DETAIL.ID, Jambi – Hujan deras yang mengguyur Kota Jambi sering mengakibatkan genangan di beberapa titik. Seperti kejadian pada tanggal 24 Mei 2022, beberapa wilayah Kota Jambi terendam banjir. Parahnya, banyak masyarakat yang harus dievakuasi karena rumahnya tergenang air.
Menanggapi hal tersebut, media ini mengkonfirmasi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Jambi untuk memberikan keterangan. Kabid SDA Dinas PUPR Kota Jambi, M Yunius mengatakan bahwa pihaknya merupakan penanggungjawab untuk sektor sumber daya air di Kota Jambi. Baik sungai, drainase maupun penampungan air terakhir.
Mengacu kepada masterplan Dinas PUPR Kota Jambi tahun 2006, target utama yang dilakukan Pemkot Jambi adalah menanggulangi 19 titik banjir di Kota Jambi. M Yunius mengatakan sejauh ini pihaknya masih bekerja dengan baik dan melakukan pekerjaan yang bertahap.
“Titik-titik itu sudah bertahap kita kerjakan. Mulai dari pembersihan, normalisasi dan pembangunan fisik,” ujar M Yunius saat ditemui pada Senin, 6 Juni 2022.
Ia mengatakan, daerah yang signifikan terkena banjir saat itu bersumber dari sungai Asam. Tepatnya di pintu air Angso Duo terdapat gangguan aliran air karena tersumbat oleh sampah. Kepemilikan dan pengelolaan pintu air itu berada di Balai Wilayah Sungai Sumatera.
“Pada hari itu saya langsung cek ke lokasi. Di pintu air Angso Duo. Itu bangunan yang dibangun oleh pihak Balai Air. Ternyata ada gangguan sedikit, airnya terganggu oleh volume sampah yang menumpuk,” kata M Yunius.
Akibatnya terjadi perbedaan elevasi air sehingga tidak mengalir dengan lancar. Ia mengatakan pihaknya segera membangun komunikasi dengan BWSS agar membuka pintu air sehingga tidak terjadi genangan.
“Pintunya itu kan kecil-kecil. Saya bilang, jika sudah dibuka harus pertahankan atau jangan ditutup lagi. Artinya, jika tersumbat atau ada gangguan di situ maka efeknya akan masuk ke kota jambi,” ujar M Yunius
Ia mengatakan saat terjadi curah hujan tinggi, maka beberapa wilayah tergenang. Saat itu daerah yang tergenang air segera surut, namun wilayah yang agak lambat surut berada di daerah sungai tersebut.
“Saya cek ke lapangan, yang lainnya notabene magrib sudah tidak ada lagi, cuman di sungai Asam, karena di pintunya ada yang kurang lancar. Menurut prediksi saya kalau gangguan di titik itu sudah dikelola maka akan lancar,” ujar M Yunius.
Reporter: Frangki Pasaribu
Discussion about this post