PERKARA
Ringkus Empat Pelaku, Satres Narkoba Polres Batanghari Amankan 1 Kg Ganja Kering
DETAIL.ID, Batanghari – Satuan reserse narkoba (Satreskoba) Polres Batanghari, Polda Jambi, berhasil meringkus empat orang pelaku penyalahgunaan peredaran gelap narkoba jenis ganja. Semua pelaku berjenis kelamin laki-laki.
Wakapolres Kompol Andi Zulkifli dalam gelaran konferensi pers mengatakan penangkapan empat pelaku berlangsung di lokasi berbeda. Lokasi pertama di Jalan MTQ RT 35 Kelurahan Muara Bulian, Kecamatan Muara Bulian.
“Pelaku pertama berinisial RDP dengan barang bukti ganja kering seberat 52,29 gram berdasarkan laporan polisi nomor LP A-153/IX/2021/SPKT.Satresnarkoba/Polres Batanghari/Polda Jambi tanggal 20 September 2021,” ucap Andi didampingi Kasat Narkoba Iptu Yan Efendi Pasaribu, Rabu 13 Oktober 2021.
Penangkapan RDP berlangsung sekira pukul 19.00 WIB berdasarkan informasi masyarakat adanya transaksi jual beli narkoba jenis ganja. Berbekal informasi itu anggota Opsnal langsung melakukan penyelidikan dan sekira pukul 20.00 WIB berhasil meringkus RDP.
“Pelaku RDP sedang mengendarai sepeda motor, selanjuntnya dilakukan penggeledahan badan dan pakaian. Petugas menemukan barang bukti ganja kering 1 paket dalam tas pinggang, 2 paket kecil diselipkan di pinggang dan 1 paket besar dibungkus kertas koran ditemukan dalam jok motor,” ujarnya.
Dari hasil keterangan RDP, ganja kering 3 paket dia beli dari seorang berinisial J (DPO) seharga Rp 300.000. Sedangkan satu paket besar ganja dia beli dari ESB seharga Rp 500.000. Petugas langsung bergerak mengejar pemasok ganja RDP.
“Sekira pukul 22.30 WIB petugas melakukan penangkapan terhadap tersangka inisial ESB dirumahnya BTN Citra Palem RT 18, Kelurahan Rengas Condong, Kecamataan Muara Bulian Kaabupaten Batanghari,” katanya.
Sewaktu petugas melakukan penggeledahan rumah ESB ditemukan ganja kering dalam kamar disimpan dalam 3 toples plastik seberat 54,6 gram. Berdasarkan keterangan ESB ganja kering dia peroleh dari MSH alias U.
“ESB dan MSH membeli ganja secara patungan. Uang ESB sebesar Rp 3 juta dan uang MSH sebesar Rp 1 juta,” ucapnya.
Tak berhenti disitu, petugas Opsnal Satreskoba kembali melakukan pengembangan hingga pukul 01.00 WIB tanggal 21 September 2021. Pelaku MSH alias U berhasil diringkus dirumahnya RT 11 Desa Sungai Buluh, Kecamatan Muara Bulian, Batanghari.
“Dari kediaman MSH petugas menyita ganja sebanyak 1 paket besar yang disimpan di dalam kantong plastik warna merah dan disimpan dalam kotak kaleng biskuit. Kaleng biskuit oleh MSH di kubur dalam tanah di kebun sawit belakang rumahnya,” ucap perwira satu melati ini.
Total ganja kering dari kediaman MSH, kata pria berdarah Bugis ini seberat 289,08 gram. Berdasarkan keterangan MSH, ganja diperoleh dengan cara membeli dari seseorang berinisial AS seharga Rp 4 juta seberat 1 kg atau sebanyak 1 bata (istilah bandar ganja).
“Selanjutnya dilakukan pengembangan perkara dan petugas melakukan penangkapan terhadap pelaku berinisial AS dirumah orang tuanya RT 05 Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Pemayung, Batanghari,” ucapnya.
Petugas tidak menemukan barang bukti ganja dari rumah orang tua AS. Namun dari keterangan AS, kata Andi, ganja kering dia dapat dengan cara membeli dari seseorang seharga Rp 4 juta yang kini berstatus DPO.
“Untuk sementara ini kita dapatkan informasi ganja kering mereka edarkan masih di sekitar Muara Bulian. Tapi tentunya informasi kemana merek akan mengedarkan akan kami dalami lebih lanjut,” katanya.
Terhadap empat tersangka disangkakan Pasal 114 ayat UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, ancaman kurungan penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun serta denda paling sedikit Rp 1 miliar dan paling banyak Rp 10 miliar.
Editor: Ardian Faisal
PERKARA
Korupsi Samsat Bungo: PTT Divonis Paling Berat, Mantan Kepala Divonis 2 Tahun Penjara
DETAIL.ID, Jambi – Mantan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Samsat Bungo tahun 2019, Hasanul Fahmi, divonis hukuman 2 tahun penjara dan denda Rp 50 juta dalam perkara korupsi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Vonis tersebut dibacakan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jambi pada Senin, 22 Desember 2025.
“Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Hasanul Fahmi dengan pidana penjara selama 2 tahun dan denda Rp 50 juta,” ujar Ketua Majelis Hakim membacakan amar putusan.
Selain Hasanul Fahmi, majelis hakim juga membacakan putusan terhadap enam terdakwa lainnya yang terlibat dalam perkara yang sama. Kasi Pelayanan Samsat Bungo tahun 2019, Irniyanti divonis pidana penjara 2 tahun dan denda Rp 50 juta. Vonis serupa juga dijatuhkan kepada Bendahara Penerimaan Samsat Bungo, Muhammad Sabirin yang dihukum 2 tahun penjara dan denda Rp 50 juta.
Sementara itu, hukuman lebih berat dijatuhkan kepada Pegawai Tidak Tetap (PTT) Badan Keuangan Daerah Samsat Bungo, Asep Hadi Suganda. Ia divonis pidana penjara selama 6 tahun dan denda Rp 200 juta, serta diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 1,2 miliar.
“Apabila tidak mampu membayar uang pengganti, maka harta bendanya disita oleh jaksa atau diganti dengan pidana penjara selama 2 tahun,” kata hakim.
Terdakwa lainnya, pekerja harian lepas UPT Samsat Bungo, Riki Saputra dijatuhi hukuman 4 tahun penjara dan denda Rp 100 juta. Ia juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 309.397.300, dengan ketentuan apabila tidak dibayar maka harta benda disita atau diganti pidana penjara selama 6 bulan.
Petugas keamanan Jasa Raharja Samsat Bungo, Muhammad Suhari divonis pidana penjara selama 2 tahun 6 bulan dan denda Rp 50 juta.
Sementara kasir Bank Jambi yang ditempatkan di Samsat Bungo, Marwanto dijatuhi hukuman pidana penjara 5 tahun 4 bulan dan denda Rp 100 juta. Ia juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 309.337.300 dengan ketentuan apabila tidak dibayarkan maka harta bendanya disita atau diganti pidana penjara selama 6 bulan.
Adapun kasus korupsi Pajak Kendaraan Bermotor di UPTD Samsat Bungo tahun 2019 yang melibatkan tujuh terdakwa tersebut mengakibatkan kerugian keuangan negara yang ditaksir mencapai Rp 1,9 miliar.
Reporter: Juan Ambarita
PERKARA
Lima Bulan Usai Lahan Terbakar, Pemilik Lahan 189 Hektare di Gambut Jaya Ini Ditetapkan Tersangka
DETAIL.ID, Jambi – Pemilik lahan sawit terdampak karhutla berinisial E di Desa Gambut Jaya, Kec Sungai Gelam, Kab Muarojambi akhirnya resmi berstatus tersangka setelah 5 bulan kasusnya bergulir di tangan polisi.
Sebelumnya tim gabungan berjibaku melakukan operasi pemadaman selama berhari-hari di lahan gambut yang baru ditanami sawit tersebut pada akhir Juli lalu.
Kini, Dir Krimsus Polda Jambi Kombes Pol Taufik Nurmandia mengungkap bahwa penyidik Sub Dit Tipidter Polda Jambi telah memeriksa sejumlah 23 saksi dan 4 ahli.
Penyidik, kata dia, juga telah melakukan gelar perkara berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, ahli dan sejumlah barang bukti di TKP.
“Berdasarkan hasil gelar perkara, kita menetapkan tersangka pemilih lahan berinisial E,” ujar Kombes Pol Taufik Nurmandia pada Senin kemarin, 22 Desember 2025.
Berdasarkan perhitungan BPN, karhutla tersebut terjadi pada areal lahan dengan total luas mencapai 189 hektare. Perluasan lahan untuk perkebunan sawit dengan cara membakar diduga sebagai pemicu dari insiden karhutla.
Sosok pemilik lahan berinisial E, yang berasal dari daerah Medan, Sumatera Utara tersebut kini terancam dengan sanksi berat dari UU No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Yakni ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan denda maksimal Rp 3 miliar.
Reporter: Juan Ambarita
PERKARA
Tangkap 2 Bandar Jaringan Medan, BNNP Jambi Musnahkan 61,785 Gram Sabu-sabu
DETAIL.ID, Jambi – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jambi memusnahkan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu seberat 61,785 gram di Kantor BNN Provinsi Jambi pada Senin kemarin, 22 Desember 2025.
Sebelum dimusnahkan, petugas melakukan uji keaslian terhadap barang bukti. Hasil pemeriksaan memastikan sabu tersebut merupakan narkotika golongan I.
Kepala BNN Provinsi Jambi Kombes Pol Rachmad Resnova mengatakan, barang bukti sabu-sabu itu berasal dari dua laporan kasus model (LKM) yakni LKM 012 dan LKM 018.
“Hari ini kita lakukan pemusnahan sabu-sabu sebanyak 61,785 gram,” kata Kombes Pol Rachmad.
Dalam pengungkapan kasus tersebut, BNN Jambi mengamankan dua tersangka yakni Eko Listiono dan Zainal Arifin. Keduanya ditangkap di wilayah Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.
Rachmad menyebut, kedua tersangka merupakan bandar narkotika yang berperan melakukan pengeceran sabu-sabu sebelum diedarkan.
“Mereka bandar, karena melakukan pengenceran,” ujarnya.
Lebih lanjut, kedua tersangka diketahui merupakan bagian dari jaringan narkotika asal Medan, Sumatera Utara. Saat ini BNN Jambi masih terus melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan lainnya.
“Kita akan terus kejar jaringannya,” katanya.
Dalam pemberantasan narkoba, BNN Jambi juga terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian serta melibatkan elemen masyarakat. Sebab menurut Kepala BNNP Jambi, masalah narkoba ini tidak bisa diselesaikan sendiri, melainkan harus melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Reporter: Juan Ambarita

