DETAIL.ID, Saham – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengasumsikan bahwa rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) pada tahun 2023 mencapai Rp 14,75 triliun.
“Kalau kita bicara RNTH 2023 itu kan sebesar Rp 14,75 triliun. Ini lebih tinggi dibandingkan 2022. 2022 kita Rp 13,75 triliun karena ada revisi terakhir. Jadi kita lihat ada peningkatan Rp 1 triliun per hari value trading -nya. Artinya apa? Kita cukup optimis di 2023 akan naik,” kata Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam konferensi pers RUPSLB BEI 2022, Rabu, 26 Oktober 2022.
Dia melanjutkan, sebenarnya RNTH secara year to date (ytd) sudah tembus Rp 15,1 triliun. Tapi untuk target tahun depan, BEI tetap berjaga-jaga namun optimistis.
“Kenapa Rp 14,7 triliun? Per hari ini atau per minggu ini RNTH kita itu sebesar Rp 15,1 triliun. Jadi kalau kita lihat kondisi year to date sebenarnya kita sudah Rp 15,1 triliun. Kenapa kita gak pasang Rp 15,1 triliun? Karena Rp 15,1 triliun ini disumbangkan lebih kepada 6 bulan pertama. Jadi kita cukup optimis tapi cautious ,” ujarnya.
Selain itu, BEI target pencatatan efek baru pada tahun 2023 menjadi 70 efek baru yang terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya.
Menurut Iman, target tersebut akan dicapai melalui berbagai kegiatan untuk perusahaan tercatat dan calon perusahaan tercatat yang saat ini dilakukan melalui kombinasi penyelenggaraan sosialisasi, one-on-one meeting , serta workshop .
Mayoritas kegiatan tersebut sudah rutin dilaksanakan secara virtual melalui media online. BEI juga akan terus menerus secara aktif menarik perusahaan tercatat baru dari sektor new economy , start-up , dan renewable energy .
BEI juga secara berkesinambungan mendukung pengembangan sekaligus kepatuhan anggota bursa dan partisipan, yang diwujudkan melalui kegiatan pelatihan dan sosialisasi, pertemuan rutin, dukungan jasa informasi, serta dukungan teknis dalam pengembangan sistem dan layanan kebursaan.
Tidak hanya itu, BEI juga terus berupaya melakukan pengembangan pasar untuk meningkatkan jumlah dan aktivitas investor pasar modal.
Memperhatikan seluruh target dan rencana kegiatan, maka:
- Proyeksi total pendapatan usaha yang akan diperoleh BEI naik sebesar Rp 111,7 miliar atau naik 7,16% menjadi Rp 1,67 triliun di tahun 2022;
- Biaya usaha 2023 diproyeksikan naik Rp 86,05 miliar atau 7,34% menjadi Rp 1,26 triliun;
- Laba sebelum pajak menjadi Rp 559,46 miliar. Setelah dikurangi estimasi beban pajak sebesar Rp 131,24 miliar maka perolehan laba bersih BEI di tahun 2023 adalah sebesar Rp 428,22 miliar;
- Total aset BEI pada tahun 2023 diproyeksikan sebesar Rp 6,27 triliun atau naik 8,45% dari RKAT 2022-Revisi;
- Adapun Saldo akhir kas dan setara kas (termasuk investasi jangka pendek) pada tahun 2023 diproyeksikan mencapai Rp 3,09 triliun.
Discussion about this post