NIAGA
Diperkirakan Perekonomian Global Melonjak pada 2021, dengan Awal yang Berat

DETAIL.ID, Saham – Bank-bank terbesar di Wall Street memperkirakan perekonomian dunia yang terkena virus korona akan merangkak keluar dari hari-hari awal 2021, sebelum bangkit kembali dengan dukungan vaksin dan lebih banyak stimulus fiskal yang mengalir.
Setelah setahun menyaksikan guncangan tak terduga akibat resesi terdalam sejak Great Depression, para ekonom bersiap untuk awal tahun yang goyah, karena tahun ini berakhir dengan lonjakan infeksi dan putaran pembatasan lebih lanjut.
Yang paling optimis adalah para analis di Morgan Stanley, yang memperkirakan ekspansi 6,4% pada tahun mendatang, dan mempertahankan seruan mereka untuk pemulihan berbentuk V. Yang kurang percaya diri adalah para ekonom di Citigroup Inc., yang memprediksi pertumbuhan 5%.
Namun keduanya memperkirakan peningkatan yang lebih dramtis dari kontraksi 4,4% yang diperkirakan Dana Moneter Internasional untuk tahun 2020.
Konsensusnya adalah bahwa, dengan terjadinya rebound pun, lapangan kerja dan inflasi akan tetap berada di bawah tekanan di sebagian besar dunia. Kondisi ini akan mengharuskan bank sentral untuk mempertahankan pelonggaran moneter mereka sepanjang tahun.
Berikut ini ringkasan perkiraan bank-bank bear Wall Street untuk tahun 2021, didasarkan pada paritas daya beli, seperti dikutip Bloomberg, Jumat 11 Desember 2020.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″]
Bank of America Global Research
Perkiraan pertumbuhan: 5,4%
Kita menghadapi awal yang berat di tahun yang baru karena banyak negara masih memerangi wabah COVID-19. Namun, kombinasi dari stimulus fiskal dan distribusi vaksin yang luas akan mendorong pertumbuhan pada pertengahan tahun. Meskipun terjadi pemulihan, inflasi global kemungkinan akan tetap rendah dan suku bunga kebijakan kemungkinan akan tetap mendekati nol.
Citigroup Inc.
Perkiraan pertumbuhan: 5%
Perkiraan yang tidak sinkron untuk kembali ke produk domestik bruto pra- COVID-19 merupakan hambatan untuk pemulihan pada tahun 2021. Namun proyek-proyek yang tampaknya telah stabil, bersamaan dengan penemuan vaksin, berpotensi memberikan landasan yang kokoh untuk pertumbuhan di masa mendatang. Meski begitu, PDB yang hilang akibat pandemi diperkirakan tidak akan pulih.
Penemuan vaksin menjadi dorongan yang kuat tapi tak akan berlangsung hingga tahun 2022, sebagian karena penundaan penerapan yang diperkirakan akan terjadi di emerging market yang membutuhkan vaksin tersebut.
Goldman Sachs Group Inc.
Perkiraan pertumbuhan: 6%
Seiring pemulihan ekonomi global dengan cepat (meskipun hanya sebagian) dari penguncian di musim semi lalu, kami memperkirakan pelemahan saat ini akan memberi jalan bagi pertumbuhan yang lebih kuat ketika penguncian Eropa berakhir dan vaksin tersedia.
Bank sentral negara maju kemungkinan akan mengarahkan jalur dovish untuk beberapa tahun ke depan. Bahkan di bawah perkiraan kami akan rebound dengan pertumbuhan yang kuat, kondisi pasar tenaga kerja hanya akan normal kembali secara bertahap dan inflasi tampaknya akan tetap di bawah target bank sentral.
JPMorgan Chase & Co.
Perkiraan pertumbuhan: 5,8%
Momentum pertumbuhan global diperkirakan melambat tajam, dengan PDB AS dan Eropa menyusut saat kita memasuki tahun baru. Tetapi prospek tahun depan menjadi cerah karena uji coba vaksin yang berhasil meningkatkan keyakinan bahwa keterkaitan antara keberadaan virus dan mobilitas akan segera terputuskan.
Morgan Stanley
Perkiraan pertumbuhan: 6,4%
Setelah pemulihan berbentuk V ke level pra-COVID-19, perekonomian global naik ke jalur pra-COVID-19 pada kuartal kedua tahun 2021. Pasar negara maju maupun emerging market akan mendorong fase refleksi global berikutnya.
Bahkan saat pertumbuhan berakselerasi kembali dengan tren yang cepat, kebijakan tetap sangat akomodatif, meletakkan dasar untuk meningkatnya inflasi.
NIAGA
DBH Sawit Bagi Provinsi Jambi Alami Tren Penurunan Sejak 2023

DETAIL.ID, Jambi – Alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat bagi Provinsi Jambi tercatat mengalami tren penurunan sejak 2023 lalu.
Berdasarkan penjelasan Kadis Perkebunan Provinsi Jambi, Hendrizal, alokasi DBH Sawit untuk Provinsi Jambi senilai Rp 23 M untuk tahun 2025. Lebih kecil dari tahun sebelumnya yakni Rp 33 M. Padahal awalnya di 2023 alokasi dana mencapai Rp 38 M.
Menurut Hendrizal, pasca ditransfer ke kas daerah atau BPKPD duit DBH tersebut bakal diperuntukkan bagi pendataan, rencana aksi daerah tentang kelapa sawit berkelanjutan, hingga jaminan sosial bagi buruh tani sawit.
“Sejauh ini porsinya sesuai PMK 91, porsi maksimal 20% di bidang perkebunan. 80% untuk infrastruktur,” ujar Hendrizal, Selasa, 24 Juni 2025.
Dia pun menyoal porsi dana yang bersumber dari Pungutan Ekspor CPO yang ditetapkan oleh pusat tersebut. Sebab menurutnya jika peruntukan dana lebih difokuskan spesifik pada infratruktur semacam jalan usaha tani, tentu bakal lebih menopang produktivitas hasil perkebunan rakyat.
Sementara itu terkait program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), dimana insentif dana peremajaan sawit kini menjadi Rp 60 per hektar sejak September 2024 lalu. Kadis Perkebunan Provinsi Jambi tersebut menilai belum berdampak signifikan terhadap animo petani untuk ikut PSR.
“Kondisi di daerah beda-beda ya. Untuk petani yang lahannya cuman sedikit, misal cuman 2 ha dia ga akan mau. Karna ketika ditebang mau makan apa sampai 5 tahun. Beda dengan yang punya lahan luas,” katanya.
Adapun untuk tahun 2025, Disbun Provinsi Jambi menargetkan PSR seluas 14.100 hektar. Sebelumnya di tahun 2023 lalu, dari 10 ribu ha target PSR, terealisasi seluas 7800 ha atau sekitar 70% dari target.
“2025 target 14.100. Mestinya tercapai inikan masih proses. Yang lama itu tadi penyiapan status tanah. Itukan minimal 50 ha, anggota kelompok minimal 20. Kita optimislah, kalaupun tidak 100%, 70% mungkin terkejar,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
NIAGA
Harga TBS Sawit Periode 6 – 12 Juni Turun Tipis

DETAIL.ID, Jambi – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi untuk periode 6 – 12 Juni 2025 mengalami penurunan, Kamis, 5 Juni 2025.
Berdasarkan hasil rapat penetapan harga oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, harga TBS untuk usia tanaman 10 – 20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.287,72 per kilogram, turun Rp 1,09 dari periode sebelumnya.
Penurunan harga juga tercatat secara rata-rata pada seluruh umur tanaman, yaitu sebesar Rp 0,68 per kilogram.
“Harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) pada periode ini tercatat sebesar Rp 13.026,14 per kilogram, sementara harga rata-rata inti sawit mencapai Rp 11.879,60 per kilogram,” kata Kadis Perkebunan Hendrizal, Kamis 5 Juni 2025.
Harga tersebut berdasarkan pada indeks K yang digunakan dalam penetapan harga adalah 94,56 persen.
Reporter: Juan Ambarita
NIAGA
Harga TBS Sawit Provinsi Jambi Turun Periode 16–22 Mei 2025, Berikut Harga CPO dan Kernel

DETAIL.ID, Jambi – Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Perkebunan (Disbun) Bidang PSPHP telah menetapkan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit untuk periode 16 hingga 22 Mei 2025.
Hasil rapat yang digelar pada Kamis, 15 Mei 2025 mencatat adanya penurunan harga TBS dibandingkan periode sebelumnya.
“Harga TBS untuk umur tanaman 10–20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.292,77/kg, turun Rp 149,39/kg dari harga pekan lalu. Rata-rata penurunan harga TBS berdasarkan umur tanaman mencapai Rp 136,40/kg,” kata Kabid Sarpas Disbun Provinsi Jambi, Bukri pada Jumat, 16 Mei 2025.
Adapun harga rata-rata Crude Palm Oil (CPO) tercatat sebesar Rp 12.797,50 sementara harga rata-rata inti sawit atau kernel mencapai Rp 12.921,05 dengan indeks K yang digunakan dalam perhitungan harga berada pada angka 94,18%.
Menurut Bukri, penurunan harga TBS disebabkan oleh melemahnya permintaan pasar global serta turunnya harga minyak nabati lainnya, yang turut memengaruhi harga sawit.
“Penyebab harga turun, permintaan melemah. Minyak nabati lain juga turun,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita