DETAIL.ID, Jambi – Direktur Eksekutif Lembaga Riset Politik Public Trust Institute (Putin), Pahrudin menyebutkan angka partisipasi pemilih pada PSU 27 Mei 2021 ini bisa turun dari Pilgub Jambi 9 Desember 2020 lalu.
Sementara angka golput bisa meningkat drastis, dan sebaiknya partisipasi pemilih justru bisanya naik, bahkan mencapai 90 persen, jika adanya politik uang.
Data Lembaga Riset Politik Putin dari Universitas Nurdin Hamzah itu, berdasarkan hasil survei mereka selama 3 hari menjelang PSU Pilgub Jambi.
Naiknya angka golput warga Jambi ini, kata Pahrudin, lantaran berbagai persoalan, seperti Covid-19, hingga kejenuhan warga dalam pemilukada nanti.
“Dari hasil survei kita selama 3 hari, dari tanggal 17-19 Mei 2021 itu, angka golput sangat tinggi, sekitar 14 persen. Angka ini lebih besar ketimbang pilkada 2020 lalu. Sementara belasan persen lainnya belum menyatakan pilihannya di PSU Pilgub Jambi nanti,” ujarnya.
“Angka partisipasi bisa naik karena adanya politik uang yang secara masif. Jadi artinya masyarakat datang ke TPS itu memilih bukan karena memilih pemimpin dari hati nurani,” kata Pahrudin, Rabu 26 Mei 2021.
Pahrudin juga menyebut, hanya 69 persen angka partisipasi pemilih di PSU nanti. Jumlah ini jauh turun dari Pilgub lalu.
Ia mencatat, Pilkada 2020 saja angka partisipasi itu di angka 72 sampai 73 persen dibandingkan saat PSU nanti yang hanya di prediksi 69 persen.
“69 persen angka pemilih ini juga dapat disebut sebagai bentuk kemungkinan besar warga yang memilih, namun belum tentu memilih. Kalau dibanding tahun lalu berkurangnya itu 4 persenanlah,” tutur dia.
Discussion about this post