DAERAH
Dankel di Medan Johor Banyak Terserap ke Persoalan Infrastruktur

DETAIL.ID, Medan – Problem yang banyak terjadi di perkotaan adalah sarana dan prasarana yang tidak memadai, atau bahkan rusak. Situasi itu juga dialami Kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Di tengah keterbatasan karena anggaran sebelumnya banyak terserap untuk penanganan pandemi Covid-19, Walikota Medan Bobby Nasution tidak menyerah.
Satu per satu problem infrastruktur itu diurai oleh Bobby. Untuk tingkat kelurahan, menantu Presiden Jokowi ini menggunakan dana kelurahan (dankel) dan disalurkan langsung ke kelurahan.
Satu dari 20 kecamatan di Kota Medan yang sudah sukses menggunakan dankel itu adalah Kecamatan Medan Johor. Kepada para wartawan di Medan, Senin 8 Agustus 2022, Camat Chandra Dalimunthe menyebutkan secara umum Kecamatan Medan Johor sudah menyerap anggaran dankel sebanyak 59,65 persen dan umumnya diprioritaskan untuk jalan dan drainase.
“Penyeapan anggaran dankel sebanyak 59,65 persen itu adalah untuk Triwulan II tahun 2022 ini,” kata Chandra Dalimunthe.
Menurut Chandra, anggaran Dankel ini pergunakan untuk kegiatan fisik seperti pembetonan jalan dan pembangunan drainase serta pemberdayaan masyarakat.
Artinya, kata dia, dankel ini digunakan sesuai dengan tujuannya untuk pembangunan Kota Medan yang lebih baik ke depannya.
“Alhamdulillah sampai dengan TW II realisasi penggunaan Dankel sudah mencapai 59,65 persen. Selama ini kegiatan dankel berjalan lancar dan baik serta disambut baik masyarakat khususnya terhadap pembangunan infrastruktur baik pembetonan jalan maupun drainase,” katanya.
Ditambahkan Chanda Dalimunthe, dari enam kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Johor, hanya satu kelurahan yang serapan anggaran dibawah 50 persen atau 47,85. Kelurahan lainnya diatas 50 persen lebih, bahkan ada satu kelurahan yang penggunaan Dankel telah mencapai 70,71 persen.
“Saat ini sudah memasuki TW II, kita berharap di tahun ini penggunaan Dankel untuk infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat dapat terealisasi semuanya. Sehingga Dankel ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Kota Medan,” ujarnya.
Chandra Dalimunthe menjelaskan pekerjaan Infrastruktur melalui Dankel disamping merupakan usulan dari masyarakat, juga sebagai upaya dalam mewujudkan program prioritas Wali Kota Medan Bobby Nasution khususnya di bidang infrastruktur.
“Kita dukung dan turut mewujudkan program prioritas Pak Bobby Nasution di bidang infrastruktur melalui pembangunan jalan dan drainase menggunakan Dankel,” ucapnya.
Adanya Dankel ini, lanjut Candra Dalimunthe sangat bermanfaat bagi masyarakat karena pembangunan jalan dan drainase di jalan atau gang sempit dapat terwujud.
Artinya perbaikan jalan dan drainase di tingkat lingkungan maupun kelurahan sangat dibutuhkan masyarakat. Disamping itu kami juga melakukan pengawasan yang ketat agar pelaksanaan pekerjaan Infrastruktur berjalan dengan baik dan lancar.
Kata dia, bBentuk pengawasan yang dilakukan Kecamatan terhadap pekerjaan menggunakan dankel adalah dengan memantau langsung pekerjaan dan menggelar pertemuan evaluasi.
Selain itu pihaknya juga membentuk tim untuk melihat sejauh mana perkembangan pekerjaan yang menggunakan dankel. Ia menargetkan seluruh rencana pekerjaan yang menggunakan dankel dapat direalisasikan seluruhnya.
“Biar dankel itu dapat bermanfaat bagi masyarakat sebagaimana instruksi Walikota Bobby Nasution ,” katanya.
Sarianto, Warga Jalan Eka Rasmi, Gg Eka Rasmi 2, lingkungan VII, Kelurahan Gedung Johor, merasakan manfaat dari dankel untuk pembanguna infrastruktur.
Kata dia, dankel digunakan oleh pihak kelurahan untuk membangu jalan sehingga warga sangat bersyukur karena mobilitas menjadi lancar. Kata dia, sudah berpuluh tahun jalan di tempat mereka rusak parah.
Ungkapan syukur yang sama disampaikan Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Kelurahan Gedung Johor, Suyadi. Kata dia, awalnya warga menyampaikan usulan ke Pemko Medan terkait kondisi jalan yang rusak parah dan sangat tidak nyaman dilalui.
“Usulan masyarakat kami tampung dan sampaikan ke Kelurahan. Alhamdulillah di tahun ini usulan warga direalisasi dengan dengan menggunakan dankel jalan sepanjang 135 meter dan lebar 3 meter di Gg Eka Rasmi 2 ini sudah diperbaiki dan menjadi lebih nyaman dilalui,” kata dia.
Reporter: Heno
DAERAH
Parade Puisi Mahasiswa Universitas Merangin, Ini Kata Sastrawan Asia Tenggara

DETAIL.ID, Merangin – Parade puisi yang digelar oleh mahasiswa universitas Merangin (UM), prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang digelar di aula kampus Universitas Merangin.
Acara itu menampilkan pembacaan puisi, oleh mahasiswa mahasiswi UM, dengan membaca karya karya penyair Chairil Anwar dan karya sastrawan Yanto Bule dan Asro Almurthawy yang dikenal sebagai sastrawan Asia Tenggara.
Beragam gaya pembacaan dan juga pantun ditampilkan, dengan menghadirkan Wakil Rektor III Dr Ali Basroh, Dosen Bahasa Indonesian Wiko Antoni Mpd, Baitullah MPD dan Khairul Anwar Mpd.
Bukan hanya tampilan parade puisi, kegiatan tanya jawab proses kreatif para sastrawan Asro Almurthawy dan Yanto Bule yang sudah menulis puluhan buku.
“Kegiatan ini merupakan proyek mahasiswa mahasiswi prodi bahasa dan sastra Indonesia, dan bentuk nyata hasil pembelajaran di kampus,” kata Wiko Antoni pada Rabu, 2 Juli 2025.
Sementara itu Warek III UM, Dr Ali Basroh, mengatakan bahwa kegiatan parade puisi menjadi kegiatan yang menarik dengan menghadirkan langsung pelaku seni itu sendiri, seperti sastrawan yang ada.
“Kehadiran sastrawan Asia Tenggara, Asro Almurthawy dan Yanto bule, memberikan warna bagaimana proses kreatif mereka berkarya sehingga ilmu mereka bisa kita serap dan bisa di aplikasikan mahasiswa kita baik di kampus dan luar kampus,” ujar Ali.
Terpisah Asro Almurthawy sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan mahasiswa UM. Ia berharap kegiatan ke depan semakin baik dan menjadi agenda rutin kampus.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, Semoga ke depan makin baik dan anak anak UM bisa berkarya secara nyata,” kata Asro.
Citra Losa Ismail, Ketua Panitia Parade Puisi mengaku bangga dengan kegiatan yang dilaksanakan di aula kampus UM. Semua mahasiswa prodi bahasa dan sastra Indonesia semester IV, dengan dihadiri mahasiswa mahasiswi semester II kelas A, kelas B dan RPL.
“Terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya kegiatan parade puisi. Proyek kawan-kawan Prodi bahasa dan sastra Indonesia, semoga kegiatan berikutnya makin baik lagi, dan bisa menghasilkan ilmu dan pengalaman baru pada proses belajar di UM,” ucapnya.
Reporter: Daryanto
NIAGA
DBH Sawit Bagi Provinsi Jambi Alami Tren Penurunan Sejak 2023

DETAIL.ID, Jambi – Alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat bagi Provinsi Jambi tercatat mengalami tren penurunan sejak 2023 lalu.
Berdasarkan penjelasan Kadis Perkebunan Provinsi Jambi, Hendrizal, alokasi DBH Sawit untuk Provinsi Jambi senilai Rp 23 M untuk tahun 2025. Lebih kecil dari tahun sebelumnya yakni Rp 33 M. Padahal awalnya di 2023 alokasi dana mencapai Rp 38 M.
Menurut Hendrizal, pasca ditransfer ke kas daerah atau BPKPD duit DBH tersebut bakal diperuntukkan bagi pendataan, rencana aksi daerah tentang kelapa sawit berkelanjutan, hingga jaminan sosial bagi buruh tani sawit.
“Sejauh ini porsinya sesuai PMK 91, porsi maksimal 20% di bidang perkebunan. 80% untuk infrastruktur,” ujar Hendrizal, Selasa, 24 Juni 2025.
Dia pun menyoal porsi dana yang bersumber dari Pungutan Ekspor CPO yang ditetapkan oleh pusat tersebut. Sebab menurutnya jika peruntukan dana lebih difokuskan spesifik pada infratruktur semacam jalan usaha tani, tentu bakal lebih menopang produktivitas hasil perkebunan rakyat.
Sementara itu terkait program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), dimana insentif dana peremajaan sawit kini menjadi Rp 60 per hektar sejak September 2024 lalu. Kadis Perkebunan Provinsi Jambi tersebut menilai belum berdampak signifikan terhadap animo petani untuk ikut PSR.
“Kondisi di daerah beda-beda ya. Untuk petani yang lahannya cuman sedikit, misal cuman 2 ha dia ga akan mau. Karna ketika ditebang mau makan apa sampai 5 tahun. Beda dengan yang punya lahan luas,” katanya.
Adapun untuk tahun 2025, Disbun Provinsi Jambi menargetkan PSR seluas 14.100 hektar. Sebelumnya di tahun 2023 lalu, dari 10 ribu ha target PSR, terealisasi seluas 7800 ha atau sekitar 70% dari target.
“2025 target 14.100. Mestinya tercapai inikan masih proses. Yang lama itu tadi penyiapan status tanah. Itukan minimal 50 ha, anggota kelompok minimal 20. Kita optimislah, kalaupun tidak 100%, 70% mungkin terkejar,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
DAERAH
Pameran Seni Rupa Dulu, Kini dan Nanti, Seniman Tetap Berangkat dengan Biaya Sendiri

DETAIL.ID, Merangin – Pameran seni rupa satu kegiatan yang sangat dinanti para seniman. Khususnya para perupa di Merangin yang dikenal memiliki kekhasan sendiri dalam berkarya. Meskipun lolos kurasi dari ratusan peserta pameran yang diikuti oleh perupa se- Jambi namun lagi-lagi nasib para seniman Merangin dari dulu, kini dan nanti masih tetap berbiaya sendiri.
Dengan keterbatasan biaya yang dimiliki para perupa Merangin harus berjibaku menyisihkan biaya sendiri untuk berangkat mengikuti pameran Temu Karya Perupa se-Provinsi Jambi di Taman Budaya Jambi, yang digelar pada 23-29 Juni mendatang.
Lagi-lagi para perupa Merangin bisa meloloskan 16 lukisan dari ratusan peserta yang mengikuti seleksi.
“Ada sekitar 120 orang perupa se-Provinsi Jambi, yang ikut seleksi.Alhamdulillah Merangin ada 16 karya yang lolos kurasi dan bisa ikut pameran di Taman Budaya Jambi. Ini wujud kecintaan kita terhadap Kabupaten Merangin agar bisa sejajar dengan kabupaten lainya di Jambi,” kata Bayu Kumara, salah satu perupa Merangin pada Selasa, 24 Juni 2025.
Meskipun penuh dengan keterbatasan, semangat perupa Merangin tetap menyala hngga akhir kegiatan mendatang.
“Untuk konsumsi sehari-hari kami iuran, biar makan satu makan semua, pokoknya tetap semangat untuk menunjukkan perupa masih ada di Merangin ini,” ujarnya.
Sementara itu Asro Almurthawy, Ketua Dewan Kesenian Merangin mengaku prihatin atas tidak adanya perhatian dari dinas terkait terhadap para seniman Merangin khususnya perupa Merangin yang ikut pameran di ajang tahunan.
“Prihatin sekali. Dari dulu, kini dan nanti seniman di Merangin masih terpinggirkan. Kapan pemerintah akan peduli dengan mereka. Harusnya kalaupun tidak dibantu biaya, fasilitasi mereka untuk mengirim karya saja sudah luar biasa,” kata Asro Almurthawy, seniman yang karya tulisnya diakui di Asean ini.
Asro mendorong agar pemerintah daerah bisa menyediakan ruang berekspresi bagi para seniman Merangin, Jika perlu buat ajang pameran di Merangin agar Kabupaten Merangin makin diakui dunia luar.
“Mari sama-sama bersinergi membangun kesenian di Merangin, berikan ruang kepada mereka untuk mengekspresikan kegelisahan mereka lewat karyanya, Jika perlu buat pameran di Merangin, dan saya sangat yakin Bapak Bupati Merangin bisa mewujudkan mimpi-mimpi seniman Merangin,” ucapnya.
Sementara itu dari 15 perupa yang ikut pameran seni rupa di Taman Budaya Jambi adalah Yatno, Bayu Kumara, Alhendrady, Heri Garsi, Tallen Alfaru, Akio Naufalino Nugroho, Defifa Echa Shalwa, Algafabi Danu Hermansyah, Jauza,Sofia, Imam Rasid Daulay, Agi, Meinanda Salsabila Kusuma, Gia, dan Respati Rahmad Prabowo.
Reporter: Daryanto