NIAGA
Bomba Grup: Nusatama Berkah (NTBK) Dapat Proyek Batu Bara

DETAIL.ID, Jakarta – Konsorsium PT Nusatama Berkah Tbk (NTBK) dan PT Unggul Ejawantah Industri menandatangani head of agreement (HoA) pembangunan coal processing plant PT Cakra Bumi Energi dengan nilai kontrak Rp 210 miliar pada 20 Oktober 2022.
Penandatanganan dilakukan di Gedung Clubhouse Bomba Grup, Jakarta dan dihadiri segenap pemangku kepentingan Bomba Grup, direksi Bomba Grup, direksi PT Cakra Bumi Energi (CBE), direksi dan manajemen NTBK, direksi PT Unggul Ejawantah Industri, perwakilan PT Danareksa (Persero), perwakilan PT Taspen (Persero), dan Perwakilan PT Bank Negara Indonesia Tbk.
Nusatama Berkah berhasil memenangkan tender engineering, procurement , dan construction (EPC)/rekayasa, pengadaan, dan konstruksi coal processing plant (CPP) 1000 TPH. CPP ini akan dibangun untuk mendukung Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang SUMSEL-1 (MT Sumsel-1) berkapasitas 2 x 300 MW, yang digadangkan menjadi salah satu pembangkit listrik utama untuk Provinsi Sumatra Selatan. CPP ini dirancang, difabrikasi, dan diuji mutu di Indonesia dengan tingkat TKDN mencapai hingga 88%.
“CCP ini merupakan hasil karya anak bangsa menggunakan teknologi terkini untuk mengurangi debu dan pencemaran. Kami melakukan fabrikasi sepenuhnya atas CPP ini di Indonesia, terkecuali untuk drive system seperti gearbox dan motor listrik yang memang masih kami impor,” ujar Felik Makuprathowo selaku perwakilan konsorsium NTBK dan Unggul Ejawantah Industri dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 25 Oktober 2022.
CPP ini akan dibangun di Desa Gunung Megang, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan dan diperkirakan akan menyerap tenaga kerja lokal hingga 100 orang. Lokasi fasilitas CPP ini nantinya akan bergandengan dengan PLTU MT Sumsel-1 yang sahamnya dimiliki bersama oleh PT Shenhua Guohua Lion Power Indonesia (SGLPI) dan CBE.
PLTU MT Sumsel-1 merupakan proyek strategis nasional yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo dan ditargetkan harus beroperasi pada Desember 2023 mendatang.
“Bomba Grup sangat memprioritaskan proyek ini karena selain diamanatkan oleh Bapak Presiden Jokowi sebagai proyek strategis nasional, juga bermanfaat bagi masyarakat Sumsel sebagai katalis pemerataan pembangunan nasional” ucap Todotua Pasaribu sebagai Grup CEO Bomba Grup.
PT Unggul Ejawantah Industri sebelumnya pada bulan Augustus telah merampungkan pekerjaan soil analysis di lokasi kerja. Unggul Ejawantah dalam proyek ini nantinya akan berperan sebagai kontraktor pekerjaan sipil, di mana NTBK mengambil porsinya untuk pengadaan, fabrikasi alat transportasi batu bara, rekayasa teknis, dan fabrikasi baja. Perolehan kontrak ini juga diikuti dengan kesempatan untuk dilakukan bidding untuk pemeliharaan dan pengoperasian alat transportasi material pada area CPP itu sendiri saat selesai dibangun dengan periode kontrak hingga 30 tahun.
“Setelah melalui tahapan tender yang panjang, kami yakin bahwa kami telah menujuk kontraktor yang tepat untuk mengerjakan proyek ini, kami juga menawarkan kesempatan untuk mengambil pekerjaan pemeliharaan da pengoperasian CPP dengan masa bakti sepanjang 32 tahun,” ujar Rudolf Tulus selaku Presiden Direktur CBE.
“Kami sangat senang dan bangga dapat dipercaya oleh CBE dan Bomba Grup sebagai kontraktor dalam pembangunan CPP pada PLTU Sumsel 1, tentunya kami akan mengemban mandat ini dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu,” ujar Presiden Direktur NTBK Bambang Susilo.
Di kesempatan yang sama, perwakilan dari tim pengembangan bisnis perseroan Nusatama Berkah, Fitradityo Harjuno Susilo mengungkapkan rencana perseroan ke depannya yang memanfaatkan momentum kenaikan harga batu bara yang diikuti prospek usaha di pertambangan.
“Perolehan kontrak CPP ini sangatlah strategis, karena selain nilainya besar, juga diikuti dengan kesempatan menjadi operator jasa pemeliharaan dan pengoperasian CPP selama 3 dekade ke depannya. Dengan keberhasilan kami di masa lalu di dalam pengembangan CPP dan pengoperasian serta pemeliharannya, kami yakin kami dapat semakin memposisikan diri kami dengan kuat, khususnya di Sumatra Selatan,” ujar Fitradityo.
PT Nusatama Berkah Tbk dan PT Unggul Ejawantah Industri tergabung dalam grup holding PT Reborn Capital.
NTBK didirikan pada tahun 2009 sebagai perusahaan pabrikasi baja dan rekayasa teknis. PT Unggul Ejawantah Industri merupakan perusahaan rekayasa teknis dan konstruksi sipil dengan pengalaman proyek di berbagai belahan Indonesia.
Adapun PT Cakra Bumi Energi (CBE) merupakan operating company dari Bomba Grup yang bergerak di sektor energi, yang memiliki kontrak suplai batu bara secara ekslusif ke PLTU Mulut Tambang (MT) Sumsel-1.
Bomba Grup adalah strategic investment holding yang memiliki visi untuk menjadi korporasi terkemuka dan menguntungkan di Indonesia, melalui investasi yang terarah serta terintegrasi secara efisien, efektif, dan ramah lingkungan.
NIAGA
DBH Sawit Bagi Provinsi Jambi Alami Tren Penurunan Sejak 2023

DETAIL.ID, Jambi – Alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat bagi Provinsi Jambi tercatat mengalami tren penurunan sejak 2023 lalu.
Berdasarkan penjelasan Kadis Perkebunan Provinsi Jambi, Hendrizal, alokasi DBH Sawit untuk Provinsi Jambi senilai Rp 23 M untuk tahun 2025. Lebih kecil dari tahun sebelumnya yakni Rp 33 M. Padahal awalnya di 2023 alokasi dana mencapai Rp 38 M.
Menurut Hendrizal, pasca ditransfer ke kas daerah atau BPKPD duit DBH tersebut bakal diperuntukkan bagi pendataan, rencana aksi daerah tentang kelapa sawit berkelanjutan, hingga jaminan sosial bagi buruh tani sawit.
“Sejauh ini porsinya sesuai PMK 91, porsi maksimal 20% di bidang perkebunan. 80% untuk infrastruktur,” ujar Hendrizal, Selasa, 24 Juni 2025.
Dia pun menyoal porsi dana yang bersumber dari Pungutan Ekspor CPO yang ditetapkan oleh pusat tersebut. Sebab menurutnya jika peruntukan dana lebih difokuskan spesifik pada infratruktur semacam jalan usaha tani, tentu bakal lebih menopang produktivitas hasil perkebunan rakyat.
Sementara itu terkait program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), dimana insentif dana peremajaan sawit kini menjadi Rp 60 per hektar sejak September 2024 lalu. Kadis Perkebunan Provinsi Jambi tersebut menilai belum berdampak signifikan terhadap animo petani untuk ikut PSR.
“Kondisi di daerah beda-beda ya. Untuk petani yang lahannya cuman sedikit, misal cuman 2 ha dia ga akan mau. Karna ketika ditebang mau makan apa sampai 5 tahun. Beda dengan yang punya lahan luas,” katanya.
Adapun untuk tahun 2025, Disbun Provinsi Jambi menargetkan PSR seluas 14.100 hektar. Sebelumnya di tahun 2023 lalu, dari 10 ribu ha target PSR, terealisasi seluas 7800 ha atau sekitar 70% dari target.
“2025 target 14.100. Mestinya tercapai inikan masih proses. Yang lama itu tadi penyiapan status tanah. Itukan minimal 50 ha, anggota kelompok minimal 20. Kita optimislah, kalaupun tidak 100%, 70% mungkin terkejar,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
NIAGA
Harga TBS Sawit Periode 6 – 12 Juni Turun Tipis

DETAIL.ID, Jambi – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi untuk periode 6 – 12 Juni 2025 mengalami penurunan, Kamis, 5 Juni 2025.
Berdasarkan hasil rapat penetapan harga oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, harga TBS untuk usia tanaman 10 – 20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.287,72 per kilogram, turun Rp 1,09 dari periode sebelumnya.
Penurunan harga juga tercatat secara rata-rata pada seluruh umur tanaman, yaitu sebesar Rp 0,68 per kilogram.
“Harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) pada periode ini tercatat sebesar Rp 13.026,14 per kilogram, sementara harga rata-rata inti sawit mencapai Rp 11.879,60 per kilogram,” kata Kadis Perkebunan Hendrizal, Kamis 5 Juni 2025.
Harga tersebut berdasarkan pada indeks K yang digunakan dalam penetapan harga adalah 94,56 persen.
Reporter: Juan Ambarita
NIAGA
Harga TBS Sawit Provinsi Jambi Turun Periode 16–22 Mei 2025, Berikut Harga CPO dan Kernel

DETAIL.ID, Jambi – Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Perkebunan (Disbun) Bidang PSPHP telah menetapkan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit untuk periode 16 hingga 22 Mei 2025.
Hasil rapat yang digelar pada Kamis, 15 Mei 2025 mencatat adanya penurunan harga TBS dibandingkan periode sebelumnya.
“Harga TBS untuk umur tanaman 10–20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.292,77/kg, turun Rp 149,39/kg dari harga pekan lalu. Rata-rata penurunan harga TBS berdasarkan umur tanaman mencapai Rp 136,40/kg,” kata Kabid Sarpas Disbun Provinsi Jambi, Bukri pada Jumat, 16 Mei 2025.
Adapun harga rata-rata Crude Palm Oil (CPO) tercatat sebesar Rp 12.797,50 sementara harga rata-rata inti sawit atau kernel mencapai Rp 12.921,05 dengan indeks K yang digunakan dalam perhitungan harga berada pada angka 94,18%.
Menurut Bukri, penurunan harga TBS disebabkan oleh melemahnya permintaan pasar global serta turunnya harga minyak nabati lainnya, yang turut memengaruhi harga sawit.
“Penyebab harga turun, permintaan melemah. Minyak nabati lain juga turun,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita