DETAIL.ID, Medan – Sebanyak 11.717 ekor sapi di Sumatra Utara terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dan tersebar di 16 kabupaten/kota. Dari jumlah itu, 6.594 ekor di antaranya dinyatakan sembuh, sakit 5.065, serta mati 17 ekor.
Melihat hal ini, Gubernur Edy Rahmayadi membentuk Tim Satuan Tugas guna mempercepat penanganan PMK, dengan melibatkan TNI dan Polri.
“Saya melibatkan Polda dan TNI ini agar cepat kita tangani ini, segera ini kita jalan, ” kata Gubernur di Medan. Ia menyebutkan persoalan ini pun telah disampaikan ia saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan PMK Sumut di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Medan, Selasa 28 Juni 2022 sore.
Ia menilai seluruh pihak harus dilibatkan mengingat penyebaran PMK masih terjadi, meski relatif terkendali. Satgas Provinsi nantinya akan diketuai oleh Sekretaris Daerah Sumut.
Susunan Satgas juga akan memedomani bentuk Satgas yang dibentuk Pemerintah Pusat. “Saya mau ini cepat selesai. Mari kita bersama-sama cepat menangani ini, apalagi ini sudah dekat Iduladha,” kata Gubernur.
Gubernur mengaku telah meminta kepada Pemkab dan Pemko untuk melakukan deteksi dini dan melakukan penanganan isolasi terhadap hewan yang tertular.
Juga meminta agar Instruksi Mendagri Nomor 31 tahun 2022 tentang penanganan wabah PMK serta kesiapan hewan kurban jelang Hari Raya Iduladha dipedomani.
Tapi ia meminta masyarakat agar tidak panik. Apalagi PMK bisa disembuhkan dan jumlah hewan ternak yang mati sangat kecil. “Rakyat jangan stres, hanya 0,5% ternak yang mati,” kata Edy.
Ia juga telah meminta petugas kesehatan hewan terkait yang mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan agar tidak mempersulit masyarakat. Karena, jika sulit mendapatkan surat, akhirnya ada yang menjual hewan ternaknya secara sembunyi-sembunyi menghindari petugas yang berjaga di jalan, sehingga akhirnya tidak terkontrol.
Reporter: Heno
Discussion about this post