Connect with us

DAERAH

GEMA Petani Indonesia Jambi Gelar Diskusi Publik

DETAIL.ID

Published

on

GEMA Petani Indonesia Jambi Gelar Diskusi Publik

DETAIL.ID, Jambi – Gerakan Mahasiswa (GEMA) Petani Indonesia Jambi menggelar diskusi publik bertajuk “Bincang-bincang Ala Kaum Tani Jilid IV” di Ngaleh Tes & Coffe Mendalo, Muaro Jambi sekira pukul 19.00 WIB, Rabu, 2 September 2020.

GEMA Petani adalah organisasi mahasiswa yang selalu membawa isu perjuangan kaum tani. Mulai dari reforma agraria, kedaulatan pangan, pertanian agroekologis, koperasi petani, anti neoliberalisme dan hak asasi petani.

“Agenda bincang-bincang ala kaum tani ini adalah sebuah bentuk perlawanan kita terhadap hal hal yang tidak berpihak kepada kaum tani melalui forum forum diskusi,” kata Ketua Umum GEMA PETANI Provinsi Jambi Yoggy E Sikumbang melalui rilis resmi diterima detail, Selasa 1 September 2020.

Yoggy berharap diskusi publik bisa lebih membuka mata dan pikiran apa yang tengah mendera kaum tani, wabil khusus peserta bisa membawa isu-isu yang dihadapi kaum tani Jambi ke dalam agenda bincang bincang ala kaum tani.

“Dan ini bukan romantisme aktivis semata, tapi ini adalah bagian dari sebuah bentuk perlawanan,” ucapnya.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

Bincang-bincang ala kaum tani jilid IV mengusung tema JUNAWAL DI AMBANG PILU. Ketua DPC GEMA PETANI Universitas Jambi, Brama Ale menjadi moderator diskusi publik. Perwakilan OKP Mahasiswa di Jambi sebagai pembicara.

Di antaranya Dio Alif dari PMII, Wiranto dari GMNI, Rahman Kahfi dari HMI, Nathalia Flona dari GMKI, Gomgom dari PMKRI, Agustia Gafar dari KAMMI serta Ajasmara dari GEMA PETANI.

Junawal adalah seorang petani yang mempertahankan haknya atas tanah yang berkonflik dengan PT Lestari Asri Jaya. Perusahaan ini merupakan anak dari perusahan Barito Pasifik kepunyaan Prayogo Pangestu dan Michellin asal Prancis. Kemudian Junawal ditangkap Polres Tebo pada 26 Mei 2020 di rumah orang tuanya di Simpang Niam Tebo saat bersilahturahmi Idul Fitri.

“Sejatinya mahasiswa adalah sekutunya kaum tani dan rakyat tertindas. Selain aksi demo, diskusi adalah upaya kita menyuarakan dan mencari formula penyelesaian konflik dan permasalahan yang dihadapi kaum tani,” ucap Anjasmara.

Sedari awal, kata dia, kasus tentang Junawal ini terus mendapat pengawalan GEMA PETANI hingga sekarang sudah memasuki persidangan yang keenam kalinya. Dari hasil diskusi ini para mahasiswa kembali bangga membicarakan, menyuarakan dan mencari jalan keluar dari penderitaan kaum tani miskin dan tertindas.

Perwakilan PMKRI Jambi, Gomgom mengatakan, sistem agraria di Indonesia saat Ini sangat kacau. Banyak konflik yang terjadi dan melanda Indonesia khususnya Provinsi Jambi. Dari tahun ke tahun ada saja terus konflik agraria dan belum menemui titik temu untuk penyelesaian.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

“Bahkan sampai saat ini banyak tambahan kasus lagi yang bertambah karena mungkin Peraturan daerah (Perda) yang belum jelas akan masalah ini, sehingga menimbulkan efek berkesinambungan. Harapan saya dengan diskusi ini, semoga kelak apa yang tersampaikan di forum bisa menjadi wacana Pemprov agar kiranya mampu meminimalisir konflik agraria Ini,” ujarnya.

Usia kemerdekaan Republik Indonesia genap 75 Tahun. Namun sampai sekarang rasa kemerdekaan itu belum atau bahkan tidak dirasakan sama sekali oleh masyarakat kecil (petani, buruh dan nelayan). Jeratan sikap kapitalisme bangsa sendiri tidak beda dari tindakan penjajah zaman dulu.

“Terkhusus petani di Provinsi Jambi langkah nyata dalam mewujudkan kemerdekaan seutuhnya untuk masyarakat petani belum gamblang langkah konkritnya. Tanggal 2 September 2020 ini, kita mahasiswa berdiskusi tentang luka dan airmata di bumi ibu pertiwi, semoga diskusi kali ini memancing semangat mahasiswa untuk sama-sama peduli terhadap petani anak kandung ibu pertiwi,” kata Perwakilan GMNI, Wiranto.

Perwakilan HMI, Rahman Kahfi berujar petani adalah salah satu yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, karena penyuplai makanan untuk masyarakat ini adalah petani. Oleh sebab itu sebagai mahasiswa hendaklah memperhatikan kesejahteraan petani.

“Saya sendiri menyoroti perkembangan petani, sudah sejauh mana pemerintah sanggup mensejahterakan petani, dan sudah sejauh mana sosialisasi peraturan tentang kesejahteraan petani, karena semua tahu petani di masyarakat seperti apa,” ucapnya.

Menurut dia, terutama Jambi banyak masyarakat petani yang terkena dampak deskriminasi akibat ketidaktahuan masyarakat terhadap Undang-undang perlindungan terhadap petani. Sehingga didiskriminasi oleh pihak-pihak tertentu. Salah satunya adalah Junawal, seorang petani yang ditangkap oleh pihak berwajib dengan tidak semestinya untuk membungkam masyarakat petani.

“Sebagai mahasiswa hendaknya kita sama-sama mengawal pemerintah untuk bisa mensejahterakan petani,” katanya.

Perwakilan GMKI, Flona mengatakan perjuangan Junawal merupakan bagian dari upaya untuk mencapai reforma agraria sejati dan upaya mempertahankan kehidupan.

“Pak Junawal adalah salah satu dari banyaknya petani dan masyarakat adat yang dikriminalisasi saat berjuang mempertahankan tanahnya untuk kehidupan. Kita sebagai mahasiswa diharapkan mampu menjadi kelompok penekan dan terlibat dalam perjuangan para petani hingga tercapainya reforma agraria sejati,” ucapnya.

Menurut Agustia Gafar, perwakilan KAMMI, agenda bincang bincang ala kaum tani kali ini menunjukan bahwa OKP atau Mahasiswa Jambi itu peduli dengan petani. Bahwa mahasiswa jambi memang membuktikan kalau mahasiwa peduli dengan petani.

“Dan sebagai mahasiswa hukum tentunya saya merasa jengkel melihat keadilan tidak berpihak pada petani dan kita harus ingat dengan asas hukum yaitu SALUS POPULI SUPREMA LEX ESTO (bahwa keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi). Bang Junawal sendiri di situ membela membela petani yang ditindas oleh perusahaan,” ujarnya.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

Perwakilan PMII, Dio Alif berkomitmen melawan segala bentuk diskriminasi kekerasan terhadap agraria yang dilakukan perusahaan ataupun negara harus terus dilakukan karena itu melanggar konstitusi.

“Semangat ini harus terus dikobarkan dalam diri mahasiswa,” ucapnya.

DAERAH

Kajati Jambi Dorong Penerapan Deferred Prosecution Agreement untuk Reformasi Penegakan Hukum

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jambi, Dr. Hermon Dekristo, S.H., M.H., menegaskan pentingnya inovasi dalam penegakan hukum, khususnya melalui penerapan Deferred Prosecution Agreement (DPA), sebagai upaya memperkuat penanganan perkara pidana.

Hal ini disampaikan saat menjadi keynote speaker dalam seminar ilmiah bertema “Optimalisasi Pendekatan Follow the Asset dan Follow the Money melalui Deferred Prosecution Agreement dalam Penanganan Perkara Pidana” di Gedung Serba Guna Fakultas Hukum Universitas Jambi (Unja), Mendalo, Muaro Jambi, Rabu 27 Agustus 2025.

Acara yang digelar Kejati Jambi bekerja sama dengan Fakultas Hukum Unja itu dihadiri ratusan peserta dari kalangan akademisi, mahasiswa, praktisi hukum, aparat penegak hukum, dan masyarakat umum. Seminar berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB serta disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi Kejati Jambi dan Fakultas Hukum Unja.

Dalam paparannya, Kajati Jambi menyoroti perlunya strategi “Follow the Money” dan “Follow the Asset” untuk mengungkap jaringan kejahatan, memulihkan aset negara, dan memiskinkan pelaku tindak pidana. Menurutnya, DPA dapat menjadi solusi hukum modern bagi penanganan kasus korporasi.

“Konsep DPA bukan hanya wacana, tetapi solusi nyata menghadapi tantangan hukum modern. Ini adalah panggilan untuk bertindak, menuju penegakan hukum yang lebih manusiawi, efisien, dan berkeadilan,” ujar Kajati Jambi, Hermon Dekristo.

Hermon juga mendorong perlunya payung hukum yang jelas, baik melalui revisi KUHAP maupun penerbitan Peraturan Mahkamah Agung (PERMA), agar DPA dapat diintegrasikan ke dalam sistem peradilan pidana di Indonesia.

Seminar ini juga menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya:

• Dr. Ifa Sudewi, S.H., M.Hum. Ketua Pengadilan Tinggi Jambi, yang membahas optimalisasi DPA dalam pemulihan keuangan negara.

• Prof. Dr. Usman, S.H., M.H. Guru Besar Hukum Pidana Unja, yang menyoroti peluang dan tantangan penerapan DPA di Indonesia.

• Dr. A. Patra M. Zen, S.H., LL.M. Sekjen PERADI, yang memaparkan dampak DPA terhadap penegakan hukum pidana korporasi.

Rektor Universitas Jambi, Prof. Dr. Helmi, S.H., M.H. menyambut baik kolaborasi strategis antara Kejati Jambi dan Fakultas Hukum Unja. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara teori dan praktik hukum agar bermanfaat bagi masyarakat.

Melalui seminar ini, Kejati Jambi dan Unja menunjukkan komitmen mendorong reformasi hukum progresif, khususnya dalam penanganan kejahatan korporasi, dengan harapan penerapan DPA dapat menjadi pertimbangan dalam pembaruan hukum acara pidana di Indonesia. (*)

Continue Reading

DAERAH

Pesantren Kauman Muhammadiyah: The International School of Quran, Science, and Technology – Merajut Sejarah, Turats, dan Teknologi untuk Melahirkan Generasi Pemimpin Peradaban

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID – Di tengah hiruk-pikuk dunia modern, pesantren seringkali terjebak dalam stereotip: lembaga yang kolot, tertutup, dan terasing dari denyut nadi zaman. Namun, dari jantung Kota yang sejuk yaitu tepatnya di kota Padang Panjang, Pesantren Kauman Muhammadiyah telah hampir seabad berdiri tegak mematahkan semua stigma itu. Berdiri sejak 1928, pesantren ini bukan hanya menjadi saksi bisu sejarah pergerakan kebangsaan dan keislaman, tetapi telah melahirkan tokoh-tokoh nasional yang mewarnai Indonesia. Dengan bangga memegang tagline “The International School of Quran, Science, and Technology”, pesantren ini dengan tegas menyatakan posisinya di garda depan pendidikan global yang mengintegrasikan spiritualitas, sains, dan teknologi. Kini, dengan semangat yang sama seperti para pendirinya dulu, pesantren ini menjadi pelaku aktif dan Pusat Keunggulan Tamaddun (Peradaban) Islam yang modern. Ia membuktikan bahwa kesalehan tradisi dan kecakapan modern bukanlah dua kutub yang bertolak belakang, melainkan dua sayap yang akan membawa para santri terbang tinggi menjemput zamannya.

The International School of Quran, Science, and Technology: Sebuah Manifesto Visi Global
Tagline ini bukan sekadar slogan, melainkan sebuah pernyataan sikap dan manifesto dari visi pendidikan Pesantren Kauman. Setiap kata dalam tagline tersebut dipilih dengan penuh makna:

“The International School”: Menegaskan komitmen pesantren untuk melampaui batas-batas geografis. Kurikulum, perspektif, dan jaringan dibangun dengan standar global. Bahasa Inggris dan Arab dikuatkan tidak hanya sebagai mata pelajaran, tetapi sebagai alat komunikasi internasional. Pesantren membuka wawasan santri pada isu-isu global dan mempersiapkan mereka untuk berkontribusi di kancah dunia.

“of Quran”: Menjadi pondasi utama yang tidak tergoyahkan. Al-Qur’an tidak hanya diajarkan sebagai bacaan (tilawah), tetapi sebagai sumber ilmu, etika, dan panduan hidup (way of life). Penghafalan (tahfiz), pemahaman (tafsir), dan pengamalan Al-Qur’an menjadi ruh yang menjiwai seluruh aktivitas pembelajaran.

“Science”: Mewakili semangat ijtihad dan eksplorasi terhadap ayat-ayat kauniyah (alam semesta). Sains diajarkan secara integratif, di mana hukum fisika, keindahan biologi, dan logika matematika dilihat sebagai tanda-tanda kebesaran Allah. Santri didorong untuk menjadi ilmuwan Muslim yang mampu berkontribusi pada perkembangan sains modern dengan landasan iman.

“and Technology”: Merupakan alat ampuh untuk berdakwah dan memudahkan kehidupan umat. Teknologi tidak dilihat sebagai ancaman, tetapi sebagai anugerah yang harus dikuasai dan dimanfaatkan untuk kebaikan.

Pemrograman, robotika, dan media digital diajarkan dengan dilandasi etika Islam, mencetak santri menjadi generasi yang melek digital dan kreatif.

Tagline ini dengan sempurna merangkum esensi dari pola “pembelajaran berkemajuan” ala Muhammadiyah: menjadi Muslim yang kokoh akidahnya, unggul dalam sains, dan menguasai teknologi untuk berdaya saing global.

1. Warisan Kepemimpinan Buya Hamka: Fondasi Keulamaan dan Kemodernan

Sebelum menjadi nama besar yang dikenang sepanjang masa, Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, atau Buya Hamka, telah meletakkan pondasi kokoh bagi Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang sebagai Mudir (Direktur) pertamanya. Jejak intelektual dan spiritual Buya Hamka menjadi DNA yang terus mengalir dalam denyut nadi pesantren hingga hari ini. Sebagai ulama-ensiklopedis yang menguasai turats klasik sekaligus sastrawan produktif dan pemikir modern, Buya Hamka telah menjadi role model nyata dari tagline “The International School of Quran, Science, and Technology” jauh sebelum konsep itu populer.

Kepemimpinannya mewariskan semangat integrasi ilmu yang sempurna: kedalaman tafsir Al-Qur’an (seperti dalam Tafsir Al-Azhar) berpadu dengan apresiasi sains, sastra, filsafat, dan sejarah. Warisan inilah yang membuat Pesantren Kauman tidak pernah melihat dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum. Semangat Hamka untuk merangkul kemajuan tanpa kehilangan jati diri keislaman menjadi kompas yang tetap menuntun setiap inovasi kurikulum dan pengembangan karakter santri. Setiap santri dididik untuk mengikuti jejaknya: menjadi pribadi yang faqih fid din, luas wawasan dunianya, dan mampu menyuarakan kebenaran dengan pena dan lisan yang bijaksana.

2. Mematahkan Stereotip dengan Akar Sejarah yang Kuat: Lembaga Berkembang Sejak 1928

Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang adalah sebuah living monument. Sejak didirikan pada 1928 dengan kepemimpinan perdana Buya Hamka, ia telah menjadi episentrum pembaruan pemikiran Islam di Sumatera Barat. Berdirinya tidak lepas dari semangat K.H. Ahmad Dahlan untuk memurnikan tauhid dan memerangi kebodohan, yang kemudian diteruskan oleh para tokoh muda Muhammadiyah seperti Hamka. Pada era itu, pesantren ini sudah menjadi pelopor dengan pola “pembelajaran berkemajuan” ala Muhammadiyah—sebuah konsep yang sangat visioner untuk zamannya.

Yang lebih membanggakan, dari balik dinding pesantren inilah lahir para tokoh nasional yang gigih memperjuangkan kemerdekaan dan memimpin bangsa di berbagai bidang. Mereka adalah produk dari pola pendidikan yang menekankan pada integritas, kecerdasan, dan kepedulian sosial. Jejak mereka membuktikan bahwa Pesantren Kauman bukanlah menara gading, melainkan bengkel para pemimpin yang sejak awal telah terlibat aktif dalam membangun peradaban bangsa. Warisan sejarah inilah yang terus memompa semangat para santri hari ini untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pelaku sejarah di generasinya.

3. Blended Learning: Simfoni Indah Turats dan Modernitas Warisan Para Pendahulu

Jiwa dari inovasi di Pesantren Kauman terletak pada kurikulum blended learning-nya, sebuah simfoni indah yang memadukan khazanah keislaman klasik (turats) dengan ilmu-ilmu kontemporer. Ini adalah penyempurnaan dari pola “pembelajaran berkemajuan” yang telah diwariskan sejak 1928 dan merupakan implementasi nyata dari tagline Science and Technology.

Struktur Kurikulum yang Terintegrasi:
Kurikulumnya dirancang dengan porsi yang seimbang dan saling menguatkan.

Para santri menyelami samudera ilmu agama dengan pendekatan yang mendalam, meneruskan tradisi intelektual Islam yang kaya. Mata pelajaran Tauhid tidak diajarkan sekadar hafalan, tetapi dengan dialog kritis merujuk pada kitab-kitab muktabar seperti Kifayatul Awam dan Aqidatul Awam. Pelajaran Fikih dibedah dari kitab Fathul Qarib dan Kailani, mendorong santri untuk tidak hanya paham hukum tetapi juga memahami filosofi dan konteks sosialnya. Bahasa Arab diajarkan sebagai living language, menggunakan metode amtsilati yang mempercepat pemahaman nahwu dan sharaf, dilengkapi dengan percakapan aktif dan muhadatsah.

Selepas zuhur, atmosfer berubah. Labor komputer dan berbagai macam kegiatan madrasah menemani para santri. Para santri beralih kepada Matematika, Fisika, dan Biologi dengan perspektif integrasi sains dan Islam. Pelajaran Bahasa Inggris difokuskan pada practical communication dan content creation, mempersiapkan mereka untuk berdakwah secara global. Teknologi Informasi diajarkan bukan hanya sebagai keterampilan teknis (programming, desain grafis), tetapi juga dilengkapi dengan etika digital (digital ethics) dan fikih teknologi.

Integrasi ini menciptakan santri yang tidak gagap agama ketika membicarakan sains, dan tidak gagap teknologi ketika mendalami agama, meneruskan estafet kepemimpinan para alumni pendahulu mereka.

4. Gudangnya Bakat: Lebih dari 57 Ekstrakurikuler untuk Mengasah Potensi Kepemimpinan

Sebagai upaya nyata membentuk insan paripurna sebagaimana para tokoh yang dilahirkannya, Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menghadirkan sebuah festival talenta melalui lebih dari 57 program ekstrakurikuler. Angka ini bukan sekadar kuantitas, melainkan simbol dari keyakinan pesantren bahwa setiap santri memiliki keunikan dan potensi kepemimpinan yang harus digali.

Ragamnya mencakup segala dimensi kehidupan:

  • Seni dan Budaya: Kaligrafi (Khat), Teater Islami, Seni Tradisional Minang, Seni Musik, dan Sastra.
  • Olahraga dan Bela Diri: Sepakbola, Futsal, Voli, Bulutangkis, Bela Diri Tapak Suci, dan Panahan.
  • Sains dan Teknologi: Robotik, Jurnalistik, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dan Programming Club
  • Keterampilan Hidup: Tata Boga (melestarikan kuliner Minang), Jahit Menjahit, Tata Rias, dan Lingkungan Hidup.
  • Kepemimpinan dan Dakwah: Debat Bahasa Arab & Inggris, Public Speaking, Kelas Kepemimpinan, dan Manajemen Organisasi.

Melalui lautan pilihan ini, santri tidak hanya ditempa otaknya, tetapi juga dilatih jiwa kepemimpinannya, diperhalus rasa seninya, dan dikuatkan raganya—mempersiapkan mereka untuk menjadi tokoh nasional berikutnya.

5. Life Skill dan Entrepreneurship: Memakmurkan Bumi Sebagaimana Para Pendahulu Memakmurkan Bangsa

Pesantren Kauman memahami bahwa kemandirian ekonomi adalah bagian dari kesalehan sosial dan pilar penting dalam membangun peradaban. Visinya jelas: Menjadi Pusat Keunggulan Tamaddun Islam.

Berbagai program unggulan life skill ditawarkan:

Entrepreneur adalah kegiatan di mana siswa diajak untuk mengembangkan mindset, sikap, dan keterampilan kewirausahaan langsung dalam lingkungan sekolah.

Tujuannya bukan semata untuk mencetak pedagang, tetapi untuk menanamkan jiwa entrepreneur yang mencakup:

Kreativitas dan Inovasi: Menciptakan ide produk/jasa yang unik.

Kemandirian dan Kepemimpinan: Berani memimpin dan mengambil inisiatif.

Kemampuan Memecahkan Masalah: Mengidentifikasi peluang dan mencari solusi.

Manajemen Risiko: Belajar menghitung untung-rugi dan mengelola modal.

Komunikasi dan Kerja Sama: Mempromosikan produk dan bekerja dalam tim.

Jadi, kesimpulannya adalah entrepreneur merupakan laboratorium praktik untuk membekali siswa dengan kemampuan abad ke-21, yaitu berpikir kreatif, kritis, dan berani menciptakan peluang.

Kriya dan Teknologi Kreatif: Workshop desain grafis, editing video, dan sablon digital untuk membuka usaha mandiri.

Dengan bekal ini, para santri diajarkan untuk mandiri, sehingga kelak jika mereka menjadi pemimpin, mereka memimpin dengan integritas dan tidak bergantung pada others.

6. Digitalisasi Pesantren: Dakwah di Era Digital, Meneruskan Semangat Berkembang

Pesantren Kauman tidak hanya mengajarkan teknologi, tetapi juga menghidupkannya dalam ekosistem pesantren, menjadikannya salah satu penanda keunggulan peradabannya.

E-Learning Platform: Seluruh materi pelajaran dapat diakses santri melalui platform Learning Management System (LMS).

Sistem Informasi Terpadu: Administrasi dan monitoring santri terintegrasi secara digital.

Dakwah Digital: Para santri aktif menghasilkan konten dakwah kreatif di media sosial, menjadi mubaligh digital yang menjangkau khalayak global.

7. Model Holistik: Pusat Keunggulan Tamaddun Islam yang Melahirkan Generasi Paripurna

Pesantren Kauman Muhammadiyah, dengan segala inovasinya, telah berhasil merajut sebuah model pendidikan Islam yang holistik dan telah teruji sejak 1928. Ia adalah bukti nyata bahwa pesantren adalah tempat yang tepat untuk mencetak pemimpin. Setiap santri dididik untuk menjadi pribadi yang utuh: berakhlak, mendalam agamanya, menguasai sains, mandiri secara ekonomi, dan kaya akan kreativitas.

Mereka adalah generasi penerus para tokoh nasional yang dihasilkan pesantren ini. Mereka adalah calon-calon pemimpin yang siap memimpin peradaban dengan cahaya ilahi, inovasi yang humanis, dan hati yang berbudaya. Mereka bukan hanya siap menghadapi masa depan, mereka adalah masa depan itu sendiri, meneruskan estafet keunggulan yang telah dirintis sejak hampir seabad yang lalu, menjadi bukti hidup dari tagline “The International School of Quran, Science, and Technology” dan mewarisi semangat keulamaan-modern ala Buya Hamka.

Reporter: Diona

Continue Reading

DAERAH

Bertukar Ilmu di Bawah Langit Padang Panjang: Kolaborasi Indonesia-Malaysia di Bidang Pendidikan Madrasah

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Padang Panjang – Dalam upaya mempererat hubungan silaturrahmi dan kerja sama di bidang pendidikan Madrasah, Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menerima kunjungan Yayasan Sofia Malaysia pada Sabtu, 23 Agustus 2025.

Rombongan Yayasan Sofia Malaysia yang dipimpin langsung oleh Tengku Nurhusni Tengku Ab Razak ini disambut dengan sangat hangat oleh Kepala Madrasah Aliyah Kauman (MA KM), Dr. Derliana, M.A., beserta jajaran wakil dan dewan guru. Penyambutan dimulai dengan arak-arakan para tamu menuju halaman utama pesantren, diiringi alunan musik tradisional yang menambah semarak suasana

Bertempat di halaman utama Pesantren Kauman para tamu disuguhi dua penampilan kebanggaan santri. Pertama, adalah demonstrasi Tapak Suci yang memperlihatkan ketangkasan dan kedisiplinan bela diri. Kedua, tarian Pasambahan, sebuah tarian adat Minangkabau yang penuh makna, khusus dipersembahkan untuk menyambut dan menghormati para tamu kehormatan.

Tidak ketinggalan, tradisi sirih dalam carano (daun sirih dalam wadah khusus) pun diserahkan sebagai lambang kehormatan, ketulusan, dan rasa hormat yang mendalam dari tuan rumah.

Usai penyambutan meriah, acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama yang mengabadikan momen kebersamaan ini. Agenda kemudian berlanjut ke ruang pertemuan untuk paparan program unggulan MA KM.

Dalam sambutannya, Kepala MA KM, Dr. Derliana, M.A., menyampaikan rasa syukur dan kegembiraannya atas kunjungan ini.

“Ini adalah sebuah kehormatan bagi kami. Semoga silaturahmi ini dapat mempererat hubungan antara Malaysia dan Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan yang kita cintai bersama,” ujarnya.

Sambutan balasan disampaikan oleh Pimpinan Rombongan, Tengku Nurhusni Tengku Ab Razak. Beliau menyampaikan terima kasih atas sambutan luar biasa dan menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk bertukar wawasan serta pengalaman tentang metode pembelajaran dan pengelolaan madrasah.

Acara semakin menarik dengan pemaparan tema “Wanita di Mata Buya Hamka” yang dipandu secara apik oleh Wakil Bidang Humas, Ustadz Surya Bunawan. Para tamu dari Malaysia terlihat antusias menyimak pemaparan yang mendalam tentang pemikiran ulama besar Indonesia tersebut.

Sebelum acara ditutup, sebuah penampilan spesial kembali memukau para tamu. Seorang santri membacakan puisi dengan penuh penghayatan, menunjukkan bakat dan kualitas pendidikan di madrasah ini. Kunjungan ditutup dengan penyerahan cenderamata sebagai kenang-kenangan dari kedua belah pihak, mengukuhkan komitmen untuk terus menjalin hubungan yang erat di masa depan.

Kunjungan ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi menjadi jembatan nyata dalam memperkuat ikatan persaudaraan, memperkaya wawasan pendidikan, dan memperkenalkan kekayaan budaya Minangkabau kepada dunia.

Reporter: Diona

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs