DAERAH
Polres Batanghari Terjunkan 251 Personel Pengamanan 664 TPS
DETAIL.ID, Batanghari – Kepolisian resor (Polres) Batanghari, Jambi siap menerima 251 personel pengamanan 664 TPS (Tempat Pemungutan Suara) Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Batanghari 9 Desember 2020.
“Jumlah personel pengamanan TPS 251, rinciannya 211 personel Polres Batanghari dan 40 personel tambahan Polda Jambi,” kata Kapolres Batanghari AKBP Heru Ekwanto melalui Kabag Ops Kompol Abd Roni, Sabtu 24 Oktober 2020.
Roni belum bisa memastikan berapa personil yang akan bertugas untuk pengamanan masing-masing TPS. Dia bilang masing menunggu laporan Intelijen. Perkiraan sementara dua polisi, lima PPS dan 10 orang linmas.
“Tapi jumlah ini masih bisa berubah asal ada perkiraan dari Intelijen,” ucapnya.
Polres Batanghari telah menerjunkan personel pengamanan kampanye sebanyak 140 personel termasuk Polsek jajaran. Menurut dia, masa kampanye Pilkada 2020 cukup panjang memakan waktu hingga 71 hari.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ include_author=”16″]
“Pilkada tahun ini tidak ada kampanye secara terbuka. Masing-masing pasangan calon boleh mengumpulkan masyarakat di rumah-rumah paling banyak 50 orang,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Roni, ada calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang melakukan kampanye di wilayah Kabupaten Batanghari. Mereka juga tetap mendapat pengamanan dari anggota yang terbagi dalam pengamanan kampanye.
Polres Batanghari sementara waktu belum menemukan wilayah rawan konflik Pilkada. Meski demikian, rawan geografis mungkin bakal terjadi. Misalnya, daerah seberang Desa Muaro Singoan, Kecamatan Muara Bulian, kalau cuaca panas cuma 18 Kilometer sampai ke TPS.
“Namun pada musim penghujan, jalan tersebut tidak bisa dilalui. Petugas harus melintasi Kecamatan Muara Tembesi dan Kecamatan Maro Sebo Ilir. Mudah-mudahan hingga selesai pencoblosan situasi tetap aman,” katanya.
DAERAH
Warga Tak Lagi Keluhkan Jalan Rusak, Tanjakan Lantak Seribu Dirigid Beton
DETAIL.ID, Merangin – Problem warga Lantak Seribu Kecamatan Renah Pamenang yang selalu mengeluhkan jalan tanjakan rusak beberapa tahun lalu, yang menjadi akses warga, kini sudah mulai diperbaiki oleh pemerintah daerah.
Jalan tersebut memiliki kontur tanah merah yang labil, apalagi kendaraan yang melintas sering bermuatan melebihi tonase, sehingga permukaan jalan menjadi mudah rusak.
Ruas jalan sepanjang 300 meter yang sering dikeluhkan itu, terlihat sudah mulai dikerjakan dengan kontruksi jalan Rigid Beton, lantai dasar jalan diratakan kemudian diberi mal besi, diisi dengan rangka besi dan dicor mengunakan mobil jenis molen yang membawa bahan semen bercampur pasir.
Sehingga pengerjaan jalan tidak terlalu memakan waktu yang lama, hanya saja butuh waktu untuk bisa dilalui sebab coran harus benar-benar kering dan mengeras.
“Alhamdulillah ada dua titik jalan yang nantinya akan dirigid Beton, satu titik di tanjakan ini sepanjang 300 meter, sementara titik kedua di tanjakan yang menuju Desa Tambang Emas sepanjang 267 meter,” ujar Kades Lantak Seribu, Sukamto pada Rabu, 19 November 2025.
Dua titik tanjakan diakui Sukamto, sering dikeluhkan masyarakat sebab sudah berkali-kali dilakukan pengecoran secara mandiri, tetapi mudah hancur juga.
“Alhamdulillah, atas ikhtiar bersama warga, pemerintah daerah mendengarkan keluhan kami, sehingga ada dua titik jalan yang akan dirigid Beton sepanjang 567 meter. Jalan ini menjadi jalan alternatif warga bukan hanya untuk pergi ke pabrik sawit, tetapi jalan ini juga menjadi jalan pintas untuk bisa sampai ke jalur Lintas Sumatera ,” katanya.
Bukan hanya dua titik jalan yang dirigid beton, namun pemerintah daerah juga sudah melakukan perbaikan jalan dan penimbunan titik tertentu dari Dea Tanjung Benuang – Lantak Seribu sampai batas Sarolangun.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Pemda Merangin, yang sudah peduli dengan masyarakat kami, jalan sudah diperbaiki dan masyarakat makin mudah untuk membawa hasil perkebunannya, tentu yang kita harapkan perekonomian meningkat dan masyarakat makin sejahtera,” tutur Sukamto.
Reporter: Daryanto
DAERAH
Outing Class Seru Bersama TK Plus Ma’arif Padang Panjang
DETAIL.ID, Padang Panjang – TK Plus Ma’arif Padang Panjang melaksanakan kegiatan Outing Class ke SMK Negeri 1 Padang Panjang pada Rabu, 19 November 2025. Anak-anak tampak antusias mengikuti kegiatan seru dan penuh pengalaman baru!
Kegiatan dimulai dengan showing tour ke laboratorium Program Keahlian Perhotelan, di mana mereka diajak melihat langsung berbagai fasilitas seperti kamar hotel, laundry, dan restoran. Anak-anak belajar mengenal dunia perhotelan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
Tak berhenti di sana, keseruan berlanjut di laboratorium Program Keahlian Kuliner, tempat anak-anak diajak membuat donat bersama kakak-kakak siswa kuliner dan perhotelan.
Dengan bimbingan dan pendampingan yang ramah, suasana belajar menjadi penuh tawa dan semangat.
Kegiatan ini merupakan bentuk dari pembelajaran mendalam (deep learning) yang dilaksanakan oleh TK Plus Ma’arif Padang Panjang, di mana anak-anak diajak belajar secara langsung dari pengalaman nyata di lingkungan sekitar. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga menumbuhkan rasa ingin tahu, kreativitas, dan kemandirian sejak dini.
Reporter: Diona
DAERAH
Diduga AH, Oknum yang Membawa Perambah TNKS Puluhan Hektare
DETAIL.ID, Merangin – Diduga sosok AH yang menjadi salah satu orang yang mengajak para perambah hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), jahkan jumlah perambah yang dibawa bukan hanya puluhan tetapi semenjak tahun 2017 sudah ratusan perambah yang dibawa masuk untuk menggarap hutan TNKS.
Dari berbagai sumber informasi, sebelum terjadi konflik tanggal 26 Oktober 2025 lalu, AJ sudah menyampaikan kepada warga Renah Alai, Kecamatan Jangkat bahwa batas wilayah Pulau Tengah adalah Sungai Mentalin, padahal batas antar desa Pulau Tengah Renah alai sudah ada batasnya yaitu di Sungai Gedang.
Sementara itu keberadaan AH selama ini tidak diketahui kejelasannya, sebab di Desa Pulau Tengah rumah yang dihuni juga tidak terdapat di dalam adat setempat. Sementara dari keterangan warga, gegara ulah AH dan kelompoknya yang sudah berani merambah kawasan hutan TNKS sudah seluas hampir 80 Ha.
“Ini sangat meresahkan masyarakat Renah Alai, sebab di situ sumber air PLTMH dan sumber air bersih yang dikonsumsi masyarakat Renah Alai, apalagi sumber air bersih dilindungi adat desa kami,” ujar At, Warga Renah Alai.
Selama ini masyarakat sangat melarang agar hutan TNKS tidak boleh dirambah, agar tidak mengganggu sumber air .
“Kami sangat melarang masyarakat untuk tidak merambah hutan TNKS, untuk dijadikan kebun,” katanya.
Namun sayangnya oknum AH bersama kelompoknya selalu menghasut dan melakukan perambahan hutan TNKS. Aksi AH pernah di cegat masyarakat, tetapi berakhir cekcok dan mengeluarkan kata-kata seperti mengancam.
“Dia mengatakan ingin menghancurkan persatuan adat Renah Alai dan Serampas, dan mengajak orang-orang dari luar Jambi untuk merambah di wilayah TNKS yang berada di wilayah Gunung Masurai. Ini terbukti dengan dimulainya membuka jalan menggunakan excavator dari Danau Pauh menuju Renah Alai Gunung Masurai. Kami sangat berharap agar pemerintah terkait bisa segera turun menyelesaikan masalah ini, sehingga masyarakat bisa hidup tentram dan damai,” ucapnya lagi.
Jika ancaman yang disampaikan oleh AH terjadi, maka sudah dipastikan kebanggaan masyarakat Jangkat bisa hilang, dan lokasi wisata hutan di Renah Alai terancam.
“Harapan kami pihak TNKS bisa segera bertindak, agar tidak ada lagi perambah hutan di wilayah adat dan wilayah TNKS yang terus menerus membuat isi lahan di TNKS diperjualbelikan untuk digarap para pendatang,” katanya tegas.
Reporter: Daryanto

