam aksi yang mereka lakukan sekaligus pemilik senjata api.
Sementara itu CHA yang mengendarai mobil saat melakukan aksi. Sedangkan CLA menentukan target sasaran dalam setiap aksi. Mereka berdua diduga sebagai saudara kembar.
Iman mengaku penyidik turut menyita beberapa pucuk air softgun dan satu unit mobil yang digunakan para tersangka dalam beraksi. Menurutnya, penyidik tengah mendalami kepemilikan air softgun oleh EF.
“Senjata dibeli dan masih kami selidiki, kami masih menggali motivasi (tersangka) memiliki (senjata) ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Iman menyebut ketiga tersangka itu mengklaim hanya berniat membubarkan balap liar menggunakan tembakan. Namun, korban dari aksi ketiga tersangka itu tak terlibat aksi balap liar.
“Bahwa korban tidak terlibat balap liar, ada yang pedagang, pengguna jalan biasa, dan mahasiswa,” katanya.
Sebelumnya, ketiga tersangka itu melakukan aksinya dalam beberapa minggu terakhir di wilayah Tangsel. Mereka telah membuat delapan orang luka-luka dari tujuh lokasi yang berbeda.
Discussion about this post