DETAIL.ID, Tebo – Sebanyak 21 dari 37 Pengurus Cabang Olahraga (Cabor) di Kabupaten Tebo, sampaikan mosi tidak percaya terhadap Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tebo, Robi Harja.
Mosi tidak percaya tersebut disampaikan langsung oleh para pengurus Cabor kepada Bupati Tebo, Sukandar, Selasa, 6 Juli 2021.
Hal ini dilakukan karena kekecewaan pengurus Cabor terhadap kinerja Ketua KONI Tebo yang menunda pelaksanaan Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Tebo, sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Ketua KONI Provinsi melalui Surat Keputusan Perpanjangan Ketua KONI Tebo.
“Kami menghendaki segera dilaksanakan Musorkab sesuai amanat Surat Keputusan Perpanjangan KONI Tebo yang dikeluarkan oleh Pengurus KONI Propinsi Jambi nomor 19 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Masa Bhakti Kepengurusan Penggantian Antar Waktu KONI Kabupaten Tebo Masa Bhakti 2017 -2021 tanggal 19 Mei 2021,” kata salah seorang perwakilan pengurus Cabor Kabupaten Tebo, H. Hafiz dalam konferensi pers hari ini.
Dengan mosi tidak percaya ini, Hafiz mengatakan, seluruh Cabor yang terkait mosi tidak percaya ini secepatnya akan berkoordinasi dan beraudiensi dengan pengurus KONI Provinsi.
“Kita akan minta petunjuk dan arahan sama pengurus KONI Provinsi soal langkah apa yang harus kita dilakukan agar segera dilakukan Musorkab sesuai dengan AD/ART. Hal ini sebagai mana yang telah di SK kan oleh KONI Provinsi,” kata dia.
Hal yang sama juga dikatakan Ketua Cabor Tarung Derajat Kabupaten Tebo, Umar. Dia menegaskan, mosi tidak percaya ini disampaikan karena kegagalan Ketua KONI Tebo untuk melaksanakan Musorkab. Di mana, ujar dia, dominan Cabor menginginkan segera dilaksanakan Musorkab KONI Tebo.
“Dominan Cabor di bawah binaan KONI Tebo kecewa dengan kepemimpinan Robi Harja, sehingga kami menilai KONI Tebo di bawah kepemimpinan Robi Harja tidak berkembang. Karena itu, kami dari 21 Cabor menginginkan agar segera dilaksanakan Musorkab,” ujarnya.
Ketua Cabor Petanque Kabupaten Tebo, Nobon menjelaskan, kronologis munculnya mosi tidak percaya berawal dari undangan rapat KONI Tebo pada 20 Maret 2021 kemarin. Pada rapat tersebut membahas persoalan Musorkab dan pembentukan Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP).
Pada rapat ditetapkan lima orang TPP yakni Ketua, Sekretaris dan tiga orang anggota. SK penetapan TPP tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua KONI Tebo.
“Ketua TPP Irza, Sekretarisnya langsung sekretaris KONI Tebo, tiga orang anggota salah satu adalah saya,” kata dia.
Waktu berjalan, TPP langsung bekerja mengikuti prosedur dan mulai menetapkan persyaratan-persyaratan penjaringan dan penyaringan bakal calon.
“Kita telah melaksanakan dua kali rapat. Pada rapat tersebut kita sepakati pendaftaran calon dimulai tanggal 9-20 Juni 2021,” ujarnya.
Namun, hingga akhir pendaftaran tepatnya tanggal 20 Juni 2021, yang mendaftar hanya satu orang. Sementara, pada malam tanggal 19 Juni muncul surat dari Ketua KONI Tebo.
“Suratnya tanpa nomor tapi ditandatangani oleh Robi Harja sendiri. Pada surat itu meminta perpanjangan masa penjaringan dan penyaringan bakal calon Ketua KONI Tebo,” kata Nobon.
Seharusnya lanjut Nobon, hasil kerja TPP dilaporkan kepada panitia Musorkab. Namun, panitia Musorkab sama sekali tidak dibentuk.
“Pada rapat tanggal 20 Maret 2021 lalu, sudah kita tanyakan dan kita ajak untuk membentuk COC, namun Ketua KONI menyebutkan itu bukan ramahnya Cabor tapi ranahnya pengurus KONI. Namun sampai sekarang panitia Musorkab tidak dibentuk. Jadi hasil kerja TPP kita sampaikan kepada Ketua KONI Tebo,” ucapnya.
Selanjutnya pada tanggal 22 Juni 2021 dilaksanakan rapat kerja KONI Tebo. Rapat yang seharusnya membahas soal Musorkab justru yang dibahas di luar subtansi. Hal ini membuat pengurus Cabor keluar dari ruang rapat.
“Dari 26 Cabor yang ikut rapat, 23 Cabor keluar. Saat itu sempat terjadi kisruh bahkan sampai ada yang kejar-kejaran. Intinya kawan-kawan Cabor minta segera dilaksanakan Musorkab,” kata dia.
Reporter: Syahrial
Discussion about this post