DETAIL.ID, Merangin – PT Krisna Duta Agroindo (KDA) di Kabupaten Merangin, Jambi tampaknya tidak benar-benar berkomitmen penuh dalam melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan saat audiensi bersama Komisi II DPRD Merangin, Pemkab setempat, dan DPD Apkasindo Merangin pada 12 Mei 2022 lalu.
Hal tersebut mulai mencuat setelah, Joko Wahyono ketua DPD Apkasindo Merangin mengungkap bahwa, PT KDA masih menerapkan harga TBS di bawah Rp 2.000 setelah hampir 2 minggu lebih semenjak larangan ekspor sawit dan produk turunannya dicabut.
“Ini salah satu yang mestinya harus menjadi target utama Forkompimda, kawal aspirasi masyarakat, koordinasi dengan serius ke PKS agar harga TBS bisa stabil lagi. Ini harga enggak sampe Rp 2.000, cuman Rp 1.800,” kata Joko Wahyono, Selasa 31 Mei 2022.
Sebelumnya, DPD Apkasindo Merangin beraudiensi dengan Komisi II DPRD Merangin beserta Pemkab Merangin yang juga dihadiri oleh beberapa PKS di Kabupaten Merangin.
Salah satunya yang turut menghadiri adalah PT KDA, yang saat itu sedang mogok menerima TBS petani dengan alasan imbas larangan ekspor. PT KDA pun diminta untuk kembali menerima TBS masyarakat dan membeli TBS masyarakat sesuai dengan harga penetapan Pokja Disbun Provinsi Jambi.
Namun hampir 2 minggu berlalu, situasi harga TBS yang tak kunjung menunjukkan perubahan positif pun akhirnya membuat Joko geram, ia bahkan mengatakan jika dalam waktu dekat akan kembali melaksanakan aksi unjuk rasa terhadap PT KDA.
“Aksi keprihatinan petani sawit jilid dua di Merangin akan menurunkan 10 ribu petani. Mintak cabut HGU KDA dan akan kepung Pemda,” ujar Ketua DPD Apkasindo Merangin, Joko Wahyono.
Namun terkait waktu, kapan tepatnya Joko beserta DPD Apkasindo Merangin turun aksi, ia belum dapat memastikan. “Masih dikoordinasikan dengan pengurus. Secepatnya,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post