PENJURU
Mantan Jurnalis Ini Berharta Rp 1.316 Triliun, Simak Kisahnya!

DETAIL.ID, Shanghai – Sosok Zhong Shanshan semakin dikenal. Dia merupakan Triliuner baru asal Negeri China. Baru-baru ini kekayaannya tembus USD 93,3 miliar sekitar Rp 1.316 triliun berkat bisnis yang dia jalankan.
Bisnis memproduksi air kemasan dan vaksin milik Zhong Shanshan terus melonjak sehingga mampu menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di dunia dalam hitungan bulan.
Melansir laman Business Insider, Kamis 28 Januari 2021, pada bulan September 2020, Zhong telah jadi berita utama karena mampu mengalahkan Jack Ma yang merupakan pendiri Alibaba. Dia menggeser Jack Ma, sebagai orang terkaya di China.
Kemudian pada akhir Desember 2020, kekayaan pria yang berusia 66 tahun itu telah membengkak lagi sehingga menjadikannya orang terkaya di Asia. Kekayaan bersih Zhong semakin meningkat.
Hingga kekayaan bersihnya mampu mencapai USD 93 miliar, menurut Bloomberg’s Billionaires Index.
Jika diurutkan menurut data Bloomberg, Zhong masuk ke dalam posisi keenam orang terkaya di dunia, setelah Mark Zuckerberg dari Facebook dan mengalahkan investor legendaris Warren Buffet.
Di balik statusnya yang menjadi orang terkaya di dunia, Zhong merupakan pimpinan dari 2 perusahaan, yakni perusahaan air minum Nongfu Spring dan pembuat vaksin Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise.
Pada tahun lalu, Zhong telah melepas kedua perusahaan tersebut ke publik yang kian meningkatkan kekayaannya.
Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise – yang sedang dalam proses mengembangkan vaksin Covid-19 – milik Zhong telah didaftarkan dalam Bursa Efek Shanghai pada April lalu.
Kemudian pada bulan September, dia melakukan penawaran umum seharga USD 1 miliar untuk Nongfu Spring di Hong Kong. Ini kembali membuat Zhong menjadi orang terkaya di China dalam semalaman.
Dari kedua perusahaannya tersebut, sumber kekayaan Zhong. Dari saham Nongfu Spring dia menguasai 84 persen dan Beijing Wantai 75 persen dalam bentuk saham.
Melewati Ambani dan Jacka Ma
Jumlah kekayaan Zhong bahkan mampu melampaui orang terkaya di Asia sebelumnya yakni Mukesh Ambani – orang terkaya di India.
Ambani sendiri memiliki kekayaan mencapai USD 75,2 miliar. Ambani dan keluarga memiliki gaya hidup mewah, terlihat dari rumah tinggalnya yang berbentuk gedung pencakar langit senilai USD 1 miliar.
Ternyata bukan hanya berbeda dengan Ambani, Zhong juga tidak seperti Jack Ma yang sebelumnya menjadi miliarder China.
Hampir sama dengan Ambani, gaya hidup Jack Ma juga cukup mewah karena dia memiliki real estate dengan harga tinggi senilai USD 23 juta di New York dan rumah mewah seharga USD 191 juta di Hong Kong.
Sebaliknya, Zhong Shanshan, justru berada di bawah radar dengan kesederhanannya. Zhong dikenal sebagai “Lone Wolf” karena dia tidak pernah terlibat dalam politik dan jarang tampil di depan umum.
Dia juga tidak banyak berbicara kepada media. Selain itu, sangat sedikit orang yang mengetahui tentang kehidupan pribadinya.
Zhong diketahui bertempat tinggal di daerah Hangzhou. Kota tersebut memiliki penduduk sekitar 10 juta orang Tiongkok timur dan dikenal sebagai pusat perdagangan.
Selain sebagai pusat perdagangan, Kota Hangzhou memiliki pemandangan yang cukup indah. Banyak miliarder pernah tinggal di daerah tersebut, setidaknya ada 32 miliarder pada tahun 2006. Bahkan seorang Jack Ma pun pernah tinggal di daerah tersebut.
Setelah bisnisnya mengalami lonjakan, Zhong mulai muncul dan menjadi bahan perbincangan. Terlebih saat ini dia merupakan orang terkaya baru – khususnya di Asia – dengan perkiraan kekayaan bersih hingga USD 93,3 miliar sekitar Rp 1.316 triliun.
Mantan Jurnalis dan Buruh
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Zhong dikenal sebagai “Lone Wolf”. Menurut Tiongkok The Paper, Zhong jarang tampil di depan umum atau banyak berbicara kepada media.
“Saya adalah orang yang menyendiri dan saya tidak peduli apa yang dilakukan atau dipikirkan rekan-rekan saya,” kata Zhong melansir liputan6.
Hal itu menunjukkan Zhong memiliki sifat penyendiri yang kemungkinan berhubungan dengan gaya hidupnya yang sederhana. Menurut Bloomberg, Zhong Shanshan pernah putus sekolah dasar sebelum sukses seperti sekarang ini.
Dia juga pernah menghabiskan waktunya sebagai pekerja konstruksi sebelum berstatus sebagai reporter di salah satu surat kabar, Harian Zheijang, tahun 1980-an – tepatnya tahun 1983. Di surat kabar itu ia bekerja sebagai reporter dan sering meliput tentang pertanian.
Berdasarkan salah satu isi surat kabar Prancis Le Monde yang pernah memuat kisah Zhong Shanshan, setelah sekitar lima tahun, Zhong mulai mencoba berbagai usaha bisnis, seperti mendirikan surat kabar pribadi, menanam jamur, dan bahkan menjual tirai.
Kemudian ia mendirikan perusahaan farmasi Yangshengtang Co., Ltd, yang kini menjadi perusahaan induk Beijing Wantai. Setelah itu pada tahun 1996, Zhong mulai mendirikan Nongfu Spring
Tidak banyak yang mengetahui persis kisah kehidupan pribadi seorang Zhong Shanshan. Prospektus penawaran umum Nongfu Spring mengungkapkan, ada beberapa anggota keluarga lain dari Zhong memiliki saham di perusahaan air kemasannya tersebut.
Salah satu yang diketahui adalah Lu Ziaowei, kakak perempuan istrinya, memiliki 1,4 persen saham dari Nongfu Spring atau senilai USD 432 juta.
Selain itu, ada dua saudara kandung istrinya yang lain masing-masing memiliki saham senilai USD 428 juta. Sedangkan pada kedua saudara Zhong sendiri, yakni Zhong Xiaoxiao dan Zhong Xuanxuan, masing-masing memiliki saham senilai USD 642 juta.
Putra Zhong, Zhong Shu Zi, pun terdaftar sebagai direktur non-eksekutif perusahaan. China Daily melaporkan bahwa Zhong juga masih memiliki dua anak lainnya.
Pada awal Januari 2021, Bloomberg melaporkan bahwa Zhong telah meninggalkan statusnya sebagai dewan direksi dari perusahaan farmasi Beijing Wantai karena suatu alasan pribadinya.
Tidak terlalu dipublikasikan mengenai apa alasan Zhong meninggalkan jabatan tersebut. Bahkan seorang juru bicara perusahaan pun tidak menanggapi komentar terkait berita tersebut.
PENJURU
50 Tahun Persahabatan Fiji dan Indonesia Dirayakan dengan Kegiatan Jalan Santai

DETAIL.ID, Fiji – Sebagai rangkaian dari perayaan ulang tahun ke-50 hubungan bilateral antara Fiji dan Indonesia, KBRI Suva bekerja sama dengan Fiji-Indonesia Friendship Association (FIFA), mengadakan jalan santai atau fun walk pada Sabtu, 15 Juni 2024.
“Kegiatan jalan santai ini melambangkan perjalanan panjang dari hubungan bilateral kita, serta bertujuan untuk menyatukan komunitas untuk merayakan perjalanan besar ini,” kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Fiji, Dupito D. Simamora.
Khususnya, kata dia seperti keterangan resmi yang diterima para wartawan, Minggu, 16 Juni 2024, sebagai janji terus menjalin persahabatan tahun ke depan dan kerja sama di masa mendatang
Ia menjelaskan, acara dimulai pukul 07.00 pagi, dimulai dari Albert Park Lower Hall, berjalan menuju Suzuki Park di sepanjang Queen Elizabeth Drive, dan kembali ke Albert Park.
Dalam kegiatan ini banyak makanan ringan disajikan. Fun Walk ini secara resmi dibuka oleh Dubes Simamora, Yang Mulia Salesi Temo, acting Presiden Fiji, dan Dubes Ratu Tui Cavuilati, Presiden FIFA.
Lebih dari 300 orang dari Suva berpartisipasi dalam fun walk ini, termasuk Korps Diplomatik, pejabat pemerintah Fiji, anggota alumni Beasiswa Indonesia untuk Fiji, pelajar, keluarga besar WNI di Fiji.
Acara ini juga dengan bangga dihadiri oleh siswa dari Queen Victoria School (QVS), sebuah sekolah yang melambangkan hubungan bilateral yang erat antara Indonesia dan Fiji, khususnya di bidang pendidikan.
Partisipasi siswa dan guru menekankan hubungan pendidikan yang langgeng dan dukungan timbal balik antara kedua negara.
Dupito mengatakan, Fun Walk ini adalah bagian dari rangkaian acara yang diselenggarakan oleh KBRI Suva untuk memperingati HUT Emas persahabatan antara kedua negara.
“Ini termasuk pemberian hibah peralatan medis untuk memberdayakan komunitas pedesaan di Fiji baru-baru ini,” ujar Dupito.
“Serta pelaksanaan seminar Indonesia-Fiji updates and Perspectives for Closer Collaborations berkerjasama dengan Fiji National University, dan peluncuran FIFA oleh Presiden Fiji,” tutur Dupito D Simamora.
Reporter: Heno
PENJURU
Dubes Dupito D Simamora Serahkan Surat Kepercayaan kepada Presiden Republik Nauru

DETAIL.ID, Nauru – Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Fiji, Tuvalu, Nauru, dan Kiribati, Dupito D Simamora, terus berupaya memperkuat kerjasama dan hubungan bilateral dengan negara-negara tempat bertugas.
Yang terbaru, Dupito menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Republik Nauru, Yang Mulia David Ranibok Waiau Adeang, di Istana Presiden Nauru, Jumat 19 April 2024 waktu setempat.
Sebagai informasi saja, kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) tempat Dupito bertugas adalah di Suva, ibukota Republik Fiji.
Kepada Detail.id pada Sabtu, 20 April 2024, Dupito mengatakan junjungan ini juga digunakan untuk memperkuat hubungan kedua negara secara bilateral dan regional Pasifik.
Serta juga, kata dia, demi menjaga kepentingan bersama pada tingkat global seperti kerja sama pendidikan, penanganan perubahan iklim, dan kolaborasi antar masyarakat.
Dupito bilang, dalam kesempatan ini kedua pihak menyepakati komitmen untuk mendasarkan hubungan dalam prinsip kesetaraan, saling menghormati dan mutual trust.
“Sikap dan prinsip ini diharapkan tercermin dalam kebijkan kedua negara juga dalam kerangka Pacific Islands Forum, di mana Nauru sebagai anggota penuh sementara Indonesia sebagai mitra dialog,” kata dia.
Selama kunjungan ini, Dubes Dupito Simamora dan rombongan KBRI Suva juga mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh penting di Nauru.
Termasuk ke sejumlah menteri seperti Pelaksanaan Tugas (Plt) Menteri Luar Negeri, Menteri Pendidikan dan Perubahan Iklim Nauru serta pejabat tinggi lainnya.
Diskusi mengenai potensi peningkatan kerja sama di bidang pendidikan dan perubahan iklim menjadi prioritas, seperti pemberian beasiswa.
Termasuk Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia, untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan saling pemahaman yang lebih baik kedua negara.
Selama di Nauru, Dubes RI juga mengadakan pertemuan terpisah dengan alumni penerima beasiswa Indonesia asal Nauru yang bekerja di berbagai sektor termasuk Kementerian Luar Negeri.
Para alumni memiliki kesan positif mendalam selama mengikuti program tersebut di Indonesia serta menyarankan agar Indonesia berkenan terus melibatkan kaum muda Nauru di masa mendatang.
Delegasi juga mengunjungi dan bersilaturahmi dengan WNI dan keluarga diaspora Indonesia yang bertempat tinggal di Nauru.
Keluarga diaspora Indonesia yang juga merupakan pengusaha besar di Nauru juga menyampaikan peluang penempatan tenaga kerja Indonesia untuk beberapa sektor di Nauru.
Untuk dapat menjaga hubungan baik kedua negara di masa mendatang dilakukan pula penjajakan awal mengenai kemungkinan Indonesia memiliki konsul kehormatan di Nauru.
Secara keseluruhan, acara penyerahan surat-surat kepercayaan ini dimanfaatkan secara efektif untuk meningkatkan saling pemahaman.
Juga diupayakan kerja sama konkret ke depan, inovasi bagi penguatan kerja sama antar masyarakat kedua negara dan perlindungan WNI serta diaspora Indonesia.
Reporter: Heno
PENJURU
Dukung Pengembangan Kopi, RI Sumbang USD 25.000 ke Pemerintah Fiji

DETAIL.ID, Suva – Pemerintah Indonesia memberikan perhatian pada pengembangan proyek kopi yang saat ini dijalankan oleh Pemerintah Fiji, sebuah negara kepulauan di kawasan Pasifik.
Dan bentuk perhatian Dani Pemerintah Indonesia tersebut diwujudkan dengan pemberian bantuan sebesar USD 25.000 kepada Pemerintah Fiji.
Dalam keterangan resmi yang diterima para wartawan di Indonesia, Duta Besar Republik Indonesia untuk Fiji, Dupito D. Simamora, secara resmi menyerahkan dana hibah tersebut langsung kepada Perdana Menteri (PM) Fiji, Sitiveni Rabuka, untuk mendukung proyek Bula Coffee di Fiji.
Acara penyerahan hibah secara simbolis berlangsung di Kantor Perdana Menteri Fiji pada hari Kamis, 18 Januari 2024.
Perlu diketahui, Indonesia, Fiji, dan negara-negara di kawasan Pasifik telah menjadikan pertanian dan perkebunan sebagai prioritas pembangunan yang penting.
Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar, Indonesia sangat tepat untuk menjadi mitra bagi Fiji dalam mengembangkan industri kopi nya untuk memenuhi permintaan domestik, termasuk mendukung industri pariwisata nya yang terus berkembang.
Proyek Bula Coffee awalnya diusulkan oleh Kantor Perdana Menteri Fiji dan bertujuan untuk membekali sekitar 10.000 penduduk dari 41 desa di wilayah Sigatoka.
Para warga dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk penanaman dan pengolahan kopi yang sukses.
Oleh karena itu, penting untuk dicatat bahwa proyek ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pedesaan di Fiji melalui budidaya kopi secara berkelanjutan.
Sebagai tindak lanjut dari serah terima ini, Indonesia dan Fiji akan melakukan konsultasi dan program pelatihan yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada kuartal pertama tahun 2024.
Program ini akan memberikan pelatihan lebih lanjut dan peningkatan kapasitas kepada para peserta proyek Bula Coffee, untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dan menjamin keberhasilan usaha pertanian kopi mereka.
Dalam mengungkapkan antusiasme nya terhadap proyek ini, Duta Besar Dupito D. Simamora menegaskan bahwa Indonesia dengan senang hati mendukung proyek Bula Coffee.
“Ini adalah sebuah proyek yang memberdayakan Fiji di sektor pertanian dan pada saat yang sama memajukan pembangunan pedesaan, ketahanan pangan, pembangunan alternatif, dan mata pencaharian bagi masyarakat di tingkat bawah,” kata Dupito.
Kata Dupito, kolaborasi ini menjadi penanda penting dalam hubungan bilateral kedua negara karena kedua negara bersahabat ini merayakan ulang tahun ke-50 hubungan bilateral.
“Indonesia dan Fiji juga dalam proses pembangunan Pusat Pelatihan Regional (Regional Training Center) Pertanian dan Pertanian Percontohan (Demonstration Farm) di Rakiraki tahun ini,” ujar dia
Ia bilang, Indonesia menunjukkan komitmen yang sangat signifikan untuk membantu meningkatkan ketahanan pertanian.
“Momentum ini juga merupakan kesempatan bagi kedua negara untuk bermitra dan membantu kawasan ini mencapai the 2030 Sustainable Development Goals dan the 2050 Blue Pacific Strategy,” tuturnya.
Sementara itu PM Fiji, Sitiveni Rabuka, menyampaikan rasa terima kasihnya atas hibah ini dan kerja sama yang telah terjalin antara Indonesia dan Fiji.
Ia mengatakan, dana hibah dari Pemerintah Indonesia ini merupakan langkah penting untuk mencapai tujuan pembangunan kami.
“Dana hibah ini akan memberdayakan masyarakat pedesaan kami, memajukan pertanian berkelanjutan, termasuk ketahanan dari impor yang berlebihan, dan berkontribusi pada pengurangan kemiskinan di Fiji,” kata dia.
Ia menjelaskan, Proyek Bula Coffee adalah sebuah inisiatif yang dipimpin oleh Pemerintah Fiji, dengan dukungan dari mitra internasional, untuk memberdayakan masyarakat pedesaan dengan mempromosikan budidaya dan pengolahan kopi yang berkelanjutan.
“Proyek ini bertujuan untuk membekali penduduk dengan pengetahuan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan pertanian mereka, meningkatkan mata pencaharian, dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi di Fiji,” PM Fiji Sitiveni Rabuka menegaskan.
Reporter: Heno