DETAIL.ID, Nusa Tenggara Timur – Baru-baru ini seseorang melalui akun facebooknya bernama Ceponk menuding serta mencemarkan nama mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur, Irjen Johni Asadoma. Kini Johni menjabat sebagai Kadiv Hubinter Polri.
Pada Minggu 27 Desember lalu, Ceponk menulis sebuah tudingan dalam grup Facebook Forum Kota Kupang yang kemudian ramai diberikan reaksi oleh para warganet. Ceponk menuliskan kejadian perusakan fasilitas taman Tirosa Kota Kupang.
Dalam tulisannya, Ceponk menuduh bahwa Johni Asadoma adalah dalang dari perusakan yang kemudian dipimpin oleh Barka tersebut. Ia juga menyebut bahwa Johni adalah salah satu calon kandidat calon wali kota Kupang 2022 seperti dilansir merdeka 1 Januari 2021.
Sebut Barka Susun Siasat Gagalkan Pembangunan Air Bersih
Ceponk dalam tulisannya mengatakan bahwa Barka tidak hanya merusak fasilitas umum. Dijelaskan olehnya bahwa Barka tengah menyusun siasat dengan rencana demi menggagalkan pembangunan air bersih/SPAM Kali Dendeng.
Sementara saat ini, pembangunan air bersih tersebut sudah ada pada tahap pengerjaan oleh Kementerian guna memenuhi kebutuhan air di Kota Kupang.
Diketahui memang akun Facebook bernama Ceponk baru-baru ini menulis sebuah tulisan yang bersifat menuduh Johni Asadoma (JA). Berikut adalah tulisan status lengkap dari akun Facebook bernama Ceponk.
“Kejadian tadi malam di Taman Tirosa, kejadian ini dipimpin oleh seorang nama Barka, memimpin segerombolan anak dari kampungnya merusak sejumlah fasilitas Pemkot di Bundaran Tirosa. Si Barka ini merupakan suruhan dari salah satu kandidat calon wali Kota Kupang 2022 berinisial JA. Bukan hanya fasilitas umum yang mereka rusaki, mereka juga menyusun siasat dengan rencana menggagalkan pembangunan air bersih/SPAM Kali Dendeng yang saat ini dikerjakan Kementerian untuk memenuhi kebutuhan air di Kota Kupang. Setop sudah cara-cara kotor seperti ini kawan kalau mau jadi calon Wali Kota, mohon jangan merusak fasilitas yang sudah dibangun dengan uang rakyat. Kalau mau jadi pemimpin di Kota ini mari bersaing secara sehat, jangan karena politik lalu harga diri juga kalian rendahkan, kasian JA kalau begini gaya politiknya,” tulis dia.
JA Laporkan Tulisan
Merasa namanya tengah diseret dan dicemarkan, Irjen Johni Asadoma sontak melaporkan akun Facebook tersebut ke Polda Nusa Tenggara Timur. Jenderal polisi bintang dua tersebut mengaku tidak tahu menahu dengan postingan yang tiba-tiba menyudutkan dirinya itu.
“Iya saya mau buat LP karena ini betul-betul pembunuhan karakter,” ujar Johni ketika dikonfirmasi, Senin 28 Desember 2020.
Jenderal polisi bintang dua ini mengaku tidak tahu menahu terkait postingan tersebut. “Saya tidak terima. Saya tidak tahu apa-apa tapi dirusak nama saya seperti ini,” papar mantan Wakapolda NTT ini.
Discussion about this post