DETAIL.ID, Jakarta – Menteri Kesehatan Peru Pilar Mazzetti mengundurkan diri akibat skandal vaksin corona yang menjerat mantan presiden Peru, Martin Vizcarra.
Sebelumnya, Vizcarra diam-diam telah menerima vaksin Covid-19 dari perusahaan asal Tiongkok Sinopharm sejak tahun lalu.
Berdasarkan pemberitaan Peru TV, Pilar Mazzetti telah melayang surat pengunduran diri kepada presiden yang saat ini bertugas, Francisco Sagasti pada Jumat 12 Februari.
Namun pemerintah Peru belum memberikan penjelasan lebih lanjut tentang pengunduran diri Mazzetti.
Muncul spekulasi bahwa keputusan ini diambil menyusul pemberitaan media setempat bahwa Vizcarra telah menerima vaksin Covid-19 dari perusahaan asal Tiongkok pada Oktober tahun lalu. Media menduga Mazzetti mengetahui hal tersebut.
Dilansir dari AFP, salah satu media di Peru melaporkan bahwa vaksinasi tersebut berlangsung hanya beberapa minggu sebelum Vizcarra dimakzulkan dan dicopot dari jabatannya.
Namun, Vizcarra bersikeras ia hal itu dilakukan karena ia mengajukan diri untuk ambil bagian dalam uji coba vaksin Sinopharm.
“Saya membuat keputusan yang berani untuk bergabung dengan 12.000 sukarelawan,” kata Vizcarra.
Dalam kasus ini, Vizcarra juga merahasiakan keikutsertaan istrinya yang turut menerima vaksin covid-19.
Sementara itu, Mazzetti yang kala itu menjabat sebagai menteri kesehatan mengatakan bahwa ia tidak tahu apa-apa terkait kasus yang menyangkut mantan atasannya tersebut.
Ia melanjutkan pemerintah tidak boleh ikut serta dalam uji coba agar tidak mengganggu pengambilan keputusan.
Selanjutnya, pemerintah Peru akan melantik pengganti Mazzetti pada Sabtu 13 Februari waktu setempat. Ini menjadi pengangkatan menteri kesehatan kelima sejak pandemi pertama kali muncul di Peru.
Hingga kini, pemerintah Peru terus menggalakkan program vaksinasi massal untuk menghadapi gelombang kedua covid-19.
Dalam tahap awal pemerintah Peru telah menerima 300.000 dosis vaksin dari Sinopharm yang bermarkas di China pada Selasa 9 Februari yang lalu.
Hingga saat ini, pemerintah Peru baru mengimunisasi petugas kesehatan dan belum ada mengumumkan lebih lanjut terkait rencana pemberian vaksin untuk warga yang lebih luas.
Pemerintah Peru juga mengalami keterbatasan tempat tidur dan tabung oksigen untuk merawat pasien covid-19 yang memiliki masalah pernapasan.
Data terakhir menunjukkan terdapat 1,2 juta kasus virus Corona dan lebih dari 43.000 orang meninggal dunia.
Discussion about this post