DETAIL.ID, Sumatra Barat – Ratusan warga masyarakat Kampung Lubuk Karak, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat tumpah ruah di pinggir Sungai Batang Tupang pada Selasa, 19 Oktober 2021.
Acara dimulai dengan membacakan doa dan membakar kemenyan. Selanjutnya diikuti oleh seluruh warga masyarakat masuk ke dalam sungai yang telah bersiap-siap untuk melepas jala.
Warga setempat menyebut kegiatan ini mengambil ikan di Lubuk Larangan. Tradisi mengambil ikan secara massal ini merupakan bagian dari tradisi lokal. Tradisi saat Maulid Nabi ini merupakan wujud kearifan budaya yang bertujuan untuk melestarikan alam serta menjaga kelangsungan makhluk hidup di dalamnya.
“Selain melestarikan budaya, agenda ini juga bertujuan untuk menjalin silaturahmi antar masyarakat sekaligus menjaga kekompakan,” ujar Ketua Pelaksana, Juanda M. Sikumbang.
Selain masyarakat setempat, hadir juga salah satu anggota DPRD Pasaman Barat, Ali Natsir atau yang akrab disapa Aciak. Ia tidak hanya hadir namun turut serta masuk ke sungai mengambil ikan.
Tidak itu saja, acara pengambilan ikan ini juga dihadiri dan diikuti oleh ratusan warga masyarakat yang datang dari beberapa kampung tetangga. Seperti Kampung Cubadak, Bancah Inai, Pasar Durian Kilangan dan lain-lain.
Menurut Azu Sikumbang, salah satu pemuda Lubuk Karak menyampaikan, secara ekologi dan kearifan budaya, lubuk larangan mencegah kerusakan lingkungan sungai, menjaga alam agar tidak terjadi pencemaran lingkungan lubuk larangan.
“Dengan mengambil seperti ini, bisa menumbuhkan semangat kekeluargaan, kekuatan gotong-royong yang menciptakan kekompakan masyarakat,” ujarnya.
Meski dilakukan secara bersama-sama, namun pelaksanaan pengambilan ikan pun ada aturan yang disepakati bersama. Masyarakat tidak ingin merusak alam yang telah mereka jaga tersebut. Mereka tidak boleh menebar racun.
Peralatan yang digunakan dalam memanen ikan di Lubuk Larangan dapat memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitarnya. Ikan ditangkap menggunakan peralatan tradisional seperti jaring dan senapan ikan tradisional. Hal ini bertujuan agar ikan-ikan berukuran kecil tidak tertangkap sehingga memiliki kesempatan untuk tumbuh dan bertelur.
Reporter: Yoggy Sikumbang
Discussion about this post