DETAIL.ID, Jambi – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim puji Gubernur Jambi, Al Haris. Pujian ini diberikan, lantaran capaian vaksinasi di Provinsi Jambi cukup tinggi.
Dikatakan Nadiem, untuk di Kota Jambi saja, sudah 87 persen masyarakat yang sudah divaksinasi.
“Jadi ini suatu pencapaian yang luar biasa. Saya mengapresiasi sebesar-besarnya kepada pak Gubernur dan Walikota yang telah mendorong proses Vaksinasi di area Jambi ini secara serentak berbagai macam bidang. Karena yang terpenting sekarang pak, anak-anak kembali ke sekolah tatap muka. Walaupun dengan protokol kesehatan, tapi pada saat ini kita harus akselerasi anak-anak tatap muka. Dari PAUD hingga Perguruan Tinggi,” kata Nadiem.
ArtikelTerkait
Nadiem menambahkan, daerah yang sudah level 1 dan 3 agar melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.
Menurutnya Presiden Joko Widodo langsung yang memberikan arahan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Itu arah langsung dari Pak Presiden untuk segera melaksanakan tatap muka terbatas. Bagi sekolah-sekolah sesuai dengan SKB 4 menteri kita, bagi sekolah yang guru-gurunya sudah di Vaksinasi lengkap, itu artinya wajib melaksanakan tatap muka terbatas,” tambahnya.
Kata Nadiem, walaupun bagi adik-adik berumur 12 tahun belum bisa divaksin. Merekalah yang paling membutuhkan sebenarnya tatap muka terbatas.
“Adik-adik PAUD sama adik-adik SD. Jadi tolong, Vaksinasi mengejar PTM jangan PTM mengejar Vaksinasi. Itu arahan dari kami dan permintaan besar,” ujarnya.
Selain itu, Nadiem berharap bahwa untuk beberapa hari dan minggu ke depan, untuk PAUD dan SD sudah mulai dilaksanakan tatap muka terbatas.
“Tentunya bagi masyarakat di Jambi harus diketahui bahwa vaksin itu aman. Saya sekeluarga semuanya sudah divaksin,” tutupnya.
Sementara, Gubernur Jambi, Al Haris mengucapkan terima kasih atas kunjungan Menteri ke Jambi ini.
“Kami menyambut karena spiritnya semua sudah semangat untuk sekolah tatap muka,” kata Al Haris.
“Kita sadar sekolah tatap muka face to face ini sangat penting, karena fenomena sekolah daring cukup merusak siswa anak-anak kita di rumah,” ucapnya.
Discussion about this post