DETAIL.ID, Medan – Sebelum menjadi Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi pernah aktif di TNI dan jabatan terakhirnya adalah Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Namun tidak ada yang tahu kalau kecintaan Edy Rahmayadi pada TNI dan Tanah Air semua berawal dari Praja Muda Karana atau disingkat Pramuka.
“Pendidikan Pramuka dapat membentuk kepribadian yang tangguh dan cinta Tanah Air. Saya akui, hasil didikan Pramuka yang saya dapatkan sejak SD-lah yang menjadi salah satu yang menghantarkannya menjadi prajurit TNI dan menjadi Gubernur Sumatera Utara saat ini,” kata Edy.
Hal itu ia ungkapkan saat membuka Rapat Kerja Kwartir Daerah (Raker Kwarda) Pramuka Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Sumatra Utara pada Kamis, 2 Juni 2022.
Kata dia, didikan Pramuka yang menjadikan dirinya sebagai seorang gubernur yang punya rasa cinta, sayang, kasih terhadap Tanah Air. “Semua saya dapat dari Pramuka,” ujarnya.
Sosok yang dipercaya menjadi Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka (Kamabida) Sumut ini menuturkan, sejak SD dirinya sudah mengikuti Pramuka.
Ia pun sudah terbiasa baris berbaris sebelum masuk tentara. Bahkan saat itu, Edy juga pernah mengikuti Jambore Nasional Pramuka ke-2 di Bumi Perkemahan Sibolangit, Deliserdang tahun 1977.
“Saya masuk ke hutan dilatih, saya sudah menguasai tali temali, saya menguasai kompas, jalan peta, hingga memperkuat saya sebagai prajurit,” kata Edy.
Dengan modal pendidikan itu, menurut Edy, pramuka sebenarnya bisa menjadi komando cadangan untuk membela negara.
“Terus kenapa ada perkemahan? Di situlah Pramuka ditempa menjadi pribadi-pribadi yang tangguh. Dalam rangka membela satu bangsa diperlukan jiwa-jiwa yang tangguh, karena itu dia harus dilatih, itulah dia bela negara,” ucap Edy.
Apalagi sebelum masa kemerdekaan, organisasi kepanduan sudah berkontribusi untuk Indonesia. Kini Pramuka bergerak mengisi kemerdekaan dengan berbagai kegiatan yang positif bagi generasi muda.
“Kegiatan Pramuka sudah eksis dan aktif melakukan perjuangan untuk memerdekakan Republik ini, setelah Republik merdeka Pramuka belum berhenti, sampai hayat di kandung badan, itulah Pramuka, jiwa-jiwa juang di situ,” kata Edy.
Di akhir sambutannya, Edy mengatakan pramuka merupakan gerakan yang tanpa pamrih. “Saudara-saudaraku, Pramuka tidak mengenal politik, Pramuka tak kenal kekuasaan, Pramuka adalah pengabdian pada bangsa dan negara,” ujar Edy.
Sementara itu, Ketua Umum Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Budi Waseso yang diwakili oleh Koordinator Wilayah I Bagian Sumatra, Jufri Effendi mengapresiasi Edy Rahmayadi yang selama ini telah mendukung gerakan Pramuka.
“Kami harap bantuan dan arahan gubernur terus berlanjut baik di tingkat daerah maupun tingkat cabang,” kata Budi Waseso dalam sambutannya.
Reporter: Heno
Discussion about this post