DETAIL.ID, Batanghari – Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Batanghari, Jambi, Digdo Tri Wicakseno berujar seleksi calon pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) 2022 sedikit berbeda dari tahun sebelumnya.
“Biasanya masing-masing sekolah bebas mengirim jumlah calon Paskibraka.
Tahun ini, ada pembatasan jumlah masing-masing sekolah dalam satu kecamatan mengirim lima pasang,” katanya dikonfirmasi detail, Senin 14 Maret 2022.
PPI Kabupaten Batanghari turun langsung melakukan seleksi calon Paskibraka tingkat kecamatan. Ia bilang tahun sebelumnya seleksi berpusat di Kabupaten Batanghari selama tiga hari.
“Seleksi tingkat kecamatan telah selesai dan kami tim seleksi turun langsung. Kalau dulu tiga hari, kalau tahun ini kami persempit menjadi dua hari,” ucapnya.
Seleksi calon Paskibraka tingkat Kabupaten Batanghari berlangsung di GOR Bulian Sport Center Muara Bulian. Total calon Paskibraka hasil seleksi dari 8 kecamatan sejak 27 Februari 2022 berjumlah 109 orang.
“Seleksi hari pertama ini tidak ada pengurangan. Pengurangan sekaligus pengumuman hasil seleksi calon Paskibraka 2022 dilakukan hari kedua,” ujarnya.
Dari 109 nama-nama calon Paskibraka 2022, cuma 38 nama yang akan diumumkan besok. Mereka terdiri dari 30 calon Paskibraka tingkat Kabupaten Batanghari dan 8 calon Paskibraka tingkat Provinsi Jambi.
“Khusus 30 calon Paskibraka Kabupaten, kemungkinan 15 putra dan 15 putri, tapi tak menutup kemungkinan juga 16 putra dan 14 putri atau sebaliknya,” katanya.
Tim seleksi masih akan melihat hasil pengumuman nama-nama 30 yang dinyatakan lulus. Kalau nantinya calon Paskibraka putra banyak lebih bagus, berarti jumlah putra akan lebih banyak.
“Sedangkan untuk tingkat calon Paskibraka tingkat provinsi berjumlah empat pasang,” ucapnya.
Digdo berujar seleksi hari pertama tes jasmani meliputi; lari, push up dan sit up. Selanjutnya ada tes lomba keterampilan baris-berbaris (LKBB). Masing-masing tes punya komposisi, LKBB 50 persen, tes jasmani 20 persen.
“Sedangkan komposisi tes wawancara 20 persen dan 10 persen penilaian dari media sosial dengan cara mengupload foto calon Paskibraka, masyarakat umum bisa memberikan penilaian melalui media sosial,” katanya.
Penilaian paling krusial bagi calon Paskibraka, kata Digdo adalah LKBB karena punya bobot nilai 50 persen. Ia bilang LKBB memang jadi Fokus penilaian, meski begitu tak mengesampingkan penilaian jasmani dan wawancara.
“Percuma kan kalau LKBB adik-adik ini bagus tapi fisik mereka lemah, tentu nanti akan memicu pingsan,” katanya.
PPI Kabupaten Batanghari benar-benar menerapkan standar seleksi guna menepis paradigma “Paskibraka titipan”. Ia tegas berkata, tinggi badan calon Paskibraka tahun ini tak bisa ditawar-tawar.
“Kalau dulu bisa jadi tinggi badan calon Paskibraka putri di bawah 160 cm, tapi kalau tahun ini kita standar tinggi putri 165 cm dan putra 170 cm. Jadi nanti kalau ada isu-isu tak benar, kami akan menepis dengan data hasil seleksi,” ucapnya.
Rapat internal tim seleksi telah mereka lakukan. Tidak semua kepengurusan PPI Batanghari masuk tim seleksi, melainkan cuma beberapa orang pemilik sertifikat pelatih yang berhak menyeleksi.
“Dengan begitu hasilnya akan lebih maksimal tahun ini. Mudah-mudahan nama-nama yang lulus besok bisa sukses sewaktu upacara pengibaran dan dan penurunan bendera HUT Kemerdekaan RI,” ujarnya.
Editor: Ardian Faisal
Discussion about this post