NIAGA
Harga Batu Bara Masih Turun! Gas Alam Anjlok 12%

DETAIL.ID, Jakarta – Harga batu bara belum juga membaik. Mengawali pekan ini, harga pasir hitam anjlok 1,7% meskipun ada kabar positif dari China. Anjloknya harga gas alam di Eropa turut menyeret harga batu bara.
Pada perdagangan Senin, 24 Oktober 2022, harga batu bara kontrak November di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 383,5 per ton. Harganya anjlok 1,65% dibandingkan perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat, 21 Oktober 2022.
Pelemahan harga batu bara kemarin memperpanjang tren negatif pasir hitam yang sudah melemah sejak Jumat pekan lalu. Dalam sepekan, harga batu bara sudah ambles 2,3% secara point to point. Harga batu bara juga masih jeblok 6,5% sebulan tetapi dalam setahun melesat 96,4%.
Batu bara sebenarnya didukung sejumlah faktor untuk menguat kemarin. Di antaranya adalah meningkatnya impor China serta persoalan pengiriman batu bara dari Australia. Namun, pasir hitam belum juga menguat.
Dilansir dari Reuters, impor batu bara China pada September menembus 33,05 juta ton. Jumlah tersebut melonjak 12,2% dibandingkan Agustus yang tercatat 29,46 juta ton. Jumlah tersebut juga naik tipis dibandingkan September tahun lalu yakni 32,88 juta ton.
Kenaikan impor China tersebut justru dilakukan di tengah melesatnya produksi domestik. Produksi batu bara Negara Tirai Bambu menembus 390 juta pada September. Jumlah tersebut melonjak 12,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Secara harian, produksi batu bara China pada September adalah yang tertinggi tahun ini.
Kenaikan impor di tengah melonjaknya produksi di dalam negeri merupakan upaya China untuk mempertebal pasokan pada pembangkit listrik mereka menjadi 20 hari.
Indonesia menjadi pemasok utama batu bara Beijing dengan mengirim 20,7 juta ton atau 63% dari total. Pengiriman dari Indonesia melonjak 31% dibandingkan Agustus. Di bawah Indonesia ada Mongolia yang mengekspor batu bara ke China sebesar 4,24 juta ton, melonjak 18% dibandingkan bulan sebelumnya.
China merupakan konsumen terbesar batu bara di dunia sehingga pergerakan dari China biasanya akan sangat menentukan harga batu bara global. Namun, sentimen positif dari China nyatanya tidak mampu membawa harga batu bara terbang kemarin.
“Tarif kargo naik dan dolar Amerika Serikat terus menguat. Faktor ini kemungkinan membuat keinginan untuk mengimpor melandai ke depan,”tutur seorang analis, seperti dikutip dari Reuters.
Pengaruh kenaikan harga sudah terlihat dari harga batu bara thermal Indonesia. Batu bara t4.200 kcal harganya menembus US$ 91,5 per ton pada September, jauh di atas harga Agustus (US$ 75,7 per ton).
Kendati melonjak pada September, secara keseluruhan impor Beijing pada tahun ini masih melandai. China mengimpor batu bara sebanyak 201 juta ton pada Januari-September 2022 atau turun 12,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Produksi batu bara China sepanjang Januari-September 2022 mencapai 3,32 miliar atau naik 11,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, negara bagian Australia yakni New South Wales dan Queensland dilaporkan masih dilanda hujan deras bahkan banjir di beberapa wilayah. Kondisi tersebut membuat pengiriman batu bara terganggu. Argus Media melaporkan jika antrian kapal yang hendak melakukan bongkar muat di Hay Point, Queensland, mencapai 28 kapal pada Senin kemarin.
Melandainya harga batu bara di tengah sejumlah faktor positif pada Senin kemarin, salah satunya karena harga gas yang terus menurun.
Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) anjlok 12,7% kemarin ke 99,17 euro per megawatt-jam (MWH). Harga tersebut adalah yang terendah sejak 14 Juni lalu. Harga gas terus melandai karena storage gas di Eropa kini sudah terisi lebih dari 90% kapasitas.
NIAGA
DBH Sawit Bagi Provinsi Jambi Alami Tren Penurunan Sejak 2023

DETAIL.ID, Jambi – Alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat bagi Provinsi Jambi tercatat mengalami tren penurunan sejak 2023 lalu.
Berdasarkan penjelasan Kadis Perkebunan Provinsi Jambi, Hendrizal, alokasi DBH Sawit untuk Provinsi Jambi senilai Rp 23 M untuk tahun 2025. Lebih kecil dari tahun sebelumnya yakni Rp 33 M. Padahal awalnya di 2023 alokasi dana mencapai Rp 38 M.
Menurut Hendrizal, pasca ditransfer ke kas daerah atau BPKPD duit DBH tersebut bakal diperuntukkan bagi pendataan, rencana aksi daerah tentang kelapa sawit berkelanjutan, hingga jaminan sosial bagi buruh tani sawit.
“Sejauh ini porsinya sesuai PMK 91, porsi maksimal 20% di bidang perkebunan. 80% untuk infrastruktur,” ujar Hendrizal, Selasa, 24 Juni 2025.
Dia pun menyoal porsi dana yang bersumber dari Pungutan Ekspor CPO yang ditetapkan oleh pusat tersebut. Sebab menurutnya jika peruntukan dana lebih difokuskan spesifik pada infratruktur semacam jalan usaha tani, tentu bakal lebih menopang produktivitas hasil perkebunan rakyat.
Sementara itu terkait program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), dimana insentif dana peremajaan sawit kini menjadi Rp 60 per hektar sejak September 2024 lalu. Kadis Perkebunan Provinsi Jambi tersebut menilai belum berdampak signifikan terhadap animo petani untuk ikut PSR.
“Kondisi di daerah beda-beda ya. Untuk petani yang lahannya cuman sedikit, misal cuman 2 ha dia ga akan mau. Karna ketika ditebang mau makan apa sampai 5 tahun. Beda dengan yang punya lahan luas,” katanya.
Adapun untuk tahun 2025, Disbun Provinsi Jambi menargetkan PSR seluas 14.100 hektar. Sebelumnya di tahun 2023 lalu, dari 10 ribu ha target PSR, terealisasi seluas 7800 ha atau sekitar 70% dari target.
“2025 target 14.100. Mestinya tercapai inikan masih proses. Yang lama itu tadi penyiapan status tanah. Itukan minimal 50 ha, anggota kelompok minimal 20. Kita optimislah, kalaupun tidak 100%, 70% mungkin terkejar,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
NIAGA
Harga TBS Sawit Periode 6 – 12 Juni Turun Tipis

DETAIL.ID, Jambi – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi untuk periode 6 – 12 Juni 2025 mengalami penurunan, Kamis, 5 Juni 2025.
Berdasarkan hasil rapat penetapan harga oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, harga TBS untuk usia tanaman 10 – 20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.287,72 per kilogram, turun Rp 1,09 dari periode sebelumnya.
Penurunan harga juga tercatat secara rata-rata pada seluruh umur tanaman, yaitu sebesar Rp 0,68 per kilogram.
“Harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) pada periode ini tercatat sebesar Rp 13.026,14 per kilogram, sementara harga rata-rata inti sawit mencapai Rp 11.879,60 per kilogram,” kata Kadis Perkebunan Hendrizal, Kamis 5 Juni 2025.
Harga tersebut berdasarkan pada indeks K yang digunakan dalam penetapan harga adalah 94,56 persen.
Reporter: Juan Ambarita
NIAGA
Harga TBS Sawit Provinsi Jambi Turun Periode 16–22 Mei 2025, Berikut Harga CPO dan Kernel

DETAIL.ID, Jambi – Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Perkebunan (Disbun) Bidang PSPHP telah menetapkan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit untuk periode 16 hingga 22 Mei 2025.
Hasil rapat yang digelar pada Kamis, 15 Mei 2025 mencatat adanya penurunan harga TBS dibandingkan periode sebelumnya.
“Harga TBS untuk umur tanaman 10–20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.292,77/kg, turun Rp 149,39/kg dari harga pekan lalu. Rata-rata penurunan harga TBS berdasarkan umur tanaman mencapai Rp 136,40/kg,” kata Kabid Sarpas Disbun Provinsi Jambi, Bukri pada Jumat, 16 Mei 2025.
Adapun harga rata-rata Crude Palm Oil (CPO) tercatat sebesar Rp 12.797,50 sementara harga rata-rata inti sawit atau kernel mencapai Rp 12.921,05 dengan indeks K yang digunakan dalam perhitungan harga berada pada angka 94,18%.
Menurut Bukri, penurunan harga TBS disebabkan oleh melemahnya permintaan pasar global serta turunnya harga minyak nabati lainnya, yang turut memengaruhi harga sawit.
“Penyebab harga turun, permintaan melemah. Minyak nabati lain juga turun,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita