DETAIL.ID, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah mengupayakan penuhi kebutuhan daging sapi melalui Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA).
“Mudah-mudahan Australia CEPA ini bisa menjamin supplier Australia, dan kita tentunya tetap ingin membeli tapi kalau kita bisa lihat daripada tren harga sapi Australia itu yang biasa antara USD 2,5 sampai USD 2,8 per kg tidak pernah lebih dari USD 3 per kg, hari ini sudah menjadi USD 3,8 per kg hidup,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam Trade Outlook 2021, Jumat 29 Januari 2021.
Mendag tengah mengupayakan melalui Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA), agar suplai daging sapi untuk Indonesia terpenuhi.
Untuk diketahui, Australia merupakan mitra utama untuk daging sapi. Namun sekarang Australia sedang menahan laju ekspor mereka ke Indonesia, meskipun 52 persen sapi mereka dijual ke Indonesia.
“Ya sekarang saya sudah meminta belum untuk intervensi dari pada masalah sapi ini memastikan untuk hari raya dan bulan Puasa tahun 2021 ini aman, dan kita juga mencari alternatif lain untuk memastikan kita mendapatkan surplai sapi yang baik dengan harga yang kompetitif,” ungkapnya.
Oleh karena itu, demi memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia. Kementerian Perdagangan saat ini sedang menggodok beberapa strategi, namun Mendag tidak menyebutkan secara jelas apa saja strateginya.
“Jadi Kementerian Perdagangan mesti mempunyai alternatif, dan alternatif yaitu kita lagi godok di dalam. Sebentar lagi keluar dan biarkan kita berstrategi, biarkan kami untuk bekerja untuk memastikan bahwa Indonesia mendapatkan nilai terbaik untuk gizi bangsa kita sendiri,” Jelasnya.
Discussion about this post