Connect with us

DAERAH

Dari Tanah “Asin”, Anggur Manis Tungkal Siap Mendunia

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Kualatungkal – Malwinsyah adalah salah satu orang yang pantang menyerah. Di tanah yang terkenal asin karena sejajar dengan permukaan laut, ternyata dia berhasil mengembangkan perkebunan anggur sejak tahun 21 tahun silam.

“Berawal sebatas hobi berkebun. Kebetulan anak saya suka makan anggur. Makanya saya mulai menanam anggur sejak tahun 2001 akhirnya sampai sekarang,” katanya pada Rabu, 24 Maret 2021.

Malwinsyah tinggal di Jalan Parit 9, RT 15 Dusun Makmur, Desa Tungkal I, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjungjabung Barat atau sekitar 2,5 jam dari Kota Jambi lewat perjalanan darat.

Di sana kita akan menjumpai sebelas pohon anggur milik Malwinsyah. Dalam satu pohon tersebut rata-rata mampu menghasilkan sekitar 50 kg anggur. “Jadi ada 11 pohon yang ada ini tinggal kalikan saja,” ujarnya.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” newsticker_background=”#dd1616″ newsticker_text_color=”#000000″]

https://youtu.be/-R1lyEXshIg

Menurut Malwinsyah, masa panen anggur bisa sampai 135 bulan. Selama itu pula, pohon anggur mesti dirawat khusus agar buahnya berkualitas dan memiliki rasa yang nikmat.

Dulu, ia sering diejek banyak orang. Ia tak pernah menyerah. Justru bagi dirinya, ejekan itu menjadi motivasinya untuk tetap berjuang menanam anggur. “Di sini tanahnya asin, banyak orang yang tak percaya bahwa anggur bisa hidup di sini,” ucapnya.

Ia sampai meneliti 36 jenis bibit anggur ke laboratorium. Hasilnya, 11 jenis anggur yang dimungkinkan cocok dengan iklim dan kondisi tanah di Tanjungjabung Barat khususnya Kualatungkal yang tergolong dataran rendah.

“Itu pun harus dilakukan dimodifikasi lagi seperti stek dan lainnya,” katanya. Dari 11 jenis anggur itu, ia merekomendasikan dua jenis yaitu Jupiter dan Ninel.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical” newsticker_background=”#dd1616″ newsticker_text_color=”#000000″]

Alhasil, selain menanam dan menjual buah anggur, Malwinsyah juga menjual bibit anggur. Selain memenuhi pesanan lokal, ia juga kerap menjual hingga ke Malaysia.

Satu batang bibit, biasanya dia jual hingga Rp350 ribu. “Kita rawat selama 25 hari, baru bisa diambil konsumen,” ujarnya.

Dari sisi rasa, kata Malwinsyah, lebih manis dan dari sisi buah, lebih besar. Bahkan, satu rumpun buah, jumlahnya lebih banyak. “Beratnya per rumpun 3 gram bahkan bisa satu kilo, tergantung kita yang mengatur buahnya,” ucapnya.

Ia berkata bahwa dari hasil menjual buah anggur sebenarnya belum bisa

Jika dihitung dari hasil buah saat ini belum bisa memberikan keuntungan lebih. Namun, menurutnya, paling tidak dapat memberikan kepuasan dan hidup.

Anda mau mencoba?

DAERAH

Bendera Raksasa Santri Kauman Curi Perhatian di Pawai HUT RI ke-80 Padang Panjang

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Padang Panjang — Suasana kemeriahan menyelimuti Kota Padang Panjang pagi ini. Jalanan yang biasanya ramai dengan aktivitas warga, kini dihiasi oleh ribuan peserta pawai alegoris dari berbagai sekolah dan instansi di Padang Panjang, Batipuh, dan Sepuluh Koto pada Senin, 18 Agustus 2025.

Sorak-sorai, dentuman musik, dan kibaran bendera merah putih menandai semangat peringatan HUT RI ke-80. Salah satu peserta yang paling mencuri perhatian adalah kontingen dari Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, yang tampil dengan gagah membawa bendera raksasa berukuran 15×3 meter, mengibarkan semangat nasionalisme di tengah keramaian.

Pawai dibuka secara resmi oleh Wali Kota Padang Panjang, yang memberikan sambutan penuh semangat tentang pentingnya memaknai kemerdekaan dengan karya nyata. Ratusan santri Pesantren Kauman Muhammadiyah turut memeriahkan acara dengan berbagai atribut khas, mulai dari seragam organisasi, pakaian adat Minangkabau, hingga barisan Hizbul Wathan yang kompak. Beberapa santri juga memeragakan tokoh-tokoh legendaris seperti Buya Hamka dan Buya AR Sutan Mansur, menghidupkan kembali semangat perjuangan para ulama-pejuang bangsa.

Perjalanan pawai dimulai dari kompleks Pesantren Kauman Muhammadiyah menuju Lapangan Anas Karim, tempat seluruh peserta berkumpul. Dari sana, rombongan bergerak mengelilingi kota, melewati Pasar Kuliner, Jalan Jenderal Sudirman, Pasar Pusat Pertokoan, Kelurahan Balai-Balai, dan berakhir di Gor Chatib Sulaiman Bancah Laweh. Sepanjang perjalanan, sorakan warga yang menyaksikan dari pinggir jalan menambah semarak suasana.

Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah, Dr. Derliana, M.A., menyampaikan kebanggaannya atas partisipasi santri dalam pawai ini.

“Ini adalah bentuk pendidikan karakter sekaligus pengabdian santri kepada bangsa. Melalui pawai alegoris, kami ingin menanamkan nilai-nilai perjuangan, persatuan, dan kecintaan terhadap tanah air. Bendera besar yang kami bawa adalah simbol bahwa generasi pesantren siap mengibarkan semangat Indonesia di manapun berada,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu santri peserta, Fajar, mengungkapkan antusiasmenya.

“Ini pengalaman pertama saya ikut pawai sebesar ini. Sangat membanggakan bisa turut serta memeriahkan HUT RI dengan membawa bendera besar. Rasanya seperti ikut mengangkat nama pesantren dan Indonesia sekaligus,” ucapnya dengan senyum lebar.

Pawai alegoris ini bukan sekadar parade, melainkan media edukasi untuk menanamkan nilai-nilai sejarah dan nasionalisme. Pesantren Kauman Muhammadiyah sengaja menghadirkan tokoh-tokoh seperti Buya Hamka dan Buya AR Sutan Mansur untuk mengingatkan generasi muda akan kontribusi ulama dalam perjuangan kemerdekaan. Bendera raksasa yang dibawa juga menjadi simbol bahwa kemerdekaan harus dijaga bersama dengan semangat gotong royong.

Dengan semangat “Bersatu Berdaulat”, pawai ini menjadi bukti bahwa generasi muda, khususnya santri, tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan mengisi kemerdekaan dengan karya nyata. Semoga di usia ke-80 ini, Indonesia semakin kuat, maju, dan berdaya saing di kancah global.

Reporter: Diona

Continue Reading

DAERAH

Gema Proklamasi di Puncak Gagoan, Pesantren Kauman Muhammadiyah Buktikan Komitmen Cinta Tanah Air

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Padang Panjang – Di antara hamparan hijau pepohonan dan udara sejuk yang menyelimuti Puncak Gagoan, Paninggahan, Kabupaten Solok, Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Upacara yang digelar pada Minggu, 17 Agustus 2025 itu berlangsung khidmat, diikuti oleh seluruh unsur pimpinan pesantren, Badan Pembina Pesantren (BPP), serta Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat.

Sebanyak 80 santri yang tergabung dalam Dewan Penghela (DP) dan Dewan Kerabat (DK) Kepanduan Hizbul Wathan Pesantren Kauman turut memeriahkan upacara tersebut. Drs. Apris, M.M, Ketua Badan Pembina Pesantren Kauman yang juga Kwartir Pusat Gerakan kepanduan Hizbul Wathan, bertindak sebagai inspektur upacara, sementara Dr. Derliana, M.A, Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, membacakan teks Proklamasi dengan penuh semangat kebangsaan.

Dalam wawancaranya, Dr. Derliana, M.A menyampaikan kebanggaannya atas semangat para santri yang turut memperingati hari bersejarah ini.

“Upacara ini bukan sekadar seremonial, tetapi pengingat bahwa kemerdekaan harus diisi dengan pembangunan karakter dan intelektualitas generasi muda, khususnya santri, sebagai penerus bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Drs. Apris, M.M menekankan pentingnya nilai-nilai kemandirian dan kebangsaan dalam pendidikan pesantren.

“Kami berharap para santri tidak hanya pandai mengaji, tetapi juga menjadi pemimpin yang berintegritas, mencintai tanah air, dan siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia,” tuturnya.

Upacara ditutup dengan taujih (wejangan) berkemajuan yang disampaikan oleh Dr. Bakhtiar, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat. Dalam pesannya, ia mendorong para santri untuk menjadi “generasi unggul yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, siap memimpin Indonesia di masa depan,” ujarnya.

Upacara di Puncak Gagoan ini menjadi simbol harmoni antara kecintaan pada alam, semangat kebangsaan, dan visi pendidikan pesantren yang berorientasi pada kemajuan. Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang kembali meneguhkan komitmennya dalam mencetak kader bangsa yang religius, cerdas, dan berjiwa patriotik.

Reporter: Diona

Continue Reading

DAERAH

Sumbar dan Jambi Siap Bersinergi Jadi Tuan Rumah PON 2032

DETAIL.ID

Published

on

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah (pakai topi merah) saat melepaskan peserta jalan sehat peringati HUT RI ke 80, Sabtu, 16 Agustus 2025. (ist)

DETAIL.ID, Padang – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, membuka wacana untuk mengusulkan daerahnya bersama Provinsi Jambi sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXIII tahun 2032.

Gagasan tersebut lahir setelah Mahyeldi melakukan pertemuan dengan Gubernur Jambi, Al Haris, beberapa waktu lalu. Menurut Mahyeldi, sinergi antarprovinsi dinilai menjadi langkah strategis untuk mempercepat peremajaan fasilitas olahraga yang kini sudah mulai membutuhkan renovasi besar-besaran.

“Kemarin kita bicara dengan Gubernur Jambi, kita sama-sama menyadari sejumlah fasilitas olahraga di kedua daerah memang sudah perlu direnovasi agar tetap layak. Anggaran daerah terbatas, karena itu salah satu cara untuk mempercepat perbaikan adalah dengan mengajukan diri sebagai calon tuan rumah PON, dengan harapan ada dukungan APBN untuk pembiayaan peremajaan,” ujar Mahyeldi di Padang, Sabtu, 16 Agustus 2025.

Mahyeldi menegaskan, hingga saat ini usulan resmi ke KONI Pusat dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memang belum disampaikan. Wacana tersebut masih dalam tahap kajian bersama antara Pemerintah Provinsi Sumbar dan Jambi.

“Kendati kita berharap dukungan penuh dari pemerintah pusat, tentu kita juga perlu menghitung dan mengkaji dukungan apa saja yang bisa disiapkan daerah sebagai pendamping,” katanya.

Rencana pengajuan sebagai tuan rumah bersama PON 2032 ini sekaligus menjadi momentum bagi Sumbar dan Jambi untuk meningkatkan kualitas sarana olahraga, memperkuat kolaborasi antarwilayah, serta membuka peluang percepatan pembangunan sektor lain yang terkait dengan event olahraga berskala nasional.

Reporter: Diona

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs