DETAIL.ID, Jambi – Ditengah upaya untuk bangkit dari keterputukan akibat dihantam badai Covid 19. Para pebisnis property tampak harus bersabar lebih lama lagi. Hal itu dinilai tak lain disebabkan oleh kebijakan pemerintah dalam menaikkan tarif BBM.
Kenaikan BBM tersebut diungkap oleh salah satu pemain property di Jambi sangat berdampak terhadap laju pergerakan bisnis property. Salah satu segi yang paling terasa adalah bahan baku atau material.
“Indikatonya yang pertama membuat harga property naik kan material juga. Jadi kalau menurut saya sendiri sangat berpengaruh,” kata SM Pardosi, Direktur UC Real Property, Sabtu 17 Desember 2022.
Menurut Pardosi, kenaikan bahan baku konstruksi bangunan saat ini memang belum mencapai angka 5%. Namun yang menjadi persoalannya adalah kenaikan BBM yang berimbas pada semua jenis bahan baku.
“Dampaknya terhadap penjualan aset, berpengaruh. Misalnya type 36 dulu kita jual itu di angka 155 kan (juta), sekarang mau tidak mau sudah 165. Mungkin rata-rata 7 atau 6% lah kenaikan saat ini,” ujarnya.
Dengan kondisi saat ini pun, Pardosi menilai tren pertumbuhan bisnis property di wilayah Jambi sedang susah. Sebab jika umumnya masyarakat membeli property untuk dijadikan hunian atau investasi, belakangan situasi perekonomian membuat masyarakat berpikir dua kali sebelum memutuskan akan membeli property.
Dia bahkan mengungkap, terdapat juga beberapa pengerjaan property yang terpaksa dihentikan untuk sementara karena beberapa pertimbangan dari situasi perekonomian belakangan.
“Kita sendiri sebagai pengembang juga harus hati-hati. Jangan sampai nanti malah mandeg. Memang agak sudah membaca situasi sekarang, banyak ketidakpastiannya. Covid belum 100% selesai tambah lagi BBM naik,” katanya.
Reporter:Â Juan Ambarita
Discussion about this post