DETAIL.ID, Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengizinkan penggunaan darurat vaksin Covid-19 Moderna pada Jumat 30 April 2021.
“Tujuannya adalah untuk membuat obat-obatan, vaksin dan diagnosa tersedia secepat mungkin untuk mengatasi keadaan darurat,” kata WHO dalam sebuah pernyataan.
Dilansir dari Reuters, Asisten Direktur Jenderal WHO Mariangela Simao mengatakan penting untuk memiliki lebih banyak vaksin yang tersedia karena masalah pasokan.
Termasuk dari India, sumber utama vaksin untuk program berbagi vaksin COVAX global.
Moderna mengklaim vaksinnya memiliki tingkat efikasi lebih dari 90 persen terhadap semua kasus Covid-19, dan 95 persen terhadap kasus Covid-19 dengan kategori parah.
Minggu ini, vaksin asal Cambridge, Massachusetts itu, mengumumkan rencana perluasan jaringan produksi untuk meningkatkan kapasitasnya hingga tiga miliar dosis pada tahun 2022.
Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) WHO telah merekomendasikan vaksin Moderna untuk semua kelompok usia 18 tahun ke atas, pada Januari lalu.
Vaksin Pfizer dan BionTech, vaksin mRNA seperti Moderna, adalah vaksin pertama yang mendapatkan daftar penggunaan darurat WHO pada saat-saat terakhir tahun 2020.
Sejak itu, WHO telah menambahkan vaksin dari AstraZeneca-SK Bio, Serum Institute of India dan vaksin Johnson & Johnson ke dalam daftar yang telah disetujuinya.
Namun, Badan kesehatan PBB masih mempertimbangkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi China, seperti Sinopharm dan Sinovac setelah adanya perpanjangan peninjauan.
Diketahui, keputusan mengenai kedua vaksin asal China itu akan jatuh tempo pada akhir pekan depan.
Discussion about this post