DETAIL.ID, Muarojambi – Sebuah desa di pinggiran sungai Batanghari. Terbentang ribuan keramba yang dimanfaatkan masyarakat untuk budi daya ikan. Terletak di Desa Pematang Jering, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi.
Hampir 60 persen masyarakat di sini menggantungkan hidupnya dengan budidaya ikan. Terdapat beberapa jenis ikan yang dibudidayakan. Namun, ikan nila menjadi favorit masyarakat. Tak tanggung-tanggung, di sepanjang sungai di desa ini, terpasang 6.000 unit keramba ikan.
Hal itu diungkapkan oleh Rasyid, Kepala Desa Pematang Jering. Saat ditemui di kediamannya, ia mengatakan, Desa Pematang Jering merupakan penyuplai ikan nila terbesar di Provinsi Jambi. Hasil panen ikan nila dari desa ini dapat mencapai 15 ton per hari.
“Bisalah setiap hari panen. Sudah dipastikan ada yang panen setiap hari,” ujar Rasyid pada detail, Senin, 29 Agustus 2022.
Lebih lanjut, ia mengatakan selain dijual di dalam Provinsi Jambi, ikan nila dari Pematang Jering telah sampai ke Palembang, Sumatra Selatan.
“Di sini ada 3 dusun. 2 dusun masyarakat fokus ke keramba dan satu dusun lagi lebih ke perkebunan. Penghasilan masyarakat lebih dominan dari perikanan,” kata Rasyid.
Potensi yang dimiliki desa ini, tidak luput dari perhatian pemerintah. Ia mengatakan sejauh ini, telah ada batuan pemerintah seperti bantuan keramba, benih ikan, pakan dan perahu (ketek).
Di balik produksi ikan yang tergolong besar, tentu tidak terlepas dari risiko kegagalan. Ia mengatakan jika angka kehidupan ikan telah menurun drastis. Hal itu tidak terlepas dari kualitas air yang kian hari kian memburuk.
“Pas di musim kemarau atau air surut, itu sering mati. Angka hidupnya juga sudah kurang. Sekarang kalau kita tebar 6.000 ekor bibit ikan, panennya paling dapat 2.000 ekor. Faktornya, kita lihat air kita keruh, bisa juga karena limbah industri, perkebunan, ditambah lagi orang ngambil pasir di sepanjang sungai kita ini. Sudah itu, sungai kita ini juga semakin dangkal,” katanya.
Reporter: Frangki Pasaribu
Discussion about this post